Penulis: Kevin Pratomo dan Rizal Farizi
Foto Oleh: Meira Maulidya Rahma
Di tengah terik dan panasnya udara Kuwait, Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia berhasil menjadi bagian dari runner-up terbaik dalam kualifikasi Piala Asia 2023 dengan mengantongi enam poin dari tiga laga. Indonesia pun berhasil memastikan tiket untuk tampil pada Piala Asia 2023. Tak hanya itu, Indonesia juga turut maju dalam proses bidding tuan rumah ajang tersebut. Lantas, apakah kedua hal diatas merupakan wujud kebangkitan sepak bola Indonesia?
Bangkitnya Timnas Sepak Bola Indonesia
Sejak awal 2020, kehadiran Shin Tae Yong sebagai pelatih baru Timnas telah membawa perubahan besar pada performa Skuat Garuda. Pelatih asal Korea yang akrab dipanggil Coach Shin ini memiliki riwayat prestasi yang luar biasa. Ia sukses membawa Timnas Korea Selatan hingga lolos ke Piala Dunia 2018, bahkan mampu mengalahkan Jerman yang merupakan juara Piala Dunia tahun 2014 silam. Dengan berbekal pengalaman yang sudah dimilikinya, Coach Shin memiliki visi untuk membawa persepakbolaan Indonesia kepada kejayaan
Beberapa langkah pun dilakukan Coach Shin untuk membawa sepak bola Indonesia menuju kegemilangan. Pertama, ia menyeleksi calon pemain hingga menghasilkan barisan pemain yang didominasi oleh pemain muda. Akan tetapi, tidak dilupakan pula pemain senior di barisan pemain Timnas. Para talenta muda yang dipilih telah memiliki pengalaman bermain di liga-liga mancanegara dan beberapa lainnya telah berkiprah di Liga 1 Indonesia, liga sepak bola paling prestisius di negeri ini.
Kemudian, Coach Shin juga merombak sistem pelatihan Timnas Indonesia dengan menambahkan program latihan fisik dan mental yang sebelumnya tidak ada. Dalam wawancaranya dengan Deddy Corbuzier di podcast CLOSETHEDOOR, ia membeberkan pentingnya penekanan latihan beban bagi pemain Timnas. Latihan beban yang dimaksud berupa pelatihan yang melibatkan olahraga angkat beban sehingga para pemain memiliki kekuatan dan stamina yang lebih baik. Tak hanya itu, Coach Shin juga melatih mental pemain Timnas supaya tidak mudah menyerah.
Taktik Tiki Taka, taktik yang memfokuskan permainan ke bola-bola pendek yang dapat mengecoh lawan dan menahan possesion bola, diterapkan pula sebagai strategi permainan Timnas Indonesia. Taktik ini terbilang cukup efektif, mengingat postur pemain Indonesia yang terbilang kecil sehingga tidak cocok menggunakan taktik bola lambung. Penggunaan Tiki Taka membantu pemain dalam mengontrol bola sehingga dapat melakukan serangan secara lebih matang.
Strategi yang dirancang Coach Shin berhasil membuahkan hasil pada laga akhir Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia 2023. Dengan skor telak 7-0, timnas Indonesia berhasil membantai habis Nepal pada Rabu (15/6/2022) di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait. Kemenangan tersebut membawa Indonesia mencicipi laga utama Piala Asia 2023 setelah lama absen sejak 2007.
Ibarat kejatuhan bulan, kelolosan Skuat Garuda ke Piala Asia 2023 juga membuka lebar berbagai peluang, mulai dari eskalasi posisi Indonesia dalam peringkat yang disusun oleh Federation Internationale de Football Association (FIFA) hingga terbukanya peluang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia di masa mendatang. Pasca kemenangan melawan Nepal, peringkat timnas melesat ke posisi ke-155 secara global—naik empat angka dari beberapa bulan sebelumnya. Hal tersebut membuka oportunitas bagi Indonesia untuk berlaga dalam Piala Dunia karena peringkat dari FIFA merupakan salah satu pertimbangan untuk menyeleksi negara-negara calon peserta ajang itu.
