Penulis: Dahayu Anindhita Aisyfaa/EQ & Theresa Martha Manalu/EQ
Editor: Gigih Candra/EQ
Layouter: Gilang Wirabumi N./EQ
Keberagaman budaya hadir dalam setiap langkah, irama, dan warna di Cultural Festival (Culfest) 14 pada 17–18 Mei 2025 di lantai 2 Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (GSP UGM). Acara yang diselenggarakan oleh UGM Residence ini mengangkat tema “Menilik Budaya: Kolaborasi Abhinaya Wiyata dalam Syahda Keberagaman Nusantara” dengan Sumatera Utara sebagai tema utama. Tema ini mencerminkan semangat untuk menanamkan nilai-nilai pembelajaran yang indah dan bermakna di tengah ragam budaya Indonesia melalui semangat mengajar, belajar, dan merajut harmoni dalam keindahan budaya.
Lebih dari sekadar perayaan, kegiatan tahunan ini diharapkan dapat menjadi bentuk ekspresi dan implementasi UGM Residence sebagai miniatur keberagaman indonesia untuk melestarikan berbagai macam keunikan dari berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut juga disampaikan oleh Zahra dan Nila, Panitia Culfest 14, yang menyatakan bahwa festival ini bertujuan sebagai wadah mempersatukan mahasiswa dari berbagai daerah serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya.
Pada hari pertama (17/05), Culfest 14 dibuka secara resmi oleh Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama (PPUKS), selaku keynote speaker di acara tersebut. Dalam sambutannya, Danang menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk apresiasi terhadap karya dan inisiatif mahasiswa dalam merawat keberagaman budaya. Salah satu bentuk nyata dari semangat tersebut ditampilkan dalam acara Malam Apresiasi yang mengusung tema “Jendela Budaya Nusantara: Rayakan Perbedaan, Satukan Bangsa.” Acara ini dikemas sebagai jendela pembuka yang kreatif dan inspiratif dengan upaya untuk menyatukan keberagaman Indonesia dalam satu momentum. Pada Malam Apresiasi, Asrama Darmaputera Santren dan Ratnaningsih Bulaksumur dinobatkan sebagai pemenang dalam kategori asrama terfavorit. Sementara itu, dalam kategori Organisasi Mahasiswa Daerah (ormada) terfavorit, Sulawesi Selatan meraih juara ketiga, Jawa Timur juara kedua, dan Riau keluar sebagai juara pertama.
Memasuki hari kedua (18/05), kemeriahan Culfest 14 terus berlanjut dengan berbagai penampilan dan kegiatan yang tak kalah meriah. Putra Putri Cultural Festival menjadi salah satu rangkaian acara unggulan sebagai representasi generasi muda dalam peduli identitas budaya dengan tema “Wawasan Budaya, Generasi Asah Semangat Berintegrasi.” Para finalis Putra Putri Culfest 14 menampilkan pesona, wawasan budaya, serta bakat terbaik mereka. Setelah melalui rangkaian pra-acara dan penilaian dari dewan juri, gelar Putra dan Putri Cultural Festival 2024 berhasil diraih oleh Muhammad Yusuf Wibisono dari Jawa Tengah 1 dan Sesilia Gisela Claudia dari Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, kehadiran Danang Giri Sadewa sebagai dalang pada rangkaian Bicara Budaya turut memeriahkan suasana acara. Danang mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki keunikan budaya yang harus dipahami, dijaga, dan dihargai. Menurutnya, Culfest menjadi wadah yang tepat untuk mengenalkan keberagaman budaya dari seluruh Indonesia kepada masyarakat luas.
Suasana hangat yang tercipta selama dua hari semakin terasa dengan hadirnya ekspo Culfest. Ekspo ini bertema “Menyelami Pluralitas Budaya Indonesia” yang diikuti oleh 33 ormada, 8 asrama UGM, dan beberapa fakultas atau sekolah. Tujuannya adalah untuk mengenalkan karya yang mewakili kebudayaan dari berbagai penjuru Nusantara.
Dari rangkaian ekspo ini, Asrama Ratnaningsih Kinanti 1 berhasil meraih juara terfavorit pertama, kemudian disusul oleh Ratnaningsih Kinanti 2&3 sebagai juara terfavorit kedua dalam kategori asrama. Sementara itu, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) meraih penghargaan sebagai pemenang ekspo fakultas terfavorit. Pada kategori ormada, representasi budaya terbaik diraih oleh Keluarga Mahasiswa Papua Gadjah Mada (Kempgama) dan kategori seni budaya terbaik diraih oleh Himpunan Mahasiswa Gadjah Mada Sulawesi Selatan (Himagama). Selain itu, Lawet Muda Gadjah Mada (LMGM) dinobatkan sebagai stand terkreatif, Keluarga Mahasiswa Riau (Kemarigama) sebagai stand terinteraktif, dan Gadjah Lampung meraih stand terfavorit. Penghargaan ini menunjukkan semangat dan kreativitas tinggi dalam memperkenalkan keberagaman budaya Nusantara selama Culfest 14.
Pelaksanaan Culfest 14 sukses menarik antusiasme para penonton. Dela, pengunjung Culfest 14, mengaku tertarik mengunjungi karena ingin mengenal lebih jauh budaya-budaya di Indonesia. “Acaranya seru dan sangat edukatif,” ujar Dela. Ia juga berharap ke depannya lebih banyak daerah yang dapat berpartisipasi. Harapan serupa disampaikan oleh Inggrid, anggota Keluarga Mahasiswa Cilacap Gadjah Mada (Kemalagama). Ia menilai promosi kebudayaan masih bisa ditingkatkan agar kekayaan budaya Indonesia semakin dikenal luas. Oleh karena itu, mari melestarikan keberagaman budaya Indonesia sehingga tetap terjaga dan berkembang.