WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

PIONIR SIMFONI 2025 Mengangkasa Merangkai Cerita GAMADA

Penulis: Najwa Anggi Namira & Kalyca Indira Theta /EQ
Editor: Handri Regina Putri /EQ
Layouter: Vini Wang /EQ
Dokumentasi : HUMAS FEB & PIONIR SIMFONI

Rabu (6/8), Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) resmi memulai kegiatan PIONIR SIMFONI 2025 yang dilaksanakan selama dua hari ke depan. Sosialisasi dan Inisiasi Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomika dan Bisnis (SIMFONI) menjadi gerbang awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal FEB UGM beserta nilai-nilai yang dijunjungnya. Berbeda dari tahun sebelumnya, PIONIR SIMFONI 2025 mengusung tema ”Meneguhkan Integritas Pelopor Muda Bangsa, Mewujudkan Dampak kemasyarakatan”. Tema ini menegaskan pentingnya membangun integritas pribadi Gadjah Mada Muda (GAMADA) di tengah perkembangan zaman dan teknologi, khususnya dalam menghadapi pesatnya kemajuan Artificial Intelligence (AI).

Hari Pertama: Membuka Lembar Cerita Baru

PIONIR SIMFONI 2025, Rabu (6/8), dibuka dengan persembahan tarian Mars SIMFONI oleh panitia sebagai sambutan untuk para GAMADA. Acara kemudian berlanjut dengan pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, serta sambutan dari CEO SIMFONI 2025, Rafa Mahesa. Bersama jajaran dekan, kepala program studi, dan koordinator gugus PIONIR SIMFONI FEB UGM, Rafa mendampingi pembukaan secara simbolis yang ditandai dengan peluncuran roket. Layaknya roket yang melesat meninggalkan bumi, simbolisasi ini melambangkan harapan, semangat, dan cita-cita GAMADA untuk menggapai prestasi setinggi-tingginya di FEB UGM. 

Sesi pembukaan dengan peluncuran roket  (© Humas FEB UGM & PIONIR SIMFONI 2025)

Acara selanjutnya adalah penampilan vokal grup yang diikuti dengan sesi ke-FEB-an, yaitu pengenalan FEB UGM oleh jajaran dekan yang ditutup dengan penayangan video inklusivitas FEB UGM. Sesudah itu, para GAMADA mengikuti Sesi Pembelajaran Mahasiswa (SPM) untuk mengenal program studinya masing-masing melalui dialog interaktif dengan Kepala Program Studi dan testimoni inspiratif dari alumni. Setelahnya, tibalah pada acara Quotes of The Day (QOTD) #1, yakni pementasan drama bertema nilai-nilai FEB UGM. QOTD tahun ini mengangkat konflik antara kerajaan teknologi yang ingin menguasai dunia dengan AI melawan kerajaan integritas yang berjuang menyelamatkan peradaban.

Tentu tidak lengkap rasanya PIONIR SIMFONI FEB UGM tanpa kegiatan bernuansa ekonomi. Melalui sesi Developing a Business Mindset (DBM), para GAMADA diajak melatih pola pikir bisnis mereka. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai Business Model Canvas (BMC) oleh Ibu Azellia Alma Shafira, S.E., M.Sc. yang kemudian langsung dipraktikkan oleh GAMADA. “Waktu disuruh bikin BMC jujur seru dan unexpected, di situ kerasa banget jadi anak FEB-nya. Walaupun waktunya singkat, tapi kita jadi tau potensi bisnis kita,” ucap Widya, salah satu GAMADA dari Kelompok Lintang Padmasena.

Sesudah ISHOMA, acara dilanjutkan dengan sesi Inspiring Person (IP) dengan menghadirkan Bapak Bimo Wijayanto, S.E., Ak., M.B.A., Ph.D., alumni Akuntansi UGM angkatan 2000 yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Dalam sesi ini, beliau berbagi pengalaman inspiratif seputar karir dan pengabdiannya. Kemudian sebagai penutup hari pertama, GAMADA diajak untuk lebih mengenal budaya Yogyakarta melalui sesi Cultural Arts (CA), yakni praktik membatik totebag bersama Kampung Batik Giriloyo. Selain mendapat totebag batik yang bisa dibawa pulang, setiap GAMADA juga menerima kotak bekal ramah lingkungan dari FEB UGM, sebagai bukti nyata fakultas dalam mendukung praktik keberlanjutan untuk pelestarian bumi.

Hari Kedua: Puncak Cerita yang Menggema

Kegiatan PIONIR SIMFONI 2025 berlanjut pada Kamis (7/8) dengan rangkaian acara baru. Hari kedua diawali dengan Tour de Faculty (TDF), di mana GAMADA diajak berkeliling kawasan FEB UGM untuk mengenal lingkungan tempat mereka akan menempuh studi selama empat tahun mendatang. “Sesi TDF bermanfaat banget! Jadi besok enggak nyasar, deh, kalo udah mulai kuliah, hehehe,” kata Jehu, salah satu GAMADA. Kegiatan selanjutnya adalah Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tema “Antara Otomasi dan Integritas: Menjawab Tantangan Etika Penggunaan AI di Kalangan Mahasiswa”. Melalui FGD ini, GAMADA tidak hanya diajak memahami isu terkini, tetapi juga dilatih untuk berani menyampaikan pendapat dan mengembangkan inisiatif.

