Manusia adalah makhluk yang rumit, dengan segala dinamika dan ego yang menyelimutinya. Kerap kali kita tidak tahu arah dan kehilangan diri kita sendiri. Bahkan, kita terkadang tidak mengenali diri kita lagi. Mahasiswa program studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) mengerti betul akan pentingnya pencarian jati diri sehingga tahun ini mereka menyelenggarakan musical theater dengan tajuk Anastasia: The Lost Princess of Russia pada Rabu (6/11) malam di Hall Taman Budaya Yogyakarta.
Musical theater ini termasuk dalam rangkaian acara English Days 2019 yang merupakan sebuah acara tahunan dan dilaksanakan dalam rangka merayakan dies natalis program studi Sastra Inggris FIB UGM. Acara malam itu dibuka dengan sambutan dari Alya Salsabila selaku Chief Executive pertunjukan kali ini. “Tahun ini fokus tema yang kita angkat adalah menemukan identitas diri, dan Anastasia adalah contoh yang baik untuk itu,” tuturnya. Alya juga berharap pertunjukan Anastasia ini dapat membantu kita untuk menemukan jati diri kita sendiri. Kemudian, acara dibuka secara resmi oleh Dr. Adi Sutrisno, M.A. selaku ketua program studi Sastra Inggris FIB UGM.
Pertunjukan dimulai dengan penampilan dari Pradangga Sastra Inggris (Prasasti) yang merupakan komunitas gamelan sastra inggris. Prasasti menampilkan lagu yang meyakini makna ketuhanan, kemanusiaan, dan kasih yang menyatukan langkah perbedaan. Setelah penampilan Prasasti yang menambah romantis suasana, adegan pertama dimulai. Adegan ini menampilkan Anastasia kecil yang merupakan putri dari Tsar Nicholas Romanov II dan Tsarina Alexandra, juga cucu dari Dowager Empress Maria Feodorovna sedang bercengkrama dan mendengarkan kotak musik dengan keluarganya malam itu. Namun, malam yang tenang berubah kelam. Grigori Rasputin datang dengan tujuan membunuh dan mengakhiri kekuasaan keluarga Romanov. Malam itu, satu-satunya keluarga Romanov yang diketahui selamat adalah Maria, sang nenek.
Beberapa tahun kemudian di jalanan Kota St. Petersburg terdengar kabar bahwa Anastasia, yang seharusnya sudah lama mati, masih hidup. Maria yang saat ini tinggal di Paris mengadakan sayembara untuk membawa Anastasia dan mempertemukannya dengan dia. Dimitry dan Vladimir, dua orang penipu jalanan yang mengetahui sayembara tersebut tertarik untuk ikut serta. Mereka lalu mencari kandidat demi menemukan orang yang tepat untuk memerankan Anastasia. Ya, mereka awalnya ingin menipu Maria dengan membawakan orang yang hanya mirip Anastasia. Namun, mereka bertemu dengan seorang tukang sapu jalanan bernama Anya yang memiliki ciri-ciri mirip dengan Anastasia. Mereka tidak tahu bahwa Anya sebenarnya adalah Anastasia yang kehilangan ingatannya. Dari sini petualangan Anastasia dimulai.

Dimitry dan Vladimir melatih Anya segala hal agar menjadi semirip mungkin dengan Anastasia. Awalnya Anya menolak karena merasa itu bukan dirinya. Akan tetapi, dengan bujuk rayu Dimitry dan Vladimir berhasil meyakinkan Anya untuk melakukan peran ini. Anya, yang memang Anastasia, tidak kesulitan melakukannya dan semakin hari perilakunya semakin mirip putri. Orang-orang mulai memercayai bahwa Anastasia masih hidup. Kabar ini sampai ke telinga Rasputin dan membuatnya murka karena masih ada pewaris keluarga Romanov yang hidup. Mengetahui hal ini, Dimitry, Vladimir, dan Anya segera berangkat ke Paris untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dalam perjalanan ke Paris, mereka mengalami beberapa hambatan, tetapi hal itu tidak menyurutkan niat mereka untuk menuju kota tempat Menara Eiffel berada.
Sesampainya di Paris, mereka menemui Maria yang sudah banyak kecewa karena tidak kunjung menemui Anastasia yang asli dan menjadi skeptis terhadap Anya. Benar saja, Maria tidak yakin bahwa Anya adalah Anastasia. Selain itu, Anya sangat kecewa terhadap Dimitry dan Vladimir karena merasa telah dimanfaatkan untuk menipu Maria. Keesokan harinya, Anya bertemu lagi dengan Maria. Mereka membuka kotak musik yang pernah mereka dengarkan dulu saat sebelum terpisah dan Anastasia hilang ingatan. Mendengarkan musik membawa nostalgia bagi Anya tentang memorinya yang hilang, dia akhirnya mengingat kembali siapa dia sebenarnya. Namun, kebahagian itu hanya sebentar. Rasputin datang ke Paris dan membunuh Anastasia, berakhir sudah garis keturunan keluarga Romanov.

Dari Anastasia kita belajar bahwa kita tidak boleh menyerah terhadap diri sendiri. Dengan berbagai rintangan yang dialaminya, Anastasia tetap bertekad mengingat kembali siapa dia sebenarnya tanpa merugikan orang lain. Di sisi lain, Dimitry dan Vladimir yang semula berniat menipu malah berperan besar dalam petualangan Anastasia menemukan dirinya kembali. Untuk kita yang sedang merasa hilang, bertahanlah sekali lagi.
Farid Fakhri/EQ
Discussion about this post