Pada tanggal 20 dan 21 Agustus lalu, telah berlangsung Sosialisasi dan Inisiasi Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (SIMFONI) yang merupakan bentuk Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) dalam Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Sejumlah rangkaian acara yang diikuti oleh mahasiswa angkatan 2015 dari ketiga jurusan di FEB yaitu Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi tersebut diawali dengan adanya pengenalan lingkungan kampus pada hari Minggu, 16 Agustus 2015.
Tahun ini, SIMFONI mengangkat tema “Membentuk Pemimpin Masa Depan yang Mampu Mendedikasikan Diri untuk Masyarakat” dengan nilai-nilai yang diterapkan yaitu Integritas, Kebebasan Akademik, dan Kepedulian Sosial. Ketiga nilai ini menjadi acuan bagi seluruh bentuk kegiatan dan tugas yang diberikan oleh para mahasiswa baru atau yang akrab disebut Gadjah Mada Muda (Gamada).
SIMFONI 2015 hari pertama dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada yang diikuti oleh seluruh panitia dan Gamada. Kemudian, Fulki Anwar selaku Ketua Panitia SIMFONI 2015 memberikan sambutan yang diikuti oleh Khrisna Dewantara selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UGM 2015. BM Purwanto dan Eko Suwardi selaku perwakilan dari Dekanat FEB UGM pun memberikan sambutan dan paparan mengenai FEB UGM secara keseluruhan, kemudian membuka rangkaian kegiatan SIMFONI 2015 secara simbolis.
Acara dilanjutkan dengan kegitan Cultural Event, dimana para peserta belajar memasak masakan tradiosional Jogja, yaitu Sumo Ewo. Setelah diberikan penjelasan dan demo oleh Arti Setiyarti, Chef IONs Culinary College, para Gamada melakukan praktik yang kemudian dinilai oleh panitia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru kepada masakan tradisional.
Setelah Cultural Event selesai, diadakan lomba yel-yel antarkelompok. Sejumlah sembilan belas kelompok secara diacak maju ke depan untuk mempertunjukkan yel-yelnya. Kemudian, para Gamada mendengarkan sharing mengenai Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Manajemen Aksi yang diisi oleh Fajar Surya Budiman, Wirandoni Herlambang, dan Nadia Khairunnisa yang merupakan mahasiswa angkatan 2011 FEB UGM. Pada sesi ini, ketiga pembicara berbagi pengalaman KKN di tiga daerah yang berbeda, yaitu Papua, Belitung, dan Malang.
Sesi selanjutnya yaitu debat yang baru pertama kali diadakan di SIMFONI. Pada sesi ini, para Gamada dibagi menjadi beberapa partai untuk memecahkan beberapa masalah ekonomi seperti masalah kebijakan ekspor impor dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Debat diwarnai dengan adu argumen dari masing-masing partai.
Hari kedua SIMFONI 2015 dibuka dengan perkenalan dari BEM FEB UGM dan Lembaga Kemahasiswaan yang ada. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan acara Simonofonia. Acara ini berupa permainan kelompok dengan tujuan melatih kemampuan dalam pemasaran dan praktik bisnis. Pada akhir Simonofonia, terpilih beberapa pemenang yang berhasil menjual produk terbaik dan menghasilkan keuntungan terbanyak.
Sebagai wujud penerapan nilai kepedulian sosial, rangkaian SIMFONI 2015 selanjutnya adalah Forum Group Discussion (FGD) yang membahas mengenai permasalah social yang ada di berbagai kawasan di Indonesia. FGD diawali dengan adanya talkshow oleh Dino Patti Djalal, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia yang menjabat pada tahun 2014 lalu. Talkshow yang dimoderatori oleh Denni Puspa Purbasari, dosen FEB UGM tersebut bertemakan Peran Strategis Pemuda dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN.” FGD merupakan acara terakhir dari rangkaian SIMFONI 2015. Setelah pemutaran film SIMFONI hari kedua, SIMFONI 2015 ditutup kembali oleh Eko Suwardi, Wakil Dekan Bidang Perecanaan dan Sistem Informasi. Kegembiraan meliputi para Gamada dan panitia setelah SIMFONI 2015 resmi selesai.
Rasa puas para Gamada setelah mengikuti SIMFONI terlihat dari beberapa ungkapan mereka.
Adrian Putra Ramadhan, mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2015 mengatakan, “Semua acara di SIMFONI bermanfaat, terutama materi-materi dari pembicara. Aku paling suka materi pada sesi sharing KKN. Aku pun mendapat pelajaran bahwa kehidupan kuliah sangat berbeda dengan kehidupan SMA.” Berbeda dengan Adrian, David Sebastian yang juga merupakan mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan 2015 mengucapkan bahwa ia paling menyukai sesi talkshow dan Simonofonia. Ia pun mengungkapkan rasa puasnya, “Melalui SIMFONI, aku menjadi paham tentang nilai-nilai yang diajarkan dan menghargai proses.”
(Ulayya Gempur Tirani, Meutia Azzura/EQ)
Discussion about this post