Sesi Tour de Faculty  (© Humas FEB UGM & PIONIR SIMFONI 2025)

Usai FGD, para GAMADA kembali ke tempat semula, yakni plaza FEB untuk mengikuti serangkaian sesi pematerian. Acara ini diawali dengan pemaparan materi oleh unit akademik dan perpustakaan FEB UGM. Lalu sebagai selingan, acara dilanjutkan dengan QOTD #2 yang menyambung cerita drama dari hari sebelumnya. Sesaat setelah sesi drama berakhir, GAMADA kembali mendengarkan sesi pematerian oleh pihak Career and Student Development Unit (CSDU) dan Global Relation and Mobility Office (GREAT). Terakhir, rangkaian pematerian ditutup dengan sesi khusus mengenai kesehatan mental dan anti kekerasan seksual yang diisi oleh Ibu Elga Andriana, S.Psi, M.Ed, Ph.D., dosen Fakultas Psikologi UGM. 

Tibalah pada puncak acara, yakni Simonofonia. Seluruh kelompok berpencar ke berbagai pos permainan, berkompetisi mengumpulkan uang melalui strategi dan kerja sama tim. Uang tersebut akan menjadi modal berbelanja alat dan bahan kreatif di pasar input. Dengan semangat membara, para GAMADA mendesain dan membuat berbagai senjata permainan. Senjata-senjata tersebut akan digunakan oleh pasukan perang dalam kelanjutan cerita dari sesi QOTD #2.

Rangkaian PIONIR SIMFONI 2025 ditutup dengan apik melalui serangkaian acara penutupan. CEO SIMFONI 2025 memulai sesi dengan pemberian penghargaan kepada para peserta berprestasi. Momen penutupan kemudian mencapai puncaknya ketika Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., CA., melakukan penutupan simbolis dengan penurunan roket dan penancapan bendera sebagai tanda keberhasilan penyelenggaraan. Terakhir, acara ditutup dengan pembacaan ikrar yang dipandu oleh ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) FEB UGM yang kemudian diikuti oleh seluruh GAMADA. 

Tidak lupa dengan tradisi tahunannya, PIONIR SIMFONI 2025 mempersembahkan momen spesial melalui penampilan Economics Session Band (ESB) yang membawakan lagu berjudul Melompat Lebih Tinggi karya Sheila on 7 dengan aransemen segar. Suasana semakin meriah ketika seluruh panitia bersatu dalam harmonisasi tarian dan nyanyian Mars SIMFONI, disusul dengan penurunan spanduk ikonik bertuliskan “Selamat Datang GAMADA FEB 2025” yang mengundang sorak-sorai. Sebagai penutup yang benar-benar mengakhiri rangkaian PIONIR SIMFONI 2025, Econolympus (Ultras Supporter FEB UGM) hadir dalam arak-arakan bendera menyanyikan lagu-lagu penuh semangat untuk para GAMADA.

Sesi penutupan dan selebrasi (© Humas FEB UGM & PIONIR SIMFONI 2025)

Integritas Sebagai Landasan dalam Berkarya

Seluruh rangkaian acara PIONIR SIMFONI 2025 telah sukses terlaksana dengan baik, meninggalkan kesan hangat bagi seluruh pihak yang terlibat. Setiap momen, mulai dari kegiatan akademik, interaksi hangat antar mahasiswa, hingga penampilan penutup yang meriah, menjadi bukti semangat kebersamaan di FEB UGM.  

Aisyah, GAMADA dari kelompok Lintang Rakata menyebut PIONIR SIMFONI FEB UGM sebagai momen paling berharga dan berkesan selama menjadi GAMADA. Ia terkesan dengan berbagai penampilan dan nilai pembelajaran di setiap acara, serta menganggap PIONIR SIMFONI bukan sekadar orientasi, melainkan pengalaman kebersamaan yang membuatnya merasa menjadi bagian dari keluarga besar FEB UGM.

Salah satu panitia PIONIR SIMFONI 2025, Farabiana, juga ikut membagikan kisahnya selama menjadi co-fasilitator di kelompok Lintang Giri Swara. “Dari training hingga gladi, aku belajar arti kerja sama, saling percaya, dan menjaga komunikasi. Seneng banget bisa ketemu sama GAMADA,” ungkapnya. Co-facilitator lain dari kelompok Lintang Padmasena, Zaky, turut menambahkan pesan untuk GAMADA, “keep learning, don’t be afraid to fail, never give up! Take your chance in your first year of college!” ujarnya.

Rafa Mahesa menjelaskan bahwa setiap acara dalam PIONIR SIMFONI FEB UGM ini mengandung nilai-nilai berharga. Mulai dari cultural arts yang mempromosikan UMKM batik, FGD untuk mengasah kepemimpinan, hingga sesi akademik dari fakultas sebagai bekal awal di perkuliahan. PIONIR SIMFONI juga membantu GAMADA beradaptasi dengan lingkungan FEB sekaligus menyadarkan mereka akan dampak positif yang bisa diberikan kepada masyarakat. Ia menutup dengan harapan, “Semoga setiap GAMADA dapat menyimpan SIMFONI ini sebagai kenangan yang berarti dan membawa semangat kebersamaan, kepedulian, serta integritas ke setiap langkah mereka di FEB UGM.” 

Solverwp- WordPress Theme and Plugin