Oleh: Gigih Candra Ghufroni/EQ
Editor: Frida Lucy/EQ
“Gen Z lemah!”
Mungkin banyak dari kita sering membaca atau mendengar kalimat tersebut. Tidak hanya dianggap lemah, mereka juga kerap dilabeli “terlalu sensitif”, “tidak tahan tekanan”, atau bahkan “manja”. Namun, apakah pandangan-pandangan tersebut benar adanya, atau justru hanya kesalahpahaman dari sudut pandang publik? Yuk, kita bahas lebih jauh!
Tahukah kamu bahwa sepertiga dari penduduk Indonesia adalah generasi Z? Generasi Z atau kerap disebut Gen Z merupakan sebutan untuk kelompok masyarakat yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Gen Z adalah generasi dengan populasi terbesar, mencapai 74,93 juta jiwa atau 27,94% dari total penduduk Indonesia. Hampir setengah dari populasi Gen Z telah memasuki usia produktif, yaitu usia untuk mulai bekerja dan menghasilkan pendapatan.
Sebagai generasi yang tumbuh di zaman modern, Gen Z tentunya memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya, terutama di dunia kerja. Gen Z yang tumbuh di era modern mudah beradaptasi dalam dunia kerja yang semakin maju. Hal ini menjadi keuntungan sekaligus tantangan tersendiri bagi perusahaan dalam mengelola dan mengembangkan Gen Z di dunia kerja.
Motivasi Gen Z dalam Bekerja
Motivasi kerja bagi setiap generasi tentunya berbeda, tak terkecuali bagi Gen Z. Ada beberapa faktor yang mendorong motivasi Gen Z untuk bekerja, salah satunya adalah lingkungan yang sehat dan fleksibel. Mereka lebih suka memiliki pekerjaan yang mendukung keseimbangan hidup, seperti jam kerja yang fleksibel, kemampuan bekerja secara remote, dan lingkungan yang dapat mendukung kesehatan mental. Selain itu, Gen Z cenderung memilih pekerjaan yang tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga peluang untuk belajar dan berkembang. Mereka sangat menghargai kesempatan belajar yang diberikan perusahaan untuk menunjang karier di masa depan (Simamora, 2024).
Selain itu, menurut Dr. Sumaryono, M.Si., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), motivasi utama Gen Z dalam bekerja adalah eksistensi dan kenyamanan, seperti bekerja sesuai passion dan lingkungan kerja yang saling mendukung. Bagi mereka, bekerja merupakan sebuah jalan untuk mencari makna hidup dan menciptakan dampak positif yang sejalan dengan pribadi mereka.
Kelebihan Gen Z
Generasi Z memiliki keunikan tersendiri dalam menjalankan pekerjaan dan menghadapi tantangan di dunia kerja. Menurut Sumaryono, Gen Z memiliki kemampuan dalam beradaptasi dengan teknologi, terutama berkaitan dengan literasi digital. Mereka tumbuh di era teknologi informasi, sehingga lebih terampil dalam menggunakan berbagai teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan mereka. Kelebihan lainnya adalah semangat untuk terus berkembang. Gen Z tidak hanya fokus pada posisi karier, tetapi juga menekankan pengembangan diri dan karier sesuai dengan aspirasi pribadi.
Selain itu, Gen Z memiliki semangat kerja yang tinggi dan selalu berupaya memberikan kontribusi dengan baik dalam suatu pekerjaan. Mereka juga dikenal memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, ambisius, dan berusaha untuk mengatasi tantangan yang ada dengan berbagai cara yang kreatif dan inovatif (Sakitri, 2021).
Tantangan dalam Mengelola Gen Z
Meskipun Gen Z memiliki banyak keunggulan dibanding generasi sebelumnya, realitanya tidak semua hal berjalan mulus. Sumaryono menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam mengelola Gen Z adalah memberikan variasi pekerjaan yang selaras dengan minat dan kebiasaan mereka. Gen Z cenderung termotivasi apabila pekerjaan yang diberikan sesuai dengan passion mereka. Jika tidak, mereka akan mudah bosan ataupun kehilangan minat yang akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan.
Tantangan lainnya adalah menjaga kenyamanan dan eksistensi mereka di tempat kerja. Gen Z cenderung bekerja secara optimal apabila lingkungannya mendukung nilai-nilai mereka, seperti fleksibilitas waktu dan tempat kerja serta apresiasi atas kontribusi mereka. Gen Z tidak menyukai suasana kerja yang terlalu menekan, terutama jika terlalu banyak perintah tanpa adanya ajakan untuk berkolaborasi dalam mengatasi masalah.
Bagaimana Perusahaan dapat Mengelola Gen Z
Dari banyaknya kelebihan, kekurangan, dan motivasi yang dimiliki oleh Gen Z, perusahaan perlu untuk mengelola mereka supaya dapat bekerja dengan efisien. Pemahaman mendalam terhadap motivasi Gen Z menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan kerja yang optimal. Salah satu aspek penting lainnya adalah menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel. Fleksibilitas dapat diwujudkan melalui jam kerja yang tidak kaku dan adanya peluang bekerja remote atau hybrid. Dengan ini, perusahaan dapat memastikan Gen Z merasa lebih nyaman dan mampu beradaptasi dengan baik.
Selain fleksibilitas, perusahaan perlu untuk memberikan apresiasi dan melibatkan Gen Z secara nyata. Hal ini dapat dilakukan melalui pengakuan verbal dan memberikan penghargaan. Melalui pendekatan ini, Gen Z merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik mereka.
Sebagai penutup, Sumaryono mengatakan bahwa, “Gen Z memerlukan pendampingan dalam pencarian makna dari tantangan dan cara mereka menghadapi kesulitan.” Generasi ini ingin merasa bahwa apa yang mereka lakukan dapat berdampak positif dan sejalan dengan nilai pribadi mereka. Oleh karena itu, perusahaan dapat memberikan bimbingan yang tidak hanya berfokus pada hasil kerja, tetapi juga pengembangan diri bagi mereka.
Referensi
IDN Media. (2024). Indonesia Gen Z Report 2024. https://cdn.idntimes.com/content-documents/indonesia-gen-z-report-2024.pdf
Simamora, R. (2024, December 13). Memahami Gen Z di Tempat Kerja. detiknews. https://news.detik.com/kolom/d-7684957/memahami-gen-z-di-tempat-kerj
Sakitri, Galih. (2021). Selamat Datang Gen Z, Sang Penggerak Inovasi!.