Pemerintah sedang menggalakkan kembali program pariwisata Indonesia yaitu Visit Indonesia Year 2017. Program ini sudah dicanangkan sejak tahun 1991. Beragamnya kekayaan alam Indonesia membuat pemerintah melihat sebuah peluang untuk meningkatkan pendapatan nasional melalui industri pariwisata. Untuk mendukung kelancaran program ini, pemerintah memprioritaskan pembangunan sektor pariwisata seperti memberlakukan program bebas visa kunjungan singkat bagi 169 negara, mengawinkan industri olahraga dan pariwisata, menciptakan sepuluh “Bali Baru”, dan memperbaiki beberapa bandara di Sumatera Utara, seperti Kuala Namu International Airport, Bandar Udara Silangit, Bandar Udara Gunung Sitoli (Nias), serta membangun Samosir International Aiport untuk mempermudah akses wisatawan ke Pulau Samosir.
Sumatera Utara merupakan satu dari sepuluh “Bali baru” yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Dengan Danau Toba yang merupakan danau terbesar ke-5 di dunia dan Pulau Samosir ditengahnya, Tanah Batak ini menawarkan keindahan alam yang luar biasa. Tak hanya itu, air terjun Sipiso-piso dan Batu Gantung turut melengkapi keindahan Sumatera Utara sebagai objek wisata yang paling terkenal di daerah Toba Samosir. Tidak banyak orang yang tahu bahwa Pulau Samosir terhubung dengan dataran Sumatera melalui perbukitan yang disebut Tele. Keindahan alam di Tele dapat dikatakan masih “perawan” karena belum tersentuh tangan manusia dan tidak ada kehidupan maupun bangunan apapun selain Menara Pandang Tele. Selain Toba Samosir, Sumatera Utara juga memiliki keindahan alam lainnya seperti Salju Panas di Dolok Tinggi Raja, Taman Nasional Gunung Leiser, Air Terjun Telaga Dwi Warna di Sibolangit, Gunung Sibayak, dan lain- lain.

Tidak hanya kaya akan keindahan alam, Sumatera Utara juga kaya akan budaya. Salah satu warisan budaya khas Batak ialah kain ulos, sama seperti batik dari Jawa, songket dari Palembang, dan kain gringsing dari Bali. Industri kain tenun ulos terdapat di kota Balige (dan beberapa kota lainnya), yang dulunya merupakan pusat perdagangan masyarakat Batak. Di Balige juga terdapat Museum Batak TB Silalahi Center dan Sekolah Menengah Atas (SMA) asrama berbasis militer, Soposurung. Selain itu, di kota Tarutung terdapat Salib Kasih yang biasa digunakan ibadah bagi umat Nasrani.
Salah satu hal unik ketika berwisata ke Sumatera Utara adalah saat wisatawan menyeberang ke Pulau Samosir melalui Pelabuhan Ajibata di Parapat, terdapat banyak anak kecil yang bernyanyi lagu Batak tanpa menggunakan busana. Sebelum bernyanyi, mereka memulai dengan kalimat “Seribu, seribu! untuk jajan”. Setelah itu, mereka akan berenang mengikuti kapal yang bergerak ke arah Samosir sampai mereka mendapat lemparan uang koin dari penumpang kapal. Namun jangan salah, mereka memiliki kualitas suara yang cukup baik.

Sumatera Utara memang memiliki keindahan alam dan kekayaan budaya yang sayang jika dilewatkan. Bagi para turis, jangan khawatir saat merencanakan bepergian ke Sumatera Utara tidak menghabiskan budget yang cukup besar (hanya sekitar +/- Rp 2.500.000,- untuk berpergian empat hari tiga malam). Daripada berlibur keluar negeri, mengapa tidak memperkaya rakyat negeri sendiri dengan berpariwisata di dalam negeri?
(Mossele Tryphena/EQ)