Setelah menggelar Audit Simulation bersama perusahaan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) Deloitte pada 14 Mei 2016 lalu, Sabtu kemarin (28/5) Departemen Akuntansi bersama Ikatan Mahasiswa Akuntansi Gadjah Mada (Imagama) kembali menggelar kegiatan serupa bersama PricewaterhouseCoopers (PwC) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Perusahaan yang dikenal sebagai salah satu dari The Big Four tersebut mendatangkan sekitar 120 orang auditor untuk membimbing langsung peserta.
Sebelumnya, pada hari Kamis (26/5) PwC juga berkesempatan menjadi dosen tamu di salah satu kelas mata kuliah Pengauditan di Departemen Akuntansi FEB UGM. Yusron Fauzan, Partner dari PwC menyebutkan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa hal-hal yang sekiranya dikerjakan oleh fresh graduate ketika bekerja di KAP. Ini merupakan kali kedua PwC mengadakan audit simulation di UGM yang sebelumnya diadakan pada tahun 2013.
Yusron juga menjelaskan bahwa saat simulasi para peserta dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok dipandu oleh satu sampai dua orang auditor senior dari PwC. Adapun materi yang menjadi fokus dalam simulasi ini adalah callover, summary contract, stock opname, dan bank confirmation. “Empat aktivitas itu adalah aktivitas (utama) yang kurang lebih fresh graduate lakukan di tahun pertama sebagai auditor,” ungkap Yusron yang juga merupakan lulusan UGM tersebut.
Dita Arafanti, Ketua Panitia Mini Audit Simulation mengakui bahwa kegiatan ini cukup diminati oleh mahasiswa khususnya dari program studi Akuntansi, Magister Akuntansi dan PPAk (Pendidikan dan Profesi Akuntansi) FEB UGM. “Yang daftar itu kemarin ada sekitar 175-180 orang, kemudian diperkecil (diseleksi) lagi jadi 120 orang,” pungkasnya.
Salah satu peserta simulasi, Agatya Wahyu Vara mengungkapkan manfaat yang ia peroleh dari kegiatan yang berlangsung selama tiga sesi tersebut. “Bagi aku ini sangat memberikan insight, soalnya kalau di kelas biasanya (hanya) theoritical. Materi bank confirmation, stock opname, summary of contract di kelas kadang cuma dipelajari di text book yang sekadar pengertian. Tapi di sini aku diajari real-nya bagaimana, mulai dari kertas kerjanya, alur pikirnya, dan alur kerjanya,” ujar mahasiswi Akuntansi 2012 itu. Ia pun berharap kegiatan seperti ini dapat lebih sering atau rutin diadakan.
Di sisi lain, Yusron Fauzan mengatakan bahwa PwC sendiri berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini. “Kami sudah berbicara ke Pak Mahfud –Kepala Departemen Akuntansi FEB UGM– bahwa sebenarnya kita (PwC) tidak ingin berhenti di sini. Kita ingin kembangkan kegiatan seperti dosen tamu, mini audit simulation atau apapun bentuknya di kemudian hari secara continue,” jelasnya.
Menurut Yusron, setiap tahunnya PwC menerima sekitar 100 karyawan magang, dan lebih dari 200 karyawan baru. Ia berharap UGM setidaknya bisa menyumbang sekitar 15-20% dari angka tersebut. “Sekarang ini sebenarnya ada proses penilaian pada waktu mini audit ini. Ada observasi, pengamatan dan ada skornya juga. Kita akan lihat beberapa orang yang mungkin menurut kita cocok dan sesuai, kami akan undang untuk magang pada bulan Januari (yang akan datang),” lanjut Yusron.
(Revina Putri Utami/EQ)