Penulis: Atha Bintang dan Navisatus Sadiyah/EQ
Editor: Hilda Bhakti/EQ
Layouter: Naelufara/EQ
Pengantar ke Dunia Gemilang Ekspresi Gelanggang
Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengadakan salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh civitas akademika: Gelanggang Expo (Gelex).
Tahun ini, Gelex hadir dengan tema “Gemilang Ekspresi Gelanggang”, sebuah tema yang tidak hanya mencerminkan keberagaman, tetapi juga menonjolkan kreativitas tanpa batas dari para mahasiswa UGM. Acara ini dihelat selama tiga hari, dari tanggal 21 hingga 23 Agustus 2024 di Lapangan Pancasila UGM dan menjadi pusat perayaan yang penuh warna. Berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan komunitas memamerkan karya dan inovasi mereka kepada khalayak luas, terutama kepada mahasiswa baru.
Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang pengenalan UKM, tetapi juga sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta bertemu dengan individu-individu yang memiliki ketertarikan yang sama di antara lebih dari lima puluh UKM dan komunitas. Gelex 2024 menjadi bukti nyata bahwa UGM adalah tempat di mana kebersamaan dan kreativitas tumbuh dengan subur.
Membuka Pintu Menuju Dunia Ekspresi
Hari pertama Gelex 2024 dimulai dengan penuh antusiasme. Lapangan Pancasila UGM dipenuhi dengan gemuruh mahasiswa yang penasaran untuk melihat apa yang ditawarkan oleh UKM dan komunitas. Tidak hanya sekadar berkunjung, para mahasiswa juga disuguhkan dengan berbagai permainan interaktif di setiap stan, membuka kesempatan agar mereka bisa saling berinteraksi langsung dengan anggota UKM. Misalnya, di stan Sekretariat Bersama (sekber) Peduli Difabel, mahasiswa bisa mencoba belajar untuk berbicara dalam bahasa isyarat. Kemudian, di stan Gadjah Mada Airsoft Squad, mahasiswa juga bisa mencoba menggunakan airsoft gun dan menembakkannya pada target yang sudah disediakan.
Pada malam harinya, panggung utama Gelex berubah menjadi panggung kolaborasi budaya yang memukau. Diawali dengan sebuah sayembara yang diisi oleh Formasi dan Sound of Tejo, acara dilanjutkan oleh UKM kesenian, seperti Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS), Swagayugama, Unit Tari Bali, dan Teater Gadjah Mada yang menampilkan seni tradisional dan modern. Penampilan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada para pengunjung, terutama mahasiswa baru yang berasal dari berbagai penjuru nusantara. Setelah penampilan yang penuh warna, acara resmi dibuka dengan prosesi “Cipta Alam Gemintang”. Prosesi ini menandakan dimulainya petualangan selama tiga hari yang akan membawa setiap pengunjung menjelajahi beragam ekspresi yang ada di UGM.
Penutupan yang Penuh Makna
Hari ketiga, yang sekaligus menjadi hari penutupan Gelex 2024, diisi dengan berbagai aktivitas yang semakin mengukuhkan acara ini sebagai perayaan terbesar bagi berbagai komunitas UGM. Acara hari ini dimulai dengan pertunjukan oleh Paduan Suara Mahasiswa dan Teater Gadjah Mada yang membawakan sebuah cerita bertajuk “Pesona Kala Nirmala” dan upacara penutupan “Pijar Permata Gemilang”.
Rektor UGM, Ova Emilia, turut hadir memberikan sambutan yang menggugah dan menyentil para mahasiswa. Beliau menekankan pentingnya keaktifan mahasiswa dalam organisasi sebagai sarana untuk mengasah kemampuan kepemimpinan, mengembangkan kreativitas, dan membangun jaringan yang luas. Beliau mengajak agar para mahasiswa aktif di dalam kelas serta aktif berorganisasi dan berkreasi di luar kelas.
Selanjutnya, tergabung dalam prosesi “Pijar Permata Gemilang”, empat tombol ditekan secara simbolis oleh ketua Gelex 2024, ketua Forum Komunikasi (Forkom) UGM, Direktur Kemahasiswaan UGM, dan Rektor UGM yang menandakan berakhirnya Gelex 2024. Simbolisasi ini tidak hanya bermakna sebagai penutupan acara, tetapi juga merepresentasikan kerjasama dan sinergi antar sekber di UGM yang diharapkan bisa terus berinovasi untuk membuka kesempatan yang lebih besar bagi mahasiswa untuk berdinamika bersama.
Setelah prosesi penutupan, para pengunjung disuguhi dengan penampilan Gamaband yang membawakan lagu “Tujuh Belas”. Lagu ini membawa kembali semangat remaja, mengajak setiap orang yang hadir untuk mensyukuri dan menyadari masa-masa saat ini yang penuh kegembiraan dan kebebasan. Penampilan Gamaband menjadi penutupan yang sempurna, mengiringi langkah para pengunjung menuju puncak acara.
Puncak acara tidak berhenti di situ. Hadirnya Lomba Sihir sebagai penampil utama pada malam terakhir menambah semarak suasana. Dengan awal yang menggelegar, layar besar di kanan dan kiri panggung berubah dan menunjukan sebuah video GIF berlambang Garuda Pancasila bertuliskan “Peringatan Darurat”.
Lomba Sihir menyuguhkan pertunjukan yang mengandung pesan mendalam tentang pentingnya menyelamatkan Indonesia dari kedaruratan demokrasi dan hukum yang sedang dihadapi. Lagu “Mungkin Takut Perubahan” menyampaikan pesan agar kita tidak takut menghadapi perubahan dan terus berjuang untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Penampilan ditutup dengan pesan yang kuat dan penuh harapan, yaitu tentang mimpi setiap anak bangsa akan sebuah masa depan penuh kesejahteraan dan kebebasan.
Lebih dari Sekedar Acara, Sebuah Perjalanan Makna
Gelex 2024 tidak hanya sekadar acara pengenalan UKM, tetapi juga sebuah perjalanan penuh makna dan inspirasi. Dengan tema “Gemilang Ekspresi Gelanggang,” acara ini berhasil menyatukan berbagai elemen seni, budaya, dan kebersamaan dalam satu rangkaian yang tak terlupakan. Dari awal hingga akhir, setiap momen dalam Gelex 2024 dipenuhi dengan energi, kreativitas, dan semangat kolaborasi yang luar biasa. Acara ini menjadi tempat bagi mahasiswa untuk menemukan minat dan bakat mereka, sekaligus untuk merajut kebersamaan dan mengukuhkan identitas sebagai bagian dari keluarga besar UGM.