WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

Pentas Awal Tahun 2023: Potret Sibling Rivalry dalam Sebuah “SENA(PAN)”

Penulis: Ummi Annifah/EQ
Editor: Kefas Prajna Christiawan
Dokumentasi oleh: Ando Belvian F./EQ

Senin (20/1) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gadjah Mada berhasil menggelar Pentas Awal Tahun 2023 di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta. Pentas yang bertajuk “SENA(PAN)” ini mengisahkan tentang sibling rivalry yang sering kali ditemui dalam kehidupan bersaudara.  Melalui pentas ini penonton diajak menyelami lebih dalam perasaan sebenarnya yang dialami oleh setiap aktor.

Sena, seorang remaja SMP, merasa bahwa dirinya selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya Gibran. Seolah hidup ini hanya tentang Gibran dan dia hanya lakon cadangan yang tak pernah dianggap. Semua pencapaian dan prestasi yang ia raih dianggap tak seberapa jika dibandingkan dengan Gibran. Sikap Bapak yang cuek dan bernada ketus ketika berbicara kepada Sena semakin menguatkan bahwa Bapak tak terlalu sayang dan tidak menganggap penting keberadaan Sena. Dugaan Sena semakin kokoh ketika Bapak tiba-tiba saja memarahi Sena hanya karena ia mengeluarkan gitar yang diberikan oleh Om Beno, orang yang dianggap Bapak menjadi penyebab Nenek meninggal. Klimaks dari drama tersebut adalah ketika Sena pergi dari rumah, sehingga terkuaklah semua alasan dan perasaan sebenarnya dari setiap lakon. 

Melalui pentas ini, sutradara ingin mengajak kita untuk melihat setiap problematika dari dua arah tidak hanya dari satu sudut pandang saja. Sena yang selalu merasa tidak disayang dan dibanding-bandingkan nyatanya hanyalah penyangkalan karena kasih sayang orang lain. Gibran yang selalu dibangga-banggakan oleh Bapaknya nyatanya harus berusaha keras untuk mewujudkan setiap ekspektasi Bapak. Tak hanya itu, dibalik sikap bapak yang cuek nyatanya terdapat sebuah luka yang dipendam. 

Salah satu adegan dalam pentas (©Ando B./EQ)

Pentas ini mengusung tema tentang problematika keluarga yang berhubungan dengan keadaan yang sering terjadi pada masyarakat, sehingga penonton dapat saja merasakan hal demikian. Meskipun pentas ini bertemakan keluarga, tetapi sutradara berhasil mengemasnya dengan apik, sehingga tidak terlihat monoton. Kehidupan Sena sebagai remaja bersama teman-temannya juga turut disorot dalam pentas ini. Lebih lagi, adegan Sena bersama teman-temannya yang selalu mengundang gelak tawa penonton.

Setelah pentas berlangsung selama kurang lebih dua jam, pukul 21.30 WIB acara diambil alih oleh master of ceremony (MC) dan dilanjutkan dengan pengenalan segenap aktor dan kru. Setelah itu, terdapat sambutan dari Pembina dan Ketua Teater Gadjah Mada serta Sutradara Pentas Akhir Tahun 2023 SENA(PAN). Tak hanya itu, MC juga sempat membagikan merchandise bagi penonton yang berhasil menjawab pertanyaan. Pentas Awal Tahun 2023 ditutup dengan agenda foto bersama dengan para aktor dan kru.

Melalui wawancara di akhir acara, Teresa Ajeng selaku sutradara mengungkapkan harapannya untuk pentas teater selanjutnya. “Harapannya untuk pentas kedepannya lebih menggelegar, lebih banyak penonton nya, dan TGM bisa membawa genre yang berbeda,” tuturnya.

Pengunjung :
334

Solverwp- WordPress Theme and Plugin