Program Percepatan Kendaraan Listrik: Keputusan Cerdik atau Perlu Kembali Diracik?
Timbul pertanyaan seberapa pantaskah kendaraan listrik mendapatkan program percepatan dan memperoleh titel “Solusi transportasi masa depan’?
Timbul pertanyaan seberapa pantaskah kendaraan listrik mendapatkan program percepatan dan memperoleh titel “Solusi transportasi masa depan’?
“Untuk mengurangi polusi, alangkah baiknya kita menggunakan transportasi umum” merupakan hal yang selalu diucapkan oleh orang-orang semenjak saya kecil. Namun, bagaimana kalau saya bilang bahwa hal ini merupakan kebohongan?
Sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut terluas di dunia, berapakah potensi ekonomis laut yang sebenarnya dimiliki oleh Indonesia? Bagaimanakah langkah pemanfaatan optimalnya?
Oleh : Frida Lucyana Wahyuningsih /EQEditor : Andini Mahera/EQLayouter : Alya Aqilah/EQ Jogja Darurat Sampah! Seruan itu kian menjadi headline di setiap laman berita. Sampah tidak hanya berserakan di beberapa titik, namun telah menjulang tinggi menjadi sebuah gunungan sampah di Piyungan. Pada 23/7 melalui surat edaran Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Sekretariat Daerah DIY nomor …
Baru-baru ini Indonesia digemparkan dengan berita terkait kualitas udara dalam negeri yang menurun drastis dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan jurnal Air Quality Life Index, pada tahun 2000 konsentrasi PM 2.5 yaitu polutan udara paling berbahaya bagi kesehatan berada pada angka 9.
Pernahkah kompanyon melihat pemberitahuan seperti, “Indoapril sekarang sudah tidak menyediakan plastik belanja.” atau kasir Marita Kampus yang selalu menanyakan apakah kita membawa tas belanja atau tidak?
Di balik grafik keuangan yang cemerlang dan angka-angka pertumbuhan yang menggiurkan, tersembunyi sebuah cerita yang lebih mendalam tentang bagaimana perusahaan menyelaraskan tanggung jawab sosial, lingkungan, dan tata kelola dalam setiap langkah strategisnya.
Dalam “EQ News edisi 29: Di Balik Keprestisiusan Kampus Kerakyatan“, kami akan mengupas berbagai isu yang terjadi dalam lingkup Kampus Kerakyatan. Panas dan hujan memang tak halangi kami ‘tuk ukir prestasi dan songsong masa depan. Namun, kami tak akan membiarkan panas dan hujan mengusik pembelajaran serta kenyamanan mahasiswa.
Sayang seribu sayang, menjalankan bisnis sebagai mahasiswa adalah pilihan yang berisiko, sebab tanpa keseimbangan yang tepat, mimpi yang seharusnya bisa dicapai, justru bisa menjadi malapetaka, bahkan bagi teman sekelasnya.