29 °c
Yogyakarta
25 ° Tue
25 ° Wed
25 ° Thu
25 ° Fri
Monday, April 19, 2021
BPPM EQUILIBRIUM
  • Home
  • Warta
    Mengurai Benang Kusut Privilese

    Mengurai Benang Kusut Privilese

    Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

    Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

    Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

    Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

    Bekerja Saat Menjadi Mahasiswa, Buat Apa?

    Bekerja Saat Menjadi Mahasiswa, Buat Apa?

    Zoom Fatigue, Pernahkah Berada pada Fase Ini?

    Zoom Fatigue, Pernahkah Berada pada Fase Ini?

    Trending Tags

    • Pemilu
  • Berita
    • All
    • FEB
    • UGM
    • Jogja
    • Nasional
    Impact Circle: Serba-serbi Bekerja di Startup, FMCGs, dan Consulting

    Impact Circle: Serba-serbi Bekerja di Startup, FMCGs, dan Consulting

    Mengulik Sociopreneurship lewat Insight Session IDEAS

    Mengulik Sociopreneurship lewat Insight Session IDEAS

    YES! Talks: Berinovasi di Tengah Pandemi

    YES! Talks: Berinovasi di Tengah Pandemi

    Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

    Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

    FSDE 2020: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Melalui Fintech

    FSDE 2020: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Melalui Fintech

    Trending Tags

  • Ekspresi
    • All
    • FEB Menulis
    • Fokus
    • Sastra
    Bom Waktu Keruntuhan Demokrasi Myanmar

    Bom Waktu Keruntuhan Demokrasi Myanmar

    Bisa

    Bisa

    Patah Hati

    Patah Hati

    Puan

    Puan

    Pentingnya Perencanaan Keuangan akibat Uang Elektronik

    Pentingnya Perencanaan Keuangan akibat Uang Elektronik

    Trending Tags

  • Riset
    • All
    • Opini
    • Jelajah Pokok
    • Telusur Perkara
    Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

    Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

    Jalan Panjang Indonesia dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif

    Jalan Panjang Indonesia dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif

    Memilih Demokrasi

    Memilih Demokrasi

    Quo Vadis Wisata Storynomics Yogyakarta

    Quo Vadis Wisata Storynomics Yogyakarta

    Regulasi Kantong Plastik dalam Jerat Kompleksitas Perilaku

    Regulasi Kantong Plastik dalam Jerat Kompleksitas Perilaku

    Trending Tags

    • Produk Kami
      • EQ News
      • Majalah
      • Mini Research
    No Result
    View All Result
    BPPM EQUILIBRIUM
    • Home
    • Warta
      Mengurai Benang Kusut Privilese

      Mengurai Benang Kusut Privilese

      Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

      Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

      Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

      Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

      Bekerja Saat Menjadi Mahasiswa, Buat Apa?

      Bekerja Saat Menjadi Mahasiswa, Buat Apa?

      Zoom Fatigue, Pernahkah Berada pada Fase Ini?

      Zoom Fatigue, Pernahkah Berada pada Fase Ini?

      Trending Tags

      • Pemilu
    • Berita
      • All
      • FEB
      • UGM
      • Jogja
      • Nasional
      Impact Circle: Serba-serbi Bekerja di Startup, FMCGs, dan Consulting

      Impact Circle: Serba-serbi Bekerja di Startup, FMCGs, dan Consulting

      Mengulik Sociopreneurship lewat Insight Session IDEAS

      Mengulik Sociopreneurship lewat Insight Session IDEAS

      YES! Talks: Berinovasi di Tengah Pandemi

      YES! Talks: Berinovasi di Tengah Pandemi

      Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

      Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

      FSDE 2020: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Melalui Fintech

      FSDE 2020: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Melalui Fintech

      Trending Tags

    • Ekspresi
      • All
      • FEB Menulis
      • Fokus
      • Sastra
      Bom Waktu Keruntuhan Demokrasi Myanmar

      Bom Waktu Keruntuhan Demokrasi Myanmar

      Bisa

      Bisa

      Patah Hati

      Patah Hati

      Puan

      Puan

      Pentingnya Perencanaan Keuangan akibat Uang Elektronik

      Pentingnya Perencanaan Keuangan akibat Uang Elektronik

      Trending Tags

    • Riset
      • All
      • Opini
      • Jelajah Pokok
      • Telusur Perkara
      Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

      Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

      Jalan Panjang Indonesia dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif

      Jalan Panjang Indonesia dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif

      Memilih Demokrasi

      Memilih Demokrasi

      Quo Vadis Wisata Storynomics Yogyakarta

      Quo Vadis Wisata Storynomics Yogyakarta

      Regulasi Kantong Plastik dalam Jerat Kompleksitas Perilaku

      Regulasi Kantong Plastik dalam Jerat Kompleksitas Perilaku

      Trending Tags

      • Produk Kami
        • EQ News
        • Majalah
        • Mini Research
      No Result
      View All Result
      BPPM EQUILIBRIUM
      Home Warta

      Saya Memilih untuk Tidak Memiliki Circle

      BPPM Equilibrium by BPPM Equilibrium
      July 29, 2020
      in Warta
      4 min read
      0
      Saya Memilih untuk Tidak Memiliki Circle
      1.1k
      VIEWS
      Share on FacebookShare on Twitter

      Penulis: Alharkan/EQ
      Foto oleh M. Buchari Muslim/EQ

      Sudah menjadi kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat bertahan hidup sendiri. Sejak dahulu, biasanya berawal dari kenal seorang, lalu kenal dengan lainnya hingga berkumpul membuat kumpulan untuk menjalani sebagian kepentingan bersama. Istilahnya kalau sekarang mungkin dikenal dengan sebutan circle. Sejatinya memiliki circle adalah hal yang lumrah saja. Toh tiap individu memiliki kepentingannya masing-masing. Baik kepentingan untuk haha hihi, menjadi kumpulan orang-orang eksklusif, teman ngambis, teman olahraga, dan lain-lain.

      Baca Juga

      Mengurai Benang Kusut Privilese

      Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

      Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

      Mengambil contoh yang biasa terjadi di tiap sekolah. Misalkan, dalam suatu angkatan kelas di suatu jenjang sekolah. Seluruh murid akan terbentuk dengan sendirinya untuk saling memiliki circle pertemanan. Biasanya terdapat circle yang gemar futsal, nongkrong, kumpulan orang eksklusif, ambis, anime, kpop, dan lain-lain. Walaupun terkadang selalu ada murid yang tidak memiliki circle karena tidak menemukan teman yang cocok. Namun, mereka yang tidak memiliki circle rentan dicap sebagai kumpulan murid yang tidak punya teman. Belum pula circle yang dianggap rendah dan tidak jelas oleh circle lainnya. Hal tersebut terkadang berlanjut hingga bangku kuliah bahkan lingkungan kerja.

      Lambat laun, memiliki circle sudah menjadi sebuah tuntutan sosial agar setidaknya dapat diakui luas oleh teman lain. Padahal, menjadi individu yang tidak memiliki circle justru merupakan sebuah kemerdekaan. Anda tidak terikat pada teman-teman kalian. Anda dapat masuk sementara untuk sekadar bercengkerama dengan circle lainnya tanpa harus terikat terus menerus. Anda ingin melakukan apapun terserah kalian tanpa harus malu diejek oleh circle sendiri. Walaupun tidak memiliki circle sering kali menjadi orang ketinggalan zaman ketika adanya info atau gosip teman.

      Sebelum munculnya media sosial, untuk melacak seseorang memiliki circle pertemanan adalah melihat dengan siapa ia bergerombol di sekolah. Minimnya informasi untuk mengetahui dengan siapa saja seseorang berteman dapat memudahkan kesempatan seseorang untuk saling kenal tanpa ada rasa sungkan terhadap circle pertemanannya masing-masing. Misalkan, ketidaktahuan stereotip dan circle antar murid akan memudahkan saling akrabnya antar murid dari kalangan bawah dan atas. Berbeda ketika terdapat pihak ketiga yang merupakan satu circle dengan pihak kalangan atas, yang akan cenderung menganggap temannya “Ngapain dia main sama anak yang miskin itu?”. 

      Maraknya media sosial yang telah bermunculan ragamnya menjadikan manusia bebas mempublikasikan segala hal. Medium media sosial dapat memudahkan untuk melacak dengan siapa seseorang beraktivitas, asalkan orang tersebut memang mempublikasikannya. Sering kali hanya dengan orang tertentu saja yang dipublikasikan. Ada pula seseorang yang tidak pernah mempublikasikan dirinya, dengan beranggapan bahwa media sosial digunakan sebatas untuk mencari informasi dan melihat kegiatan teman-temannya saja.

