Oleh : Gigih Candra Ghufroni dan Handri Regina/EQ
Editor : Kefas Prajna
Layouter : Faza Naufal/EQ
Indonesia telah melewati masa pemilu dengan adanya berbagai program kerja yang diusulkan oleh ketiga pasangan calon (paslon), salah satunya program kerja makan siang gratis oleh paslon 02 Prabowo-Gibran. Makan siang gratis merupakan program yang difokuskan untuk siswa prasekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan pesantren, serta bantuan gizi yang diberikan pada ibu hamil dan anak balita dengan tujuan mampu meningkatkan kualitas gizi anak sekolah sebagai upaya mencegah stunting, hingga menggerakan ekonomi nasional. Namun, apakah program tersebut dapat terealisasikan? Berapa anggaran yang akan dikeluarkan untuk program tersebut? Selain itu, apa multiplier effect dari program tersebut bagi perekonomian Indonesia?
Pada Kamis, 29 Februari 2024, telah dilakukan simulasi pertama pelaksanaan program makan siang gratis paslon 02 oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang di SMP Negeri 2 Curug. Simulasi ini mengungkap rangkaian pelaksanaan program tersebut. Siswa diminta membawa tempat makan masing-masing dari rumah dan mengumpulkannya sebelum pelajaran dimulai kemudian akan diisi dengan menu makanan dan dibagikan kembali pada sesi istirahat berlangsung (Nugroho, 2024). Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengungkapkan bahwa program makan siang gratis akan diimplementasikan secara bertahap dengan menggunakan pendekatan prioritas. Tahap awal program ini akan fokus pada pemberian makan siang gratis kepada balita dan ibu hamil di wilayah-wilayah tertentu. Selanjutnya, program ini akan diperluas untuk mencakup siswa-siswi SMP, termasuk daerah-daerah dengan tingginya masalah stunting.
Pelaksanaan simulasi pertama program makan siang gratis di SMP 2 Negeri Curug (©Pramita Tristiawati/Liputan6)
Namun, dari pernyataan Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, program makan siang gratis dari paslon 02 baru bisa terlaksana pada tahun 2029, menarik perhatian. Meskipun program ini dianggap sebagai program unggulan, target maksimalnya baru mencapai 82,9 juta anak pada tahun yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi program tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan perencanaan yang matang untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
Berapa Anggaran Makan Siang Gratis?
Diberitakan dalam CNBC Indonesia, hitungan tim Prabowo memperkirakan anggaran makan siang gratis di sekolah akan menghabiskan dana sekitar US$ 30 miliar (464 triliun rupiah) dengan acuan Rp15.000 per porsi. Hal itu setara dengan 13,5% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang berjumlah 3.325 triliun rupiah. Namun, anggaran sebesar US$ 30 miliar diyakini bisa menghasilkan multiplier ekonomi 1,5 kali dan memberi tambahan dampak pertumbuhan ekonomi sekitar 3%. Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center for Law and Economic Studies (Celios), Bhima Yudhistira, terlihat menentang program ini dilakukan dalam waktu dekat. Beliau mengatakan bahwa pemerintah seharusnya tak perlu buru-buru dalam melaksanakan program ini. Menurut dia, ruang fiskal yang dimiliki Republik Indonesia sedang sempit oleh bunga pembayaran utang yang meningkat dan banyaknya program lain yang menelan anggaran jumbo, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). Kalau anggaran besar seperti makan siang dan IKN berjalan secara paralel, maka yang dikhawatirkan adalah defisit anggarannya akan semakin menjadi beban bagi perekonomian. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisa, juga turut memberikan argumen bahwa dana yang dibutuhkan ini besar dan kemungkinan mereka akan men-trade off dari program yang ada (Nugroho, 2024).
Lalu, Apa Saja Multiplier Effect dari Program Ini?
