WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

Luka di Tubuh Demokrasi

Penulis: Shakira Maheswari
Editor: Handri Regina P/EQ
Layouter: Raaniya Kinasih A/EQ

Di ambang runtuhnya singgasana kekuasaan, 

Segala yang tertata kini luruh, terkoyak berantakan

Terasa dekat, bagai luka yang belum kering 

Sejarah terulang lagi dalam bayangan kelam,

Seakan lembar usang kembali dicoret oleh tinta yang sama 

Kebohongan dirajut dengan benang emas

Dusta tersaji dalam pita berkelas 


Garda terdepan, para penjaga suara, 

Kini diintai senyap, diteror tanpa kata. 

Berawal dari kepala babi di ambang pintu, 

Lalu bangkai tikus terselubung manis, dibalut rapi dalam kilau kertas.

Mungkinkah ini isyarat untuk bisu yang dipaksa, atau sebuah ancaman sunyi agar mulut tetap terkatup rapat? 

Mereka yang bersumpah menjaga negeri, 

Kini berdiri di barisan yang asing, 

dengan mata tertutup dan nurani yang terkunci. 

Mereka yang dulu berjanji menjadi perisai, 

Kini menjelmanya bayangan hitam, menggelapkan batas-batas kampung halaman. 

Undang-undang pun tak lebih dari goresan arang di tembok basah

Tulisan kabur yang larut oleh hujan kepentingan

Dilipat-lipat menjadi origami kekuasaan

Dibentangkan hanya untuk menjerat yang lemah

Dibaca ketika menguntungkan dan dilupakan saat berbahaya.

Solverwp- WordPress Theme and Plugin