      Mirisnya, terdapat circle pertemanan yang memiliki akun khusus untuk mempublikasikan kegiatan bersamanya dan dengan bangganya dipamerkan kepada yang tidak termasuk circle pertemanannya. Mungkin hanya sebagian kecil saja, paling tidak post dan repost antar anggota circle ketika melakukan aktivitas bersama alih-alih sebagai bentuk wujud keterikatan dan mungkin pengakuan sosial seperti “Inilah teman saya”.

      Belum pula adanya fitur tambahan seperti close friend dan fenomena second account yang biasanya berisi tentang privasi pemilik akun, kadang mengumbar keburukan orang lain, dan segala hal yang tidak rela dilihat oleh seluruh pengikutnya. Lucunya, dalam dunia nyata terkadang pemilik akun malah membicarakan hal yang dibagikan di close friend-nya kepada temannya yang tidak dimasukkan ke dalam daftar close friend-nya. Padahal, pemilik akun tidak sadar bahwa lawan bicaranya terkadang menahan diri betapa teganya membicarakan hal tersebut di depannya.

      Antropolog asal Britania Raya, Robin Dunbar, telah mencetuskan istilah Magic Number adalah 150. Artinya, individu biasanya hanya dapat memiliki teman akrab di kontaknya sebanyak 150 orang saja. Uniknya angka ini berlipat tiga kali lipat, sehingga hanya terdapat 50 orang sebagai teman biasa, 15 orang sebagai teman baik, dan lima orang saja sebagai teman sangat dekat. Dengan ini tidak ada salahnya memiliki circle pertemanan, menggunakan fitur close friend, memiliki second account, dan sejenisnya. Toh kalian memiliki kepentingan tersendiri dan biasanya merasa tidak percaya diri untuk mempublikasikan segala hal kepada seluruh pengikut di media sosial.

      Sebelum munculnya media sosial mungkin tidak menjadi masalah ketika kalian sering berinteraksi dengan circle kalian. Sebab wajar tidak semua orang mengetahuinya kecuali bergerombol di sekolah karena sering dilihat oleh teman lainnya. Akan tetapi, perlu disadari bahwa banyak orang yang sebenarnya ingin berkenalan dengan kalian, tetapi sungkan karena kalian menciptakan sebuah pembatas bayangan yang bernama publikasi circle. Mereka hendak berkenalan dengan kalian, tetapi kalian malah membicarakan pembatas bayangan yang bernama daftar close friend maupun second account. Bila Gandhi berkata, “Adalah dosa sosial besar ketika Anda kaya tanpa kerja keras” maka bagi penulis, “Adalah dosa sosial besar ketika Anda mempublikasikan kepada sebagian teman Anda saja dan membicarakannya kepada teman yang tidak Anda publikasikan.”

      BPPM Equilibrium

      BPPM Equilibrium

      Related Posts

      Mengurai Benang Kusut Privilese
      Warta

      Mengurai Benang Kusut Privilese

      April 16, 2021
      79
      Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?
      Warta

      Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

      January 20, 2021
      221
      Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi
      Warta

      Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

      December 30, 2020
      151

      Leave a Reply Cancel reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      ADVERTISEMENT

      POPULAR NEWS

      • Unpaid Internship, Magang Dibayar Pakai Pengalaman

        Unpaid Internship, Magang Dibayar Pakai Pengalaman

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Mengurai Benang Kusut Privilese

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Do Big, Be Big

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Teori Black Swan: Bercermin dari Angkuhnya Ketidakmungkinan

        4 shares
        Share 4 Tweet 0
      • Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      ADVERTISEMENT
      BPPM EQUILIBRIUM

      © 2021 Redaksi Digital

      BPPM EQUILIBRIUM

      • Tentang Kami
      • Hubungi Kami
      • FEB Menulis
      • Masthead
      • Pedoman Media Siber

      Follow Us

      No Result
      View All Result
      • Home
      • Warta
      • Berita
      • Ekspresi
      • Riset
      • Produk Kami
        • EQ News
        • Majalah
        • Mini Research

      © 2021 Redaksi Digital

      Login to your account below

      Forgotten Password? Sign Up

      Fill the forms bellow to register

      All fields are required. Log In

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In