Oleh: Handri Regina dan Virdza Anditha Arya Putri
Editor : Frida Lucyana Wahyuningsih
Layouter : Mary Jane
Pada 5 September 2024 kemarin, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mengadakan acara Student Week, sebuah agenda tahunan yang dirancang khusus untuk mengenalkan mahasiswa baru pada berbagai Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Lembaga Kemahasiswaan (HMJLK) serta informasi terkait program GREAT (Global Relation and Mobility Office) dan peluang mendapatkan program beasiswa.
Terdapat 10 Stan HMJLK yang berpartisipasi dalam acara ini yaitu, Ikatan Mahasiswa Akuntansi Gadjah Mada (IMAGAMA), Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen (IKAMMA), Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA), Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Equilibrium, Global Leadership Forum (GLF), Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Jamaah Muslim Mahasiswa Ekonomi (JMME), Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK), dan Shariah Economics Forum (SEF). Untuk menarik mahasiswa, semua HMJLK menyiapkan berbagai stiker gratis dan beberapa permainan yang bisa dicoba oleh semua mahasiswa yang mengunjungi stan.
Tak terbatas pada stan “HMJLK, acara ini turut memberikan informasi mengenai program GREAT yang bertujuan membantu mahasiswa dalam transisi akademik mereka melalui bimbingan akademik dan peer support. Acara Student Week turut dimeriahkan oleh Scholarship Fair yang memberikan kesempatan mahasiswa untuk menggali informasi lebih lanjut tentang berbagai jenis beasiswa yang tersedia, baik dari institusi pemerintah maupun swasta. Program beasiswa yang ikut serta meramaikan stan ini yaitu, Tanoto Foundation Scholarship, Bank Syariah Indonesia (BSI) Scholarship, Jardine Scholarship, KSE (Karya Salemba Empat) Scholarship, Bank Indonesia (BI) Scholarship, Unggulan Kemendikbud Scholarship, dan Bayan Peduli Scholarship. Dengan hadirnya para awardee, mahasiswa baru dapat langsung bertanya mengenai proses seleksi, persiapan yang diperlukan, dan pengalaman para penerima beasiswa dalam mengelola beasiswa mereka.
Selain itu, terdapat juga stan International Festival International Contribution Project (IICP-HUE) Spring 2024. IICP merupakan hasil kolaborasi antara BEM FEB UGM dengan Hiroshima University of Economics Kodokan. Proyek ini merupakan program akademik dari HUE yang telah yang bertujuan memperluas wawasan mahasiswa melalui kontribusi dalam kegiatan lintas negara dan budaya sejak tahun 2006. Stan IICP turut dihadiri dan diisi oleh berbagai mahasiswa program student exchange dari beberapa negara yaitu Belanda, Norwegia, Islandia, Swedia, Denmark, Austria, Kanada, dan Korea. Mereka memeriahkan acara Student Week dengan menyiapkan berbagai macam makanan dari negara asal yang bisa dicoba secara gratis oleh para pengunjung stan.
Wawancara eksklusif bersama Yuwon (20), perwakilan dari Hiroshima University, yang memimpin tim dalam acara Indonesia International Contribute Program (IICP) bersama BEM FEB UGM. Ketika ditanya tentang alasannya mengikuti IICP, Yuwon mengungkapkan bahwa ia telah lama tertarik dengan budaya Indonesia. Meskipun acara ini hanya berlangsung selama dua minggu, ia melihatnya sebagai kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. “Saya ingin mempelajari lebih banyak tentang Indonesia, baik dari sisi mempromosikan dan mempelajari budaya maupun kehidupan masyarakat di sini. Program ini menarik perhatian saya karena melibatkan kegiatan di Desa Sumberarum, yang memperkuat keinginan saya untuk ikut serta,” ungkapnya.
