WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

Self-Reward atau Self-Destruct? Pinjaman Instan, Beban Panjang

Penulis : Handri Regina Putri/EQ
Editor : Aulia Valerie Fawzia/EQ

Sebagai generasi yang dibesarkan oleh layar digital, Generasi Z (Gen Z)  jelas punya cara yang berbeda dalam mengatur keuangan dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka lebih menyukai hal-hal praktis dan mengandalkan teknologi, bahkan untuk hal sesederhana membayar tagihan hingga investasi jangka panjang. Namun, melek teknologi bukan berarti mereka selalu paham mengenai cara mengatur uang dengan bijak. Sayangnya sejumlah Gen Z justru lebih mengutamakan penggunaan uang mereka untuk konsumsi atau hiburan, terlebih dengan merajalelanya tren self-reward.

Self-reward adalah aktivitas menghargai diri sendiri atas pencapaian, berasal dari kata self, berarti “diri sendiri” dan reward yang berarti “apresiasi”. Tren self-reward sering dilakukan oleh Gen Z dengan cara membeli barang-barang yang mereka inginkan sebagai hadiah atas kerja keras mereka, baik itu berupa baju baru, gadget, ataupun liburan. Bahkan, beberapa Gen Z memanfaatkan layanan pinjaman online untuk memenuhi keinginan self-reward demi kepuasan instan, meski masih dipertanyakan apakah pinjol selalu menjadi pilihan terbaik?.

Gen Z tidak bercerita tetapi Self Reward 
Kebiasaan self-reward seringkali membuat Gen-Z lebih mudah terjebak dalam pola konsumtif, bahkan jika harus meminjam uang untuk memenuhi keinginan tersebut. Survei terbaru oleh Alvara Research Center mengkaji mengenai fenomena pinjol yang tengah marak di masyarakat. Menurut pendiri Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, Gen Z menempati urutan ketiga dalam daftar pengguna pinjol dengan angka mencapai 6,8%. Di lain sisi dalam konferensi pers daring bertema Indonesia Market Outlook 2025: Kelas Menengah Hancur, Masihkah Bisnis Mantul? Oleh Yuswohady, Managing Partner Inventure, menyebutkan bahwa mayoritas Gen Z menggunakan pinjol untuk belanja barang konsumsi. Hal ini turut dipengaruhi oleh gaya hidup Gen Z yang aktif di media sosial, sering mendokumentasikan aktivitas seperti menonton konser atau liburan, dan memamerkannya secara daring.

Fenomena self-reward di kalangan Gen Z seringkali dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental mereka. Dalam dunia yang penuh tekanan, memberikan penghargaan pada diri sendiri dengan self-reward menjadi salah satu cara untuk menghilangkan rasa lelah dan stres. Studi dalam Psychological Sciences juga menyebutkan bahwa mempraktikkan kebaikan pada diri sendiri akan meningkatkan ketahanan mental. Namun, kebiasaan ini dapat berisiko apabila dilakukan tanpa pengawasan, terutama bagi mereka yang mengandalkan pinjol demi memenuhi keinginan semata.


Antara Gaya Hidup dan Ancaman Finansial

Dampak dari penggunaan pinjol bagi Gen Z semakin mengkhawatirkan, terutama terkait dengan stabilitas keuangan mereka. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2024, lebih dari 37% kredit macet pada platform pinjol berasal dari nasabah muda yang menunjukkan ketergantungan yang tinggi terhadap pinjaman jangka pendek.  Hal ini dapat memperburuk kondisi keuangan Gen Z, terutama karena pinjol sering kali menetapkan bunga tinggi dan denda keterlambatan yang memberatkan, sehingga meningkatkan risiko keuangan mereka.

Selain itu, data Statistik Fintech Lending, OJK (2023) juga menunjukkan kondisi yang memprihatinkan di mana mayoritas pengguna pinjaman online adalah generasi muda, khususnya Gen Z dan Milenial. Kelompok usia 19-34 tahun dengan jumlah 54,06% dan nilai kredit sebanyak Rp27,1 triliun. Fenomena tersebut mengindikasikan mengenai bagaimana Gen Z memiliki ketergantungan tinggi terhadap layanan pinjol untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka dan tidak terbatas pada kebutuhan pokok, namun termasuk juga sebagai pemenuhan gaya hidup.

Perilaku konsumtif masyarakat didorong oleh kemudahan akses atas layanan pinjol dengan persyaratannya yang sederhana, yaitu sebatas pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta akun digital. Selain itu, konsep Buy Now Pay Later (BNPL) seringkali menjadi jebakan utang bagi Gen Z melalui peranannya dalam memberikan layanan pembayaran di akhir transaksi. Ironisnya, pinjol yang dianggap solusi cepat kini menjadi masalah serius karena lebih sering digunakan untuk gaya hidup konsumtif, sementara banyak Gen Z belum memahami risiko bunga tinggi dan denda keterlambatan. Hal ini mendorong mereka memprioritaskan keinginan daripada kebutuhan, sehingga dapat berisiko pada akumulasi utang jika tanpa rencana keuangan yang baik.

Pinjol? No Thanks!
Untuk mengatasi maraknya pinjol di kalangan masyarakat, diperlukan suatu edukasi literasi finansial yang menjadi kunci utama dari permasalahan tersebut. Mengelola keuangan dengan bijak bukan hanya tentang menabung dan berinvestasi, tetapi juga membangun kebiasaan finansial yang sehat sejak dini. Hal ini dapat dimulai dengan memahami batasan pengeluaran konsumtif dan menahan diri dari pinjaman online yang cenderung mendorong belanja impulsif. Sebagai alternatif dari pinjol, Gen Z bisa mengeksplorasi sumber pendapatan tambahan, seperti pekerjaan paruh waktu atau menjual barang-barang yang sudah tidak diperlukan. Alternatif ini dapat membantu Gen Z dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, serta menghindari jebakan utang yang dapat membatasi kebebasan finansial di masa depan.

References
Halodoc. (2023, November 21). Ini Pentingnya Melakukan Self Reward untuk Kestabilan Mental. https://www.halodoc.com/artikel/ini-pentingnya-melakukan-self-reward-untuk-kestabilan-mental?srsltid=AfmBOoqKJS9clGxgaZnj4Rw1ikHq_Shf0qzlRRFe7YyZ6wDjBG3EHGlS

Iskandar Zulkarnain. (2024, September 10). OPINI : Jerat Pinjol Ancaman Serius Generasi Muda “OPINI : Jerat Pinjol Ancaman Serius Generasi Muda”. Kredit macet dari pinjol yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang serius. https://finansial.bisnis.com/read/20240910/563/1798285/opini-jerat-pinjol-ancaman-serius-generasi-muda

Murvida, I. E. (2024, Maret 6). Gen Z dan Milenial jadi Sasaran Pinjaman Online. Statistik. Retrieved November 27, 2024, from https://goodstats.id/article/gen-z-dan-milenial-jadi-sasaran-pinjaman-online-ENYOD

REPUBLIKA. (2024, November 15). Siapa Terjerat Pinjol? Survei Ini Ungkap Kategori dari Generasi Hingga Strata Ekonomi. https://news.republika.co.id/berita/smzn5r487/siapa-terjerat-pinjol-survei-ini-ungkap-kategori-dari-generasi-hingga-strata-ekonomi-part2

Solverwp- WordPress Theme and Plugin