WartaEQ | Mengungkap Fakta Lewat Aksara

Festival Klangenan Bantul: Hidupkan UMKM via Momentum Lebaran

Oleh: Hayfaza Nayottama/EQ
Editor: Ratis Maharanidewi Cesarina/EQ
Dokumentasi oleh: 
Hayfaza Nayottama/EQ

Nguri-uri kabudayan, begitulah ungkapan bahasa Jawa yang melandasi diselenggarakannya Festival Klangenan Bantul dari 26 hingga 30 April 2023. Festival Klangenan Bantul merupakan festival akbar yang menghadirkan 50 tenant kuliner serta kebudayaan bertema klangenan, yaitu kenangan masa lalu di Bantul, Yogyakarta. Festival ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Bantul. Festival Klangenan digelar di Pasar Seni Gabusan (PSG) Bantul Yogyakarta.

Acara festival dibuka langsung pada tanggal 26 April oleh Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih. Pembukaan dilanjut dengan pementasan Tari Harmoni Nusantara oleh Sanggar Kinanti. Festival dibuka tiap pukul 10.00 hingga pukul 22.00 mulai tanggal 26 hingga 30 April. Kepala Dinas DKUKMPP Bantul, Agus Sulistiyana, mengungkapkan bahwa tujuan Festival Klangenan berkenaan dengan mudik Idul Fitri 1444 H. Agus menyatakan terdapat tiga harapan utama, pertama yaitu festival ini akan mengingatkan pengunjung, terkhusus pemudik, tentang kebudayaan Bantul. Harapan kedua, “kegiatan ini bisa membiwarakan (mengenalkan dan memberdayakan) kerajinan Bantul baik bagi masyarakat luar Bantul bahkan di penjuru dunia sebab Bantul kepingin menjadi Kabupaten Kreatif  di ICCN (Indonesia Creative Cities Network)”. Harapan ketiga yaitu meningkatkan daya tarik wisata PSG dan mengembangkan ekonomi serta daya bangkit bagi produksi dan karya UMKM sehingga kesejahteraan akan tercapai, pungkas Agus. 

Permainan tradisional mulai dari egrang, gasing, dan beberapa permainan tradisional lain turut menyemarakkan festival yang diselenggarakan di PSG. Tenant-tenant usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga berjibaku membawakan kembali semerbak aroma makanan tradisional, serta bunyi-bunyian mainan tradisional yang mengundang memori bagi generasi Y hingga generasi milenial, terkhusus yang berdomisili di Yogyakarta atau sedang mudik ke Yogyakarta. Dari siang hingga petang, pengunjung silih berganti menjajaki stan dolanan, kerajinan, dan permainan khas Bantul. Di tengah PSG, DKUKMP menyediakan panggung live performance, yang diisi komunitas kesenian asli Bantul, mulai dari fashion show, tari tradisional, musik, dan berbagai macam pertunjukan lain. Sembari menikmati makanan, pengunjung juga dapat memperoleh kesempatan menikmati pertunjukan secara gratis.

Semarak Festival Klangenan Bantul, tentu diharapkan dapat mendongkrak kesejahteraan UMKM serta daya tarik wisata Bantul sehingga dapat membuka peluang perbaikan ekonomi, khususnya industri kreatif. Festival ini menjadi contoh dan inisiatif positif dari pemerintah daerah untuk memberdayakan UMKM. Berkiblat dari hal ini, masyarakat diharapkan dapat mengajak sanak saudara serta kawan-kawan untuk memeriahkan upaya pelestarian budaya daerah seperti Festival Klangenan Bantul dan acara-acara lain yang serupa di daerah masing-masing.

Pengunjung :
650

Solverwp- WordPress Theme and Plugin