WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

Apa Benar Polusi Memengaruhi Bisnis dan Investasi?

Penulis: Rangga Raspati Wicaksana/EQ
Editor: Rizal Farizi/EQ
Ilustrasi oleh: Rega Sandinata/EQ

“Untuk mengurangi polusi, alangkah baiknya kita menggunakan transportasi umum” merupakan hal yang selalu diucapkan oleh orang-orang semenjak saya kecil. Namun, bagaimana kalau saya bilang bahwa hal ini merupakan kebohongan? Tidak sepenuhnya salah bahwa dengan menggunakan transportasi umum, kita dapat mengurangi polusi yang ada di Jakarta. Akan tetapi, menurut Andry Satryo Nugroho, Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), ada 16 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara yang mengepung dan menyumbang polusi di Jakarta.

Tanpa disadari, dengan menggunakan listrik dalam kegiatan sehari-hari, kita sudah mengonsumsi batu bara. Pembangkit listrik di Indonesia masih menggunakan bahan bakar dari batu bara yang menghasilkan karbon dioksida (CO2). Hal ini menyebabkan pencemaran udara Jakarta. Jika meninjau dari sisi emisi CO2, pembakaran batu bara menghasilkan jauh lebih banyak emisi dibanding minyak dan gas.

Sejak dahulu, batu bara telah menjadi penopang untuk pembangkit listrik serta bahan bakar utama untuk produksi baja, pupuk pertanian, dan pabrik kertas. Batu bara menjadi salah satu pemasok utama energi primer, berbarengan dengan minyak dan gas. Jika merujuk kepada data yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk beberapa industri selama 2019-2021, penggunaan batu bara terbesar yang terealisasikan adalah untuk PLTU yang jumlah terus meningkat tiap tahunnya. 

Dengan maraknya polusi yang disebabkan oleh batu bara tiap tahunnya, mungkin beberapa dari kalian bertanya, “Apa dampak polusi yang disebabkan oleh batubara?”. Dampak dari polusi atas penggunaan batu bara dapat kita bahas dari berbagai sudut pandang. Namun, saya akan membahas dampaknya terhadap iklim bisnis dan investasi. 

Secara jangka pendek, polusi batu bara dapat merugikan kesehatan, mulai dari penyakit pernapasan, jantung, dan kanker. Hal ini mengakibatkan perlunya biaya untuk merawat kesehatan masyarakat, termasuk para pekerja. Kemudian, karena sakit tersebut, produktivitas dari para pekerja akan menurun sehingga menimbulkan kerugian secara finansial terhadap perusahaan. Selain itu, climate change movement juga sedang gencar terjadi beberapa tahun terakhir ini. Oleh karena itu, apabila tidak acuh terhadap gerakan tersebut, reputasi perusahaan akan menurun sehingga sulit menarik investor dan pelanggan baru.

Kemudian, untuk dampak jangka panjangnya, mungkin memang kita belum merasakannya. Namun, perubahan iklim akan terjadi apabila polusi akibat PLTU batu bara tidak diatasi. Dengan adanya perubahan iklim, banyak dampak yang ditimbulkan, seperti penurunan produktivitas pertanian, perubahan pola cuaca, peningkatan permukaan air laut, dan seterusnya. Sumber daya alam (SDA) yang tercemar atas polusi akan mengurangi kualitas dari air dan lahan pertanian.

Secara tidak langsung, dampak yang dihasilkan antara lain adalah peningkatan keketatan regulasi. Pemerintah pasti akan sebisa mungkin mengatasi pencemaran udara dengan cara memperketat regulasi dalam penggunaan batu bara sehingga dapat mengurangi pencemaran udara. Contoh dari perketatan regulasi adalah dengan mentransformasi kendaraan-kendaraan yang berbasis fosil menjadi listrik yang akan mendorong investasi di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan. 

