WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

Kongres Nasional XVII Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia: Mengawali Resolusi Payung Hukum Jurnalisme Mahasiswa

Oleh: Devin Nuranggaputra Ramadhani dan Muhammad Azka Rifa’i/EQ
Editor: Andini Mahera Primawestri
Dokumentasi oleh: Devin Nuranggaputra Ramadhani dan Muhammad Azka Rifa’i/EQ

Kongres Nasional Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) ke-17 dibuka pada tanggal 21 Mei 2023 di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS). Kongres kali ini membahas resolusi dari kerancuan perlindungan hukum terhadap pers mahasiswa. Kongres ke-17 ini terdiri dari rangkaian acara yang berlangsung selama enam hari berturut-turut, dimulai dari tanggal 21 sampai dengan 26 Mei. Rangkaian acara ini dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu UNS, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan Wicana Cita Sinatria (WCS). Rangkaian acara ini terdiri dari seminar nasional, kongres nasional, pameran karya pers mahasiswa, serta sarasehan budaya.

Susunan acara yang dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Mei 2023 dimulai dengan kegiatan lokakarya atau diskusi bersama mengenai keamanan digital. Peserta kongres yang datang dari berbagai penjuru Indonesia terlihat berbondong-bondong meregistrasikan dirinya terlebih dahulu. Lalu, mereka secara tertib duduk di kursi yang disediakan untuk mereka berdiskusi. Sesi diskusi ini menjadi ajang bagi peserta untuk bisa bertukar serta berbagi pikiran mengenai topik atau kejadian yang sedang panas menyangkut keamanan digital terutama di Indonesia. Seluruh partisipan diskusi sampai pada kesimpulan yang sama mengenai adanya urgensi perlindungan pemerintah terhadap kerentanan keamanan digital di Indonesia. Acara hari Minggu ini diakhiri dengan sesi menonton film bersama yang diikuti peserta kongres dengan antusias.

Pada hari selanjutnya, rangkaian acara kongres dilanjutkan oleh seminar nasional PPMI yang diawali dengan sarapan bersama di ISI Surakarta. Setelah itu, acara disinambungkan dengan upacara pembukaan Kongres Nasional PPMI ke-17 secara resmi di Aula FISIP UNS. Kongres dibuka oleh Andreas Harsono, selaku tokoh hak asasi manusia (HAM) kebebasan jurnalisme, secara simbolis dengan pemukulan gong. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan seminar bertopik “Resolusi Payung Hukum Persma, Perkuat Militansi Percepat Regulasi” yang menghadirkan tiga pembicara ulung di bidang masing-masing. Pembicara-pembicara tersebut ialah Adil Al Hasan selaku perwakilan Badan Pekerja PPMI, Mukhlis Sirotul Munir sebagai Pemimpin Umum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pabelan, serta Andreas Harsono yang berasal dari Human Rights Watch. Seminar ini dimoderatori oleh Nurul Lathifah dari Lembaga Pers Mahasiswa Kentingan UNS.

Kegiatan seminar nasional ini diawali dengan paparan dari Adil Al Hasan mengenai beragam masalah atau tantangan yang dihadapi oleh pers mahasiswa dalam sepak terjang mereka melaksanakan peran jurnalisme dalam kampus. Adil Al Hasan kemudian menyatakan bahwa terdapat tiga tantangan, yaitu payung atau perlindungan hukum yang belum ada atau jelas terhadap pers mahasiswa, kurang atau rendahnya kemampuan jurnalistik mahasiswa, serta tidak adanya rencana mitigasi tindakan represi oleh mahasiswa itu sendiri. Solusi yang ditawarkan oleh Adil Al Hasan adalah pembalikan dari tiga tantangan yang ia sebutkan, yaitu revitalisasi perlindungan hukum, peningkatan kemampuan jurnalistik, serta perbaikan tingkat mitigasi. 

Andreas Harsono melanjutkan topik perlindungan hukum dengan menyimpulkan urgensi pembentukan nota kesepahaman antara Dewan Pers, pihak kepolisian, Kementerian Pendidikan, serta Kementerian Agama guna membangun iklim yang lebih kondusif terhadap berkembangnya kebebasan pers mahasiswa. Sementara itu, Mukhlis Sirotul Munir menyampaikan kasus-kasus di lapangan yang mencontohkan bukti nyata represi yang dialami pers mahasiswa secara riil dengan kasus dari beragam sumber dan latar kejadiannya. Seminar ditutup dengan sesi dokumentasi antara narasumber dan peserta.

Rangkaian acara berlanjut di hari Selasa, 23 Mei 2023 di Rumah Revolusi Mental WCS dengan agenda yang dimulai dengan pembacaan laporan pertanggungjawaban (LPJ) PPMI Nasional oleh panitia kongres dan dilanjutkan dengan kegiatan pokok pembahasan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga (AD/ART) kepengurusan PPMI. Esoknya,  peserta kongres melanjutkan pembahasan AD/ART dengan sambungan Garis Besar Haluan Organisasi yang secara konsensus akan diambil PPMI untuk organisasi secara keseluruhan. Berikutnya, pada hari Kamis, Kongres Nasional PPMI tiba di tahap pemilihan Sekretaris Jenderal PPMI Nasional serta segala badan kepengurusan yang menyertai. Acara ini juga bertempat di Rumah Revolusi Mental WCS, dengan jalannya kegiatan yang berangsur damai dan tertib dengan atmosfer kekeluargaan. 

Pada hari terakhir rangkaian acara kongres nasional, yaitu Jumat, 26 Mei 2023, sidang rekomendasi mengenai resolusi tema yang membawahi kongres dilaksanakan. Sidang rekomendasi ini menjadi bagian dengan tingkat antusiasme serta partisipasi paling tinggi dari peserta kongres. Dalam sidang tersebut, terjadi diskusi secara kekeluargaan oleh para peserta mengenai rekapitulasi serta rekomendasi apa yang menjadi simpulan tali diskusi kongres beberapa hari ini. Setelah melalui diskusi yang panjang, sidang ini akhirnya mampu menghasilkan deklarasi yang ditujukan kepada Dewan Pers dalam tiga poin pokok. Tiga poin pokok ini mendesak Dewan Pers untuk lebih kentara dan absolut dalam upaya mereka untuk melindungi kebebasan pers mahasiswa. 

Pada hari terakhir, Kongres Nasional ke-17 secara resmi ditutup oleh upacara resmi dan sesi dokumentasi di Rumah Revolusi Mental WCS. Sebagai pemeriah, sarasehan budaya juga diadakan untuk peserta yang sudah menghadiri berbagai kegiatan di hari-hari sebelumnya. Sarasehan budaya ini diadakan dengan tujuan sebagai pengingat bagi peserta kongres untuk tetap mengorientasikan sudut pandang penulisan dan jurnalisme kepada lokalitas budaya bangsa. Kesempatan juga diberikan untuk peserta yang ingin unjuk bakat sebagai bentuk apresiasi diri. Dengan penutupan ini, peserta diharapkan mampu merefleksikan dan mengevaluasi pembahasan serta esensi yang didapat dari kongres dan mengaplikasikan nilai yang diperoleh di ranah masing-masing. 

Pengunjung :
222

Solverwp- WordPress Theme and Plugin