Jumat malam (12/08), terlihat pemandangan yang berbeda menghiasi lapangan utama (plaza) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Antusiasme menggambarkan suasana para mahasiswa yang berkumpul di sana. Malam itu, acara tahunan yang merupakan hasil kerja sama antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB UGM dengan Economics Session Band (ESB), Cultural Event digelar. Cultural Event merupakan acara puncak dari rangkaian Student Week yang telah dilaksanakan selama tiga hari sebelumnya.
“Student Week diadakan untuk menyambut mahasiswa baru FEB UGM setelah penyambutan formal yang telah dilaksanakan sebelumnya (PPSMB dan Simfoni),” ujar Anindya Rachma selaku Ketua Panitia. Cultural Event tidak hanya menyambut mahasiswa yang berasal dari dalam negeri saja, tapi juga menyambut kedatangan exchange student yang berasal dari berbagai negara. “Kebetulan bertepatan dengan kedatangan mahasiswa asing, nama acaranya cultural supaya mereka juga bisa mengenalkan culture mereka kepada kita (warga FEB UGM),” ujarnya.
Hometowns merupakan tema Cultural Event tahun ini. Tidak hanya mahasiswa yang berkontibusi dalam acara tersebut, para dosen dan karyawan pun turut ikut serta. Pada awal acara, para dosen dan karyawan menyajikan sebuah gending gamelan nan apik. Penampilan mereka kian menarik karena setiap pemain mengenakan pakaian adat Yogyakarta. Lalu dilanjutkan dengan penampilan band yang beranggotakan mahasiswa baru FEB UGM. Mereka membawakan beberapa lagu, salah satunya Mars Simfoni.
Tibalah saat para exchange student unjuk diri di atas panggung. Antusiasme mewarnai pertunjukan mereka karena jumlah exchange student yang datang tahun ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu mencapai 109 mahasiswa. Mereka antara lain berasal dari negara-negara di Eropa, yaitu Austria, Belanda, Jerman, Norwegia, Prancis, Denmark, Swiss serta beberapa negara Asia seperti Jepang, Taiwan, Thailand, dan Korea.
Dalam menyajikan pertunjukan, para exchange student terbagi berdasarkan daerah asal mereka. Penampilan pertama berasal dari negara Austria. Salah satu mahasiswa memainkan gitar di panggung, sedangkan mahasiswa yang lain turun ke Plaza dan melakukan sebuah tarian tradisional. Mereka lalu mengajak mahasiswa dalam negeri untuk ikut menari bersama. Lalu dilanjutkan oleh kelompok exchange student dari daerah yang lain. “I am the only Thailand student here. For me, this event is a good opportunity to know each other and make friends. (Aku adalah satu-satunya mahasiswa Thailand di sini. Untukku, acara ini adalah kesempatan yang baik untuk mengenal satu sama lain dan membuat teman),” ungkap Thanatat Lapsiriwatkul atau yang kerap disapa Ben, seorang exchange student asal Thailand.
Puncak acara Cultural Event adalah flash mob yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa baru FEB UGM. Mereka dipandu oleh 4 mahasiswa yang menari di atas panggung. Sedangkan mahasiswa yang lain menari di Plaza. Dengan durasi kurang lebih 15 menit, mereka menggabungkan beberapa lagu menjadi satu. Lalu mereka padu-padakan dengan gerekan penuh semangat. Riuh rendah musik dan gerakan mereka memecah suasana malam itu. “Everybody is enjoying the night. This event has been planned really well (Semua orang menikmati malam ini. Acara ini dipersiapkan dengan sangat baik),” ujar Kerstin, seorang exchange student dari Jerman.
(Anindya Kupita, Stefanie E. Jovita/EQ)
Discussion about this post