Penulis: Chelsea Deswita, Arwa Izdihar/EQ
Editor: Frida Lucy
Layouter: Amalia Hasna/EQ
Pestapora 2025 resmi diselenggarakan pada 5-7 September 2025 lalu. Festival musik lintas genre dan generasi ini pertama kali diselenggarakan pada 23 September 2022 selama 3 hari oleh Boss Creator. Setelah penyelenggaraan pertamanya pada 2022, Pestapora tidak hanya menjadi festival musik tahunan, tetapi juga ajang ekspresi diri dengan gelombang antusiasme luar biasa. Mengundang ratusan musisi dan artis, Pestapora menampilkan kolaborasi harmonis yang mampu mencetak sejarah setiap peluncurannya.
Pestapora kali ini menghadirkan lebih dari 230 musisi yang menarik perhatian jagat negeri. Namun, kabar tak terduga mencuat dan mengakibatkan gelombang penolakan juga kekecewaan. Pesta rakyat ini ternyata hanyalah topeng untuk menutupi pesta elite. Di hari pertamanya, Pestapora mengumumkan PT Freeport sebagai sponsor utama. Berita ini menuai berbagai respons yang memenuhi jagat digital. PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan yang kini tengah menjadi sorotan publik karena isu sosial seperti pelanggaran hak asasi manusia, konflik masyarakat adat, hingga isu lingkungan akibat penambangan. Kenyataan ini sangat ironis mengingat sebagian musisi yang berada di line up Pestapora 2025 merupakan musisi yang turut menyuarakan isu sosial dan lingkungan di Indonesia.
Respons Para Musisi
Kabar ini menuai amarah dan kekecewaan bagi para musisi karena kerja sama dengan pihak PT Freeport Indonesia membuat Pestapora tak lagi sejalan dengan apa yang mereka suarakan. Beberapa musisi seperti Hindia, .Feast, Sukatani, Banda Neira, Lomba Sihir, Reality Club, Barasuara, Nadin Amizah, Sal Priadi, dan puluhan lainnya membuka suara atas kejadian ini. Sebagian memilih mundur total dari rangkaian acara dan sebagian lagi memilih untuk tetap berdiri di atas panggung dengan beberapa alasan.
Dalam broadcast channel-nya pada 6 September 2025, Sal Priadi menyampaikan penyesalan atas kelalaiannya dan mengungkapkan keberpihakan kepada kemanusiaan dan kelestarian ekologi. Sal memilih untuk tetap tampil karena mempertimbangkan besarnya kerugian materiil dan non-materiil bagi pihak-pihak yang telah berkorban untuk Pestapora 2025. Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Sal mendonasikan seluruh fee kepada lembaga untuk disalurkan ke penanganan krisis iklim. Respons serupa juga dilontarkan oleh band Rumahsakit, Nadin Amizah, Lomba Sihir, Barasuara, Reality Club, dan beberapa lainnya.
Sikap para musisi ini bukan karena mengedepankan keuntungan pribadi atau kelompok, melainkan karena mempertimbangkan setiap keringat dan gelombang antusiasme masyarakat yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari. Ini menjadi bentuk tanggung jawab para musisi terhadap para penggemar. Selain itu, mereka juga mengambil langkah ini demi menghormati pihak penanggung jawab acara yang telah mengusahakan terselenggaranya Pestapora 2025 pasca demonstrasi.

Official Statement Rebellion Rose, sumber instagram @rebellionrose_official
Namun, terdapat respons unik dari band Rebellion Rose. Alih-alih mundur atau tetap tampil, mereka memilih menggunakan kesempatan di atas panggung untuk berorasi soal dugaan pelanggaran HAM, isu sosial, dan lingkungan yang dilakukan PT Freeport serta membagikan pita solidaritas kepada penonton. Mereka menegaskan bahwa mereka tidak bisa tinggal diam soal kondisi ini dan mengingatkan masyarakat untuk saling jaga di tengah kondisi negara yang tidak kondusif saat itu. Rebellion Rose juga menyuarakan komitmennya dengan mengembalikan 100% fee ke Pestapora.

Pernyatan pengunduran diri band Hindia dan .Feast, sumber instagram @wordfangs @ffeastt
Di sisi lain, terdapat pula musisi yang memiliki respons berbeda. Baskara, vokalis band Hindia dan .Feast, mengungkapkan rasa kecewa atas keterlibatan perusahaan tambang Papua itu dalam Pestapora. Ia juga menyampaikan permohonan maaf karena memilih mundur dari panggung Pestapora 2025 meskipun Pestapora telah mengeluarkan PT Freeport sebagai afiliasinya. Ia berharap bahwa kedepannya ruang musik dapat kembali menjadi ruang aman untuk menyampaikan aspirasi dan berekspresi.
Aksi pengunduran diri yang dilakukan grup musik Hindia, .Feast, Efek Rumah Kaca, dan grup musik lainnya dilandasi oleh semangat dan rasa percaya akan prinsip yang mereka pegang. Pengunduran ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi penyelenggara untuk dapat berbenah dan menjadi lebih baik di tahun-tahun berikutnya.
Meskipun begitu, mundurnya jajaran artis dari panggung menimbulkan polemik dari pihak penonton. Tak sedikit dari mereka mengungkapkan kekecewaan karena ekspektasi bertemu idola yang tidak terpenuhi. Mereka meminta adanya refund tiket dari pihak promotor. Di sisi lain, ada pula penonton yang justru mendukung sikap idola mereka. Mereka menilai bahwa sikap yang diambil merupakan sebuah bentuk tanggung jawab sebagai tokoh publik.
Kasus ini menegaskan bahwa festival musik tak hanya lagi soal kemegahan panggung dan line up artis yang hebat, melainkan juga tentang nilai yang diusung. Kini publik semakin kritis terhadap keterlibatan sponsor dan menuntut musisi untuk konsisten dengan apa yang mereka suarakan. Kedepannya, diharapkan penyelenggara festival musik lebih selektif dalam memilih mitra agar tidak menimbulkan konflik serupa. Dengan demikian, panggung musik dapat kembali menjadi ruang aman, meriah, dan inklusif bagi masyarakat untuk merayakan karya tanpa dibayangi kontroversi.
Referensi
Anggela, Ni Luh. 2025. “Daftar Musisi yang Batal Tampil di Pestapora 2025: Sukatani, Hindia, hingga Banda Neira” lifestyle.bisnis.com. Diakses pada 11 September 2025. https://lifestyle.bisnis.com/read/20250906/254/1908928/daftar-musisi-yang-batal-tampil-di-pestapora-2025-sukatani-hindia-hingga-banda-neira#goog_rewarded
Bangghul. [@bangghulam]. (2025, September 6). Sal Priadi tetap main dengan catatan [Tweet]. https://x.com/bangghulam/status/1964198502332060135.
Cantika, Muthia Dheza. 2025. “Kronologi Kisruh Pestapora dan Freeport: Musisi Mundur, Sponsor Dicabut, Panitia Minta Maaf” www.poskota.co.id. Diakses pada 13 September 2025. https://www.poskota.co.id/2025/09/06/kronologi-kisruh-pestapora-dan-freeport-musisi-mundur-sponsor-dicabut-panitia-minta-maaf?halaman=2#goog_rewarded
Meliana, Ruth. 2023. “Sejarah Pestapora: Konser Favorit Warga Jakarta, Berawal dari Pandemi Covid-19” www.suara.com. Diakses pada 15 September 2025. https://www.suara.com/news/2023/09/26/145840/sejarah-pestapora-konser-favorit-warga-jakarta-berawal-dari-pandemi-covid-19
Pribadi, Bagus. 2025. “Puluhan Band Mundur dari Pestapora 2025, Kiki Ucup Minta Maaf” www.tempo.co. Diakses pada 10 September 2025. https://www.tempo.co/teroka/puluhan-band-mundur-dari-pestapora-2025-kiki-ucup-minta-maaf-2067177
Shabrina, Dinda. 2025. “Fakta-fakta Banyak Band Putuskan Batal Tampil di Pestapora 2025” www.tempo.co. Diakses pada 11 September 2025. https://www.tempo.co/politik/fakta-fakta-banyak-band-putuskan-batal-tampil-di-pestapora-2025-2067331.
Shabrina, Dinda. 2025. “Direktur Pestapora 2025 Akui Lalai Jalin Kerja Sama dengan Freeport” www.tempo.co. Diakses pada 10 September 2025. https://www.tempo.co/politik/direktur-pestapora-2025-akui-lalai-jalin-kerja-sama-dengan-freeport-2067330
Amos, Ursia. 2025. “Taktik Mengecoh Musik Protes: Pelajaran dari Pestapora 2025” www.serunai.co. Diakses pada 12 September 2025. https://serunai.co/2025/09/07/taktik-mengecoh-musik-protes-pelajaran-dari-pestapora-2025/
Wordfangs. (2025, September 6). Pernyataan pengunduran diri dari Pestapora 2025 {foto} https://www.instagram.com/p/DOPlJVKgWqV/?hl=en