Seterusnya, investor makin sadar akan pentingnya dampak lingkungan saat melakukan kegiatan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan pun mendapatkan tekanan dari para investor. Sebagai contoh, pada tahun 2022, Bank Dunia mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pembiayaan proyek batu bara baru. Dapat dilihat bahwa investor betul-betul peduli atas climate change yang terjadi.

Aksi Yang Dapat Dilakukan Pemerintah

Memang betul, sektor industri membuka banyak lapangan pekerjaan. Namun, apa harus mengorbankan kesehatan masyarakat? Lantas, apa saja upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal ini? Dengan meningkatkan regulasi, pemerintah dapat mengatasi polusi atas batu bara. Regulasi tersebut dapat berupa pembatasan emisi kendaraan dan pemberlakuan energi terbarukan. Kemudian, apa betul bahwa energi hanya bisa ditopang dengan batu bara? Energi terbarukan, seperti air, angin, dan solar, tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Sebaiknya, pemerintah mendukung pengembangan energi-energi terbarukan. 

Lalu, yang dapat pemerintah lakukan untuk mendukung minimnya penggunaan batu bara adalah dengan meningkatkan efisiensi energi. Memberikan subsidi dan insentif atas penggunaan peralatan dan teknologi hemat energi akan membantu mengurangi konsumsi energi. Dengan berkurangnya konsumsi energi, penggunaan batu bara pun mampu menurun. Di sisi lain, pelaku bisnis dapat membantu dalam mengurangi efek yang ditimbulkan oleh batu bara. Hal tersebut diwujudkan dengan cara mendukung kebijakan-kebijakan seperti menggunakan energi terbarukan, teknologi hemat, dan seterusnya.

Sebagai kesimpulan, polusi udara di Jakarta tidak hanya disebabkan oleh kendaraan bermotor, tetapi juga oleh 16 PLTU batu bara yang mengepung kota. Pembakaran batu bara untuk pembangkit listrik menghasilkan emisi CO2 yang tinggi sehingga dapat menyebabkan polusi udara. Polusi udara yang disebabkan oleh batu bara dapat berdampak negatif terhadap iklim bisnis dan investasi, baik di jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi polusi udara yang disebabkan oleh batu bara antara lain adalah dengan cara memperketat regulasi, mendukung pengembangan energi terbarukan, dan meningkatkan efisiensi energi.

Referensi

CNN Indonesia. (2022, December 8). 9 Manfaat Batu Bara di Kehidupan Sehari-hari, Apa Saja? CNN Indonesia. Retrieved October, 2023, from https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221201095600-569-881251/9-manfaat-batu-bara-di-kehidupan-sehari-hari-apa-saja

CNN Indonesia. (2023, August 17). 5 Sumber Polusi Udara Jakarta Kata Ahli dan Pejabat. CNN Indonesia. Retrieved October, 2023, from https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230815204755-199-986547/5-sumber-polusi-udara-jakarta-kata-ahli-dan-pejabat

Gray, M. (2020, March 12). Coal | How to waste over half a trillion dollars. Carbon Tracker Initiative. Retrieved October, 2023, from https://carbontracker.org/reports/how-to-waste-over-half-a-trillion-dollars/

S, A. A. (2020, May 8). Batubara Sebagai Sumber Energi: Asal, Jenis, dan Kegunaannya – Pusat Kajian Sumberdaya Bumi Non-Konvensional. UGRG. Retrieved October, 2023, from https://ugrg.ft.ugm.ac.id/artikel/batubara-sebagai-sumber-energi-asal-jenis-dan-kegunaannya/

Santika, E. F. (2023, August 9). Ini Banyaknya Penggunaan Batu Bara untuk Industri Selama 4 Tahun Terakhir. Databoks. Retrieved October, 2023, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/08/09/ini-banyaknya-penggunaan-batu-bara-untuk-industri-selama-4-tahun-terakhir

Sintim-Lewis, K. (n.d.). The Business Case for Renewable Energy. Planet Mark. Retrieved October, 2023, from https://www.planetmark.com/the-business-case-for-renewable-energy/

Pengunjung :
321

Solverwp- WordPress Theme and Plugin