IICP-HUE menghadirkan berbagai produk stylish yang memadukan kearifan lokal tenun lurik dengan tren pasar terkini, menghasilkan kombinasi yang unik dan menarik. Produk-produk yang ditawarkan termasuk ペンケース (pen case), サコッシュ (shoulder bag), バックインバック (bag in bag), ポーチs (pouch size S), dan 扇子 (sensu). Untuk setiap produk yang ditawarkan pun memiliki corak yang menarik dengan berbagai makna didalamnya. Pen case yang kompak dan beragam dalam pola serta warna memberikan pilihan menarik bagi pengguna. Shoulder bag hadir dengan tali yang dapat disesuaikan dan dilengkapi dengan kantong dalam untuk penyimpanan praktis. Bag in bag sangat fungsional dengan ruang yang luas serta tempat pena di bagian luar yang memudahkan pengguna. Pouch size S meskipun terlihat kecil, mampu menampung banyak barang dan tersedia dalam berbagai variasi warna dan motif, menjadikannya populer di Jepang.
Tak ketinggalan, sensu, kipas tradisional Jepang yang menggabungkan dengan tenun lurik Indonesia. “うちわのようなもので日本では昔から使われています。インドネシアのテヌンを使うことで日本とインドネシアの伝統を融合させました。” (Kain ini seperti Uchiwa dan telah digunakan di Jepang selama berabad-abad. Penggunaan tenun Indonesia memadukan tradisi Jepang dan Indonesia) menciptakan simbol harmonis dari dua budaya. Produk-produk ini tidak hanya menawarkan nilai estetika, tetapi juga melambangkan perpaduan tradisi yang kaya antara Indonesia dan Jepang.
Menurut Yuwon, partisipasi tahunan klubnya dalam berbagai kegiatan internasional juga menjadi salah satu faktor pendorong untuk berpartisipasi. Pada Japan Festival di Desa Sumberarum, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, 1 September 2024, Yuwon dan timnya aktif mempromosikan tenun lurik serta berinteraksi dengan masyarakat, termasuk anak-anak. Mereka mengajarkan berbagai aspek budaya Jepang dengan membimbing cara menulis Hiragana, suku kata Jepang sebagai bagian dari sistem penulisan Jepang bersama dengan katakana dan kanji. Menariknya, mereka juga menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia sangat terbuka terhadap pembelajaran budaya lain. “Melihat antusiasme anak-anak belajar budaya Jepang sungguh mengesankan,” katanya.
Dengan berbagai pengalaman dan memori menyenangkan yang terjadi di Indonesia. Yuwon tidak menyangkal bahwa terdapat tantangan besar yang dihadapinya, terutama terkait dengan perbedaan bahasa. “Hambatan bahasa tentu menjadi tantangan utama bagi kami. Namun, dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari rekan-rekan dari Universitas Gadjah Mada, tantangan tersebut bisa diatasi. Kami di sini untuk belajar dan berusaha mengatasi kendala komunikasi,” ujar Yuwon.
Secara Keseluruhan, Yuwon merasa bahwa acara ini sangat berharga, tidak hanya untuk memperluas wawasan tentang Indonesia, tetapi juga untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat di Desa Sumberarum. “Setiap produk yang dijual dalam acara ini memiliki makna dan sangat menarik melihat bagaimana produk-produk lokal ini dipasarkan,” jelas Yuwon.
Sebagai penutup, Suwon (20) sebagai team leader dari perwakilan Hiroshima University menyampaikan pesan kepada pembaca:
“本日は、このような素晴らしいイベントを開催させて頂き、誠にありがとうございました。販売イベントに協力してくれたガジャマダ大学の皆さんには感謝の気持ちでいっぱいです。ガジャマダ大学の皆さんと協力し、互いの文化や考え方を共有できたことは、私たちにとってかけがえのない経験となりました。” (Terima kasih banyak atas kesempatan luar biasa ini. Kami sangat menghargai kerja sama dari teman-teman Universitas Gadjah Mada dalam acara ini. Dapat berbagi budaya dan pandangan hidup dengan mereka adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami.)
Terima kasih banyak atas segalanya!