WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

Wadah Ekspresi Mahasiswa dan Masyarakat: Perayaan Jumat Sore GIK UGM 2025

Penulis: Shaffa Az Zahra, Chelsea Deswita Sianturi/EQ
Editor: Handri Regina Putri/EQ
Layouter: Arasty Lyla Ramadhani/EQ

Perayaan Jumat Sore digelar secara perdana di Pine Forest (Zona B) Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (25/4/2025). Acara yang diprakarsai oleh Divisi Marketing Communication GIK UGM ini menampilkan bazar dari 20 tenant Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mahasiswa UGM. Mengusung tema “Games Fantasy, Role-Playing Games”, acara ini memberi wadah promosi bagi UMKM mahasiswa untuk menjajakan bisnisnya.

Pengunjung Perayaan Jumat Sore mulai memenuhi Zona B GIK UGM sejak pukul 15.30 WIB. Tidak hanya mahasiswa UGM, masyarakat umum juga turut meramaikan stan UMKM yang sudah berjejer rapi menampilkan produk mereka. Stan tenant dibuat melingkar di sekeliling pohon pinus dengan panggung sebagai sentra pada tata letak yang menghadap ke utara. Panggung tersebut utamanya digunakan untuk menampilkan lokakarya dari dua UMKM: pembuatan bunga berbahan kain satin dari Ciase dan meramu Sambek, “Sambal Embek”, dari Nekarasa. 

Lokakarya pembuatan bunga berbahan kain satin dari UMKM Ciase

Salah satu stan yang menarik perhatian para pengunjung adalah stan Meowtcha, minuman matcha dengan branding creamy dan autentik. Antrian pembeli terlihat mengular sepanjang acara berlangsung. Rima, mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian UGM, mengaku mengunjungi Perayaan Jumat Sore karena tertarik untuk membeli Meowtcha. “Kemarin (iklannya) sempat lewat di platform X, jadi penasaran dan mau coba,” ungkapnya.

Stan Rice Bowl Sambek dari UMKM Nekarasa juga tak kalah menarik. UMKM yang tumbuh dari inisiatif mahasiswa Fakultas Peternakan ini mendapatkan persediaan daging untuk memasak Rice Bowl Sambek dari kambing-kambing yang dipelihara oleh Fakultas Peternakan sendiri. Setelah tiga bulan mengoperasikan dapurnya secara independen, Perayaan Jumat Sore menjadi pengalaman pertama bagi Nekarasa dalam mengikuti bazar, terutama yang diadakan oleh universitas. “Saya pribadi merespons kegiatan ini dengan positif dan berharap semoga seterusnya Perayaan Jumat Sore dapat rutin menyasar (mahasiswa) yang punya usaha lain untuk menemani kami di sini,” jelas Akram, salah satu pegiat Nekarasa.

Pine Forest GIK UGM dipenuhi oleh 20 stan UMKM mahasiswa di antaranya ada Rumbai Coffee, Mentaiku Dimsum, Meowtcha, Portophoto.id, Yumss, Djemari sally x Khansa gallery, Susu Kambing GoatDay, UMKM Nekarasa, Wearson Apparel, Freshade, Waku Waku Literature Club x Project Amaryllis, HYT Handsart, Ciase, Yuki Tako, Born to Inspire, Chia Seed & Namchi, Heavenlystudio, Bebungaan Atelier, Pisang Kembung Sarjana, dan MilkyMoo. Cham, Marketing Communication Officer GIK UGM, menyebutkan bahwa acara ini berfokus untuk meningkatkan engagement terhadap UMKM yang diinisiasi oleh para mahasiswa, khususnya mahasiswa UGM. Namun, meskipun difokuskan untuk mahasiswa UGM, tidak menutup pintu bagi UMKM dari masyarakat umum ikut unjuk diri dalam Perayaan Jumat Sore berikutnya.

Pelaksanaan Game Peri-Peri Dicari

Selain menghadirkan tenant dari UMKM mahasiswa, Perayaan Jumat Sore menyediakan ruang berekspresi bagi masyarakat. Melalui tema Role-Playing, berbagai pengunjung melakukan custom-playing dengan kostum dan ekspresi terbaiknya. Selain itu, terdapat juga sesi interaktif berupa permainan Peri-Peri Dicari. Sebuah permainan card hunting di mana para peserta akan berpetualang di sekitar lantai satu GIK UGM untuk mencari kartu yang disembunyikan. Permainan ini bertujuan meningkatkan product knowledge masyarakat (peserta) terhadap GIK UGM. Sesi interaktif ini semakin menarik karena peserta akan mendapat hadiah dengan berbagai kategori, yaitu berdasarkan skor terbanyak, instastory terbaik, dan kostum terbaik. Perayaan Jumat Sore berlangsung hingga matahari terbenam dan tidak hanya ditemani oleh pengunjung serta tenant, acara ini juga dibuat bergema dengan penampilan alunan akustik Gamaband di panggung Perayaan Jumat Sore.

“Harapannya tentunya sukses, ramai, knowledge masyarakat luas tentang GIK, makin pada tahu GIK itu tempat seperti apa,” ujar Cham. Cham juga mengungkapkan bahwa ia dan panitia berharap besar acara Perayaan Jumat Sore ini dapat berlangsung secara reguler setiap bulan pada Jumat minggu ketiga atau keempat. Tema serta tenant setiap pelaksanaan akan berbeda-beda, tetapi tetap terpaku pada tema besar, yaitu Games Fantasy.

Solverwp- WordPress Theme and Plugin