Oleh Amalia Anisa, Kirana Lalita/EQ
Pandemi Covid-19 yang semakin meluas mengharuskan terjadinya adaptasi di semua lini. Kegiatan Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru di lingkungan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang sering disebut PPSMB Simfoni pun ikut terpengaruh. Tahun ini, PPSMB Simfoni dilakukan secara daring menggunakan video meeting. Dalam acara grand opening via Youtube Live yang dilaksanakan pada Jumat (11/09), para gamada disambut oleh video bertema “Kejogjaan”. Video yang sangat apik ini akan membuat gamada menjadi tidak sabar dalam mengejar cita-citanya di Kota Pelajar tersebut. Selain dikenal dengan banyak kulinernya, Jogja juga terkenal dengan banyaknya pemandangan dan budaya yang indah.
Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Himne Gadjah Mada” yang menambah kesyahduan. Kemudian, acara dibuka oleh Haryo Tetuko Bimantoro selaku CEO Simfoni 2020, serta sambutan oleh Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan FEB UGM, dengan didampingi oleh para wakil dekan lainnya. Rangkaian selanjutnya adalah sesi ke-FEB-an yang pembicaranya merupakan jajaran dekanat. Sesi ini mencakup nilai-nilai, struktur, serta seluk beluk dunia FEB yang sangat berguna bagi gamada dalam menjalani kehidupan perkuliahan. Rangkaian kedua yaitu kegiatan Tour de Faculty (TDF) dan FEB’s Ways yang bertujuan mengenalkan lingkungan kampus serta tata cara berpakaian. Selain itu, uniknya, para gamada juga diberi informasi mengenai tata cara peminjaman ruang di FEB UGM.
Rangkaian ketiga yaitu webinar yang membahas studi kasus dan insight tambahan yang berguna untuk sesi selanjutnya, yaitu Focus Group Discussion (FGD). Pada sesi ini, setiap kelompok diberi kasus yang harus diselesaikan dan dicari solusinya. Selanjutnya, rangkaian terakhir dari PPSMB Simfoni hari pertama adalah pembelajaran mahasiswa. Para gamada dibagi menjadi tiga room meeting sesuai jurusan dan melakukan sharing session dengan kepala departemen, kepala program studi, mahasiswa teladan, dan juga ketua himpunan dari masing-masing jurusan.
Rangkaian acara PPSMB Simfoni 2020 berlanjut keesokan harinya, yaitu Sabtu (12/09). Acara diawali dengan sesi kesehatan mental yang diadakan melalui Google Meet dalam masing-masing kelompok. Isu kesehatan mental menjadi sorotan di masa pandemi sehingga penting untuk disosialisasikan. Pemandu tiap kelompok berperan sebagai pemberi materi yang berfokus pada penggunaan media sosial di kalangan mahasiswa yang seringkali mempengaruhi keadaan mental kita bila tidak dimanfaatkan dengan bijak. Tujuan dari sesi ini tidak hanya untuk mengedukasi mahasiswa mengenai isu penting kesehatan mental, tetapi juga memperkenalkan layanan kesehatan mental yang ada di FEB, yaitu unit Student Wellness and Personal Development Center (SWaPDC). Selain itu, kuis interaktif pun diadakan di akhir sesi melalui aplikasi Kahoot! untuk menambah keseruan.
Tepat pukul sembilan, rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi Inspiring Alumni. Sesi Inspiring Alumni adalah momen yang memungkinkan mahasiswa baru memperoleh insight yang bisa membantu membentuk jalur yang bisa mereka tempuh selepas perkuliahan nanti. Sesi ini diadakan dalam bentuk podcast yang dilaksanakan melalui platform Spotify. Podcast yang diperdengarkan kepada mahasiswa baru tersebut dibagi menjadi tiga sesuai pembicara alumni per jurusan. Dalam podcast yang diperuntukkan pada mahasiswa Manajemen, diisi oleh Friderica Widyasari Dewi selaku CEO Danareksa Sekuritas dan Stanislaus Tandelilin selaku Co-Founder Modal Rakyat. Podcast mahasiswa Akuntansi menampilkan auditor Kementerian Keuangan Indonesia, yaitu Gresika Bunga Sylvana, dan konsultan McKinsey, Kristoforus Aditya Wibawa, sebagai pembicara. Podcast untuk mahasiswa Ilmu Ekonomi menghadirkan Dyah Pritadrajati, seorang Social Protection Expert dari Asian Development Bank, dan Edi Setijawan selaku Direktur Otoritas Jasa Keuangan sebagai pembicaranya. Penggunaan media podcast merupakan salah satu bentuk penyesuaian konsep daring yang harus dilakukan panitia pelaksana. Fleksibilitas mengakses podcast oleh siapa saja dan kapan saja menjadi nilai positif dari penggunaan bentuk media ini.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi akademik yang membahas seputar perkuliahan dan diisi oleh Mahfud Solihin, Prof., Ph.D., dan salah satu staf akademik. Sesi akademik diadakan khusus terpisah dari sesi ke-FEB-an karena kepentingan akademik, misalnya mengenai mata kuliah, syarat absensi, dan satuan kredit semester (SKS), begitu esensial untuk dipahami mahasiswa baru demi menjalani perkuliahan yang lancar. Setelah membahas persoalan akademik, mahasiswa baru diajak mengikuti sharing session atau sesi berbagi dalam tiap kelompok dipandu oleh masing-masing pemandu. Sesi berbagi baru diadakan pada tahun ini mengingat keseluruhan acara yang diadakan secara daring akan lebih menyulitkan mahasiswa baru untuk bersosialisasi dan mengenal teman baru. Hal apapun bebas dibahas dalam sesi ini, mulai dari tips hidup di Jogja hingga dosen-dosen yang mahasiswa baru dapatkan di jadwal mereka.
Acara Simfoni 2020 yang untuk pertama kalinya diadakan daring secara keseluruhan tentu bukan tanpa tantangan dalam proses pelaksanaannya. Seperti yang diutarakan oleh Victoria Ingrid sebagai salah satu panitia acara, “Tantangan utama ada di koordinasi antarpanitia karena harus menyesuaikan acara yang full diadakan online dan harus mempertimbangkan masalah teknis seperti kestabilan koneksi.” Selain itu, Dyah Ayu Trialma sebagai pemandu juga berpendapat, “Untuk bisa membangun suasana dan berinteraksi secara daring dengan mahasiswa baru juga menjadi tantangan tersendiri.” Namun demikian, tantangan-tantangan yang ada tidak menyurutkan semangat dan antusiasme para mahasiswa baru FEB UGM dalam menjalani seluruh rangkaian acara. “Kalau dari kelompok aku tetap pada antusias banget walaupun online. Mereka (para mahasiswa baru -red) tetap aktif untuk bertanya dan ngobrol-ngobrol,” ujar Tiara Adinda sebagai salah satu pemandu. Walaupun dilaksanakan dengan konsep baru yang secara total berbeda dari tahun sebelumnya, PPSMB Simfoni 2020 berhasil dieksekusi dengan sangat baik dan meninggalkan kesan bagi mahasiswa baru.
Discussion about this post