Jumat malam (25/11), merupakan acara puncak rangkaian kegiatan Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Pemilihan Umum Mahasiswa, atau yang sering disebut pemilwa, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk memilih Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Pemilwa FEB UGM terdiri dari beberapa rangkaian acara, yaitu dimulai dari Musyawarah Forum Keluarga Mahasiswa, sounding, pengumpulan berkas calon, verifikasi calon ketua, tahap kampanye, hari tenang, voting, hingga terakhir pengumuman Ketua BEM dan HMJ terpilih.
Pemilwa diorganisasikan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) fakultas. KPUM sendiri merupakan badan ad hoc yang bertugas mengoordinasi kegiatan pemilwa melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) HMJ. KPUM bertugas mengatur jadwal pemilwa setiap departemen agar tidak bentrok satu sama lain. Selain itu, KPUM juga mengurus langsung rangkaian kegiatan Pemilwa BEM.
Salah satu kewenangan yang diberikan kepada KPU HMJ adalah menentukan tema pemilