Oleh: Mega Ocktaviyah
Dunia ketakutan, kedatangan virus baru yang belum ditemukan obat medisnya. Banyak sumber
menyebutkan pengalaman pasien yang sembuh dari corona karena imun mereka yang kuat.
Virus corono atau juga terkenal denga sebutan covid-19 karena ditemukan pertama kali pada tahun akhir tahun 2019 di Wuhan, China. Beberapa berita menyebutkan bahwa corona pertama kali mengidap seorang warga wuhan yang banyak pihak pula menyebutkan karena memakan makanan hewan yang berasal dari pasar Wuhan, China. Dagangan di pasar tersebut banyak menjual makanan aneh yang tidak sepatutnya menjadi konsumsi manusia. Seiring berjalannya waktu dan dengan kasus yang semakin bertambah melintasi negara luar china, beberapa sumber menyebutkan hal ini merupakan teori konspirasi dari china dengan misi 100 tahun mereka, terlebih lagi negara tersebut merupakan negara dengan jumlah penduduk pertama terpadat di dunia. Virus ini sengaja diciptakan untuk memangkas angka tersebut. Akan tetapi, tentu saja teori ini hanya sebatas teori konspirasi yang belum diketahui kebenarannya.
Terlepas dari mana covid-19 berasal, dan sebetapa mengecamkannya situasi saat ini, tentu tetap ada saja hal positif yang dapat kita ambil. Walau bagaimanapun, kita tetap berharap agar pandemic ini segera berakhir. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga seluruh negara-negara dunia. Dikarenakan virus corona merupakan jenis virus baru yang dapat dengan cepat menular, seluruh warga dunia diharapkan untuk senantiasa menjaga jarak satu sama lain. Menghindari kontak langsung dengan publik, maupun aktivitas lainnya yang dapat memicu anda sebagai carrier (orang yang berpotensi menularkan virus), seperti bepergian. Rasanya tepat jika saat ini pemerintah telah menetapkan larangan mudik karena dikhawatirkan dapat memicu anda
sebagai carrier.
Tentu saja hal ini menjadi sangat berat bagi mereka yang tengah merantau dan jauh dari keluarga. Mereka yang harus bertahan seorang diri dengan situasi jumlah pasien positif corona yang semakin bertambah. Bahkan di Indonesia telah mencapai lebih dari belasan ribu. Seluruh sekolah dan universitas diliburkan. Bagi mahasiswa yang sempat mencuri waktu mudik
sebelum larangan mudik diberlakukan, tentu saja hal ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk berkumpul dengan keluarga dalam jangka waktu yang lebih lama dari ketentuan jadwal libur sebelumnya. Walaupun saat pulang ke rumah masing-masing, mereka juga bisa saja sebagai carrier bagi keluarga mereka. Dikarenakan hal tersebut, dilain pihak banyak pula para perantau yang tidak ingin mengambil risiko sebagai carrier, sehingga mereka memilih bertahan di tanah rantau dan berharap dapat menyusul pulang saat situasi sudah aman. Akan tetapi tentu saja para perantau harus menunda niat mereka tersebut dikarenakan kasus yang kian bertambah
dan larangan mudik telah ditetapkan. Para perantau harus mampu lebih mandiri dengan kondisi warung yang sebagian besar sudah tutup dan juga penerapan lockdownn mandiri di beberapa wilayah sehingga beberapa akses menjadi lebih sulit dijangkau.
Situasi ini dapat dijadikan sebagai ajang mahasiswa untuk lebih mandiri, membiasakan diri memasak makanan pribadi di kos ataupun asrama masing-masing. Serta aktivitas lainnya yang dapat menjaga kesehatan sehingga imun tetap kuat.
Discussion about this post