Dalam konteks program makan siang gratis, multiplier effect merajuk pada dampak yang mungkin akan terjadi terhadap perekonomian Indonesia. Multiplier effect yang mungkin dapat terjadi dari program ini adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan baru, terutama dalam meningkatkan stimulus pergerakan ekonomi lokal. Dalam menyediakan makan siang tersebut, diperlukan rantai pasokan dari para petani, peternak, nelayan, pedagang, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hingga komunitas masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam pelaksanaan program ini (Paat, 2024). Dengan adanya kontribusi dari masyarakat dan UMKM daerah, program ini dapat berpotensi mengurangi angka kemiskinan dan menumbuhkan perekonomian daerah di Indonesia. Selain itu, menurut hitungan tim Prabowo-Gibran, program ini juga mampu menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak 1,8 juta. Hitungan tersebut mempertimbangakan adanya 377.000 dapur dan di setiap dapur terdapat 5 pekerja untuk menyiapkan makan siang untuk anak-anak sekolah (Mae, 2023).
Multiplier effect dari program makan siang gratis tidak hanya meningkatkan stimulus pergerakan ekonomi lokal, tetapi program ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan gizi para pelajar dan juga penambahan gizi bagi ibu hamil serta balita sebagai bagian dari pondasi menuju Indonesia emas 2045. Menurut Rovito Hoetomo, Ketua Relawan Muda BerAkhlak, berpendapat bahwa program ini merupakan bentuk kepedulian dari Prabowo-Gibran terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda Indonesia, sehingga hal ini dapat menjadi investasi jangka panjang untuk pembangunan nasional (Wibisono, 2023).
Berbicara mengenai gizi, menurut Sandra Fikawati, Guru Besar Gizi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, realisasi gizi program makan siang gratis yang dianggarkan sebesar 15 ribu rupiah per porsi tentunya dapat memenuhi gizi seimbang. Pemenuhan gizi seimbang tersebut tentunya diperlukan penyelenggaraan makanan yang benar-benar tepat dan ketat sehingga jangan ada kebocoran, baik dari segi keuangan maupun ketidaktepatan sasaran, sebaiknya juga dikelola khusus oleh pemerintah. Pedoman gizi seimbang saat ini bukan lagi empat sehat lima sempurna, tetapi pedoman gizi seimbang saat ini adalah kita memenuhi makanan beraneka ragam, artinya dalam sekali makan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan juga mineral (CNN Indonesia, 2024).
Apa Saja Kontroversial dari Program Ini?
Ekonom Indef, Esther Sri Astuti, mengatakan bahwa membutuhkan waktu lama untuk menyusun rantai pasok khusus penyedia kebutuhan bahan pangan untuk program ini. Apabila program ini akan segera diaplikasikan, kemungkinan akan bertumpu pada APBN. Menurut Esther, tanpa program ini sana APBN 2023 sudah defisit sebesar Rp 347,6 triliun. Rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 38%, sedangkan rasio pajak cenderung menurun selama 10 tahun terakhir (Widadio, 2024). Oleh karenanya, apabila program ini dibiayai seluruhnya oleh APBN, program ini akan menjadi beban anggaran terbesar setelah anggaran pendidikan dan perlindungan sosial.
Ekonom CORE Indonesia, Muhammad Faisal, berpendapat bahwa program makan siang gratis ini kurang sesuai untuk memberantas kemiskinan dan mencegah stunting. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat lebih sesuai untuk memberantas kemiskinan, bukan dengan bantuan sosial. Faisal menekankan, apabila program tersebut tetap harus dijalankan, sebisa mungkin harus tepat sasaran kepada masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Selain itu, pelibatan UMKM daerah perlu dilaksanakan secara terbuka dan tidak hanya berfokus terhadap UMKM tertentu (Intan, 2024).
Terdapat pula pandangan dari pengamat pertanian yang mengatakan bahwa kemungkinan besar pasokan bahan baku untuk program ini bergantung pada impor lantaran Indonesia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Program ini harus diimbangi dengan peningkatan produksi pangan agar tidak bergantung terhadap impor. Selain itu, anggaran yang besar juga dikritik lantaran berisiko membebani keuangan negara oleh Development of Economic and Finance (Indef). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa impor beras Indonesia mencapai 3,06 juta ton pada tahun 2023. Hal ini berarti impor beras tahun 2023 meningkat sebesar 613,61% dibandingkan tahun 2022 (Annur, 2024). Di lain hal, BPS memprediksi produksi beras di Indonesia tahun 2023, yaitu sebesar 30,90 juta ton, turun sebesar 2,05% dari tahun 2022 (Damiana, 2024). Indonesia masih memerlukan impor beras karena konsumsi beras di Indonesia mencapai 35,37 juta ton pada tahun 2023 (Dwi, 2023). Data ini menunjukkan bahwa Indonesia masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
Dari berbagai argumen pro dan kontra terhadap program tersebut akan menjadi isu yang menarik untuk dibahas. Apakah program ini akan menjadi program yang mulia atau hanya digunakan untuk memikat hati masyarakat. Walaupun terkesan tidak masuk akal, tetapi potensi untuk mencapai keberhasilan program tersebut dapat diraih. Program ini memiliki potensi untuk diterapkan, tetapi tetap memerlukan persiapan menyeluruh dan memastikan keefektifan berjalan sesuai tujuan. Pemerintah juga memerlukan pertimbangan semua aspek untuk mencapai keberhasilan program ini.