Menilik Potensi Indonesia sebagai Tuan Rumah
Memburuknya COVID-19 di Cina membuat negeri tirai bambu harus mundur dari posisi tuan rumah Piala Asia 2023. Proses bidding pun dilakukan untuk menentukan tuan rumah pengganti, berlangsung sejak Mei silam hingga Oktober mendatang. Sampai saat ini, empat negara telah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023: Australia, Qatar, Korea Selatan, dan Indonesia.
Pada September mendatang, Asian Football Confederation (AFC) selaku penyelenggara Piala Asia akan berkunjung ke Indonesia untuk menginspeksi kesiapan Indonesia sebagai calon tuan rumah Piala Asia 2023, terutama terkait ketersediaan infrastruktur penunjang. Optimisme tumbuh karena telah berdiri stadion-stadion berkapasitas besar di negeri ini. Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Jakabaring di Palembang, dan berbagai stadion berkapasitas puluhan ribu orang seakan siap menjadi arena Piala Asia.
Efek Domino yang Mungkin Ditimbulkan
Terbukanya kesempatan Indonesia menjadi tuan rumah event olahraga internasional memunculkan pertanyaan, seberapa menguntungkannya kesempatan tersebut bagi Indonesia? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Taylor (2005), pelaksanaan Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan mendorong sektor pariwisata dengan adanya peningkatan kedatangan turis asing. Dari studi tersebut, ditemukan pula bahwa total pengeluaran dari turis mancanegara selama Piala Dunia 2002 berlangsung adalah US$522 juta. Perolehan tersebut berkontribusi besar terhadap pemasukan Jepang maupun Korea Selatan. Membludaknya turis kemudian memicu perluasan lapangan kerja terutama pada sektor pariwisata. Sekitar 31.349 pekerjaan baru ditawarkan di bidang perhotelan, rekreasi, restoran, dan pusat perbelanjaan.
Kelolosan ke Piala Asia 2023 setelah bertahun-tahun lamanya merupakan angin segar bagi Timnas Indonesia. Jalan Indonesia untuk menjadi pesepakbola unggul di kancah dunia memanglah masih panjang. Akan tetapi, Piala Asia 2023 mampu menjadi suatu momentum bagi kebangkitan sepak bola Indonesia. Lagi pula, Indonesia menjadi salah satu calon tuan rumah penyelenggaraan laga tersebut, membawa potensi masif bagi perekonomian.
Referensi
Atmoko, Evan Yudhi Tri. 2022. Timnas Indonesia Lolos ke Piala Asia 2023, Akhir Penantian 15 Tahun. Diakses 4 Agustus 2022, dari https://www.kompas.com/sports/read/2022/06/15/05450018/timnas-indonesia-lolos-ke-piala-asia-2023-akhir-penantian-15-tahun?page=all
Corbuzier, Deddy. [Deddy Corbuzier]. (2022, 11 Januari). SHIN TAE-YONG-EXCLUSIVE DI CLOSETHEDOOR – Deddy Corbuzier Podcast [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=qPFAWvRvSA8
Kelly, Ryan. 2017. FIFA World Ranking: How it is Calculated and What it is Used for. Diakses 4 Agustus 2022, dari https://www.goal.com/en-us/news/fifa-world-ranking-how-it-is-calculated-what-it-is-used-for/16w60sntgv7x61a6q08b7ooi0p
Lee, C. K. dan Taylor, T. 2005. Critical Reflections on The Economic Impact Assessment of a Mega-event: The Case of 2002 FIFA World Cup. Tourism Management, 26(4), pp. 595–603. doi: 10.1016/j.tourman.2004.03.002.
Prasetyo, Dwi Ari. 2022. Resmi, Empat Negara Ikut Bidding Piala Asia 2023. Diakses 4 Agustus 2022, dari https://rri.co.id/olahraga/1541984/resmi-empat-negara-ikut-bidding-piala-asia-2023
Robbani, Muhammad. 2022. Bidding Piala Asia 2023: Bulan Depan AFC Inspeksi Stadion Indonesia. Diakses 4 Agustus 2022, dari https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-6212169/bidding-piala-asia-2023-bulan-depan-afc-inspeksi-stadion-indonesia