WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

Pemilwa 2024: Calon Tanpa Wakil, Rendahnya Tingkat Partisipasi Pemilwa 2023, hingga Harapan Ketua KPUM FEB UGM 2024

Penulis: Muhammad Faza Naufal, Handri Regina Putri /EQ
Editor: Hilda Bhakti Fahrezi/EQ
Dokumentasi: KPUM FEB UFM

Pemilihan Umum Mahasiswa, atau yang sering disebut pemilwa, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk memilih Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM). Pemilwa yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) FEB UGM ini terdiri dari beberapa rangkaian acara, dimulai dari Musyawarah Forum Keluarga Mahasiswa (MFKM) Pemilwa, pendaftaran calon ketua, verifikasi berkas, tahap orasi, pemaparan grand design, debat terbuka atau uji kelayakan, uji coba, pencoblosan, kampanye kedua, pencoblosan putaran kedua, hingga terakhir pengumuman ketua terpilih yang diorganisir oleh EB Awards dan KPUM FEB UGM. Proses pemilihan ini menjadi salah satu momentum penting dalam perwujudan demokrasi mahasiswa. Di sini, mahasiswa diberi kesempatan untuk memilih calon pemimpin yang akan mengarahkan jalannya kegiatan organisasi selama satu tahun kepengurusan.

Sesi tanya jawab setelah pemaparan orasi oleh calon ketua BEM FEB UGM (© KPUM FEB UGM)

Para calon ketua atau pasangan calon (paslon) yang sudah terdaftar dan telah terverifikasi berkas, meliputi: 

  1. Calon Ketua BEM FEB UGM nomor urut 1, yakni Muhammad Vicko Alghazali Syahrial;
  2. Paslon Ketua BEM FEB UGM nomor urut 2, yakni Syarief Kemalsyah Hariandja dan Muhammad Syauqi Siswandono; 
  3. Paslon Ketua HIMIESPA nomor urut 1, yakni Sulthan Faiq Yunizar, Farello Yudika Hendratmo, dan Nabil Almadani; 
  4. Paslon Ketua IKAMMA nomor urut 1, yakni Christoffer Hasiholan Simamora, Beryl Nur Hernanto, dan Silva Falakiah; 
  5. Paslon Ketua IKAMMA nomor urut 2, yakni Abednego Pangaribuan, Dandi Tryan Algustaf, Yulianti Nurhasanah; 
  6. Calon Ketua IMAGAMA nomor urut 1, yakni Tanaya Ransi Daniswara, dan 
  7. Calon Ketua BPM nomor urut 1, yakni Sabiq Muhammad Al Ghozi dan Odelia Lovely Setyawan.

Salah satu peristiwa menarik pada prosesi calon atau paslon Ketua BEM FEB UGM adalah nomor urut 1 hanya berisi satu orang saja, yakni Muhammad Vicko Alghazali Syahrial, sedangkan nomor urut 2 telah berisi dua orang. Sama halnya terjadi pada IMAGAMA, posisi calon ketua hanya berisi Tanaya Ransi Daniswara, berbeda dengan HMJ lain telah memiliki paslon lengkap beranggotakan tiga orang. Akan tetapi, mengacu pada Undang-undang (UU) Pemilwa 2024 Pasal 16, tidak menyebutkan adanya keharusan pendaftaran berupa pasangan calon. Peraturan tersebut menunjukkan bahwa fenomena seperti ini diperbolehkan. 

Menurut Fidela Erina Nathania selaku Ketua KPUM FEB UGM 2024, situasi ini memiliki tantangannya tersendiri, terutama dalam memengaruhi partisipasi mahasiswa, mengingat calon tanpa wakil berkemungkinan kurang mendapatkan dukungan yang solid dibandingkan paslon yang lengkap. “Tanpa wakil, kemungkinan keputusan yang diambil lebih sentral aja, audiens juga bisa lebih fokus ke satu orang dan minim konflik internal, tapi di samping itu semua, beban yang ditanggung calon akan lebih berat dibanding dia punya wakil dan hal ini dapat memengaruhi jumlah partisipasi mahasiswa lebih sedikit dibanding calon ketuanya punya wakil,” ujar Fidela.

Melihat tingkat partisipasi Pemilwa FEB UGM 2023, pada organisasi tataran fakultas, pemilih untuk Ketua BEM FEB terpilih berjumlah 373 suara dan pemilih untuk Ketua BPM FEB terpilih berjumla 321 suara. Pada tataran jurusan, pemilih Ketua IMAGAMA terpilih berjumlah 104 suara, pemilih kedua paslon Ketua IKAMMA berjumlah 174 suara, dan pemilih untuk ketiga paslon Ketua HIMIESPA berjumlah 165 suara. Data pemilih mayoritas berasal dari angkatan 2022 dan 2023. Faktanya, 4 dari 5 organisasi tersebut tidak mencapai 50% partisipasi mahasiswa yang menggunakan hak pilih dari total mahasiswa yang memiliki hak pilih.

Merunut dari UU Pemilwa 2024 Bab V Pasal 21, mendefinisikan mahasiswa yang memiliki hak pilih adalah mahasiswa FEB UGM yang menempuh jenjang pendidikan S1 (Reguler dan IUP) yang pada hari pemungutan suara masih terdata sebagai mahasiswa dengan dibuktikan kartu identitas mahasiswa. Penulis mengambil data dari angkatan 2022 dan 2023 dengan alasan bahwa kedua angkatan tersebut adalah mahasiswa yang masih berpartisipasi aktif dalam organisasi peserta Pemilwa.

OrganisasiMahasiswa PemilihMahasiswa yang Memiliki Hak PilihPersentase Perbandingan
BEM FEB UGM373106135,15%
BPM FEB UGM321106130,25%
HIMIESPA16526262,97%
IKAMMA17440842,64%
IMAGAMA10439126,59%
Limitasi dari sajian data ini yakni kami tidak memasukkan penghitungan mahasiswa angkatan 2021–2019 yang turut serta menyumbangkan hak pilihnya dalam Pemilwa 2023.

 

Fidela menyampaikan harapannya agar Pemilwa 2024 dapat berlangsung lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Ia berharap pemilwa kali ini dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa, mewujudkan persaingan yang sehat, serta mengorganisir kepanitiaan yang lebih sistematis. Selain itu, Fidela menekankan pentingnya penyebaran informasi yang lebih merata, terutama melalui komunikasi dari mulut ke mulut, agar secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran demokrasi di lingkungan fakultas. “Secara tidak langsung, ini akan meningkatkan kesadaran demokrasi di lingkungan fakultas,” tutupnya.

Solverwp- WordPress Theme and Plugin