Referensi
Annur, C. M. (2024, January 16). Indonesia Impor Beras 3 Juta Ton pada 2023, Terbesar dalam Lima Tahun. Databoks. Retrieved April 28, 2024, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/01/16/indonesia-impor-beras-3-juta-ton-pada-2023-terbesar-dalam-lima-tahun
CNN Indonesia. (2024, February 28). Realisasi Gizi Program Makan Siang Gratis. YouTube. Retrieved April 6, 2024, from https://www.youtube.com/watch?v=-LCn0cGO6YA
Damiana. (2024, January 8). Ramalan BPS Terbukti, Produksi Beras RI Tahun 2023 Anjlok Segini. CNBC Indonesia. Retrieved April 28, 2024, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20240108114912-4-503717/ramalan-bps-terbukti-produksi-beras-ri-tahun-2023-anjlok-segini
Dwi, C. (2023, December 22). Jokowi Datangkan Beras India, Ini Data Impor dalam 10 Tahun. CNBC Indonesia. Retrieved April 28, 2024, from https://www.cnbcindonesia.com/research/20231222134112-128-499577/jokowi-datangkan-beras-india-ini-data-impor-dalam-10-tahun
Intan, G. (2024, February 26). Program Makan Siang dan Susu Gratis Masuk Pembahasan RAPBN 2025. VOA Indonesia. Retrieved April 4, 2024, from https://www.voaindonesia.com/a/program-makan-siang-dan-susu-gratis-masuk-pembahasan-rapbn-2025/7502639.html
Mae. (2023, December 22). Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Gizi Aman, Ekonomi Jalan. CNBC Indonesia. Retrieved April 6, 2024, from https://www.cnbcindonesia.com/research/20231222161059-128-499670/makan-siang-gratis-ala-prabowo-gizi-aman-ekonomi-jalan
Nugroho, R. A. (2024, February 27). Ekonom Ingatkan Makan Siang Gratis Prabowo Berisiko Bebani APBN. CNBC Indonesia. Retrieved April 6, 2024, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20240227095608-4-517857/ekonom-ingatkan-makan-siang-gratis-prabowo-berisiko-bebani-apbn
Nugroho, R. A. (2024, February 29). Rincian Tahapan & Menu Makan Siang Gratis Prabowo, Simak! CNBC Indonesia. Retrieved April 7, 2024, from https://www.cnbcindonesia.com/news/20240229164425-4-518673/rincian-tahapan-menu-makan-siang-gratis-prabowo-simak
Paat, Y. P. (2024, January 31). Program Makan Siang Gratis Berikan Multiplier Effect bagi Pergerakan Ekonomi. Investor Daily. Retrieved April 4, 2024, from https://investor.id/macroeconomy/352669/program-makan-siang-gratis-berikan-multiplier-effect-bagi-pergerakan-ekonomi
Wibisono, L. (2023, December 31). Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran Dinilai Memiliki Multiplier Effect Berdampak Positif. Halo Semarang. Retrieved April 5, 2024, from https://halosemarang.id/program-makan-siang-dan-susu-gratis-prabowo-gibran-dinilai-memiliki-multiplier-effect-berdampak-positif
Widadio, N. A. (2024, February 26). Makan siang gratis: Mungkinkah kebijakan Prabowo-Gibran diwujudkan tanpa bergantung pada impor bahan pangan? BBC. Retrieved April 6, 2024, from https://www.bbc.com/indonesia/articles/c4nw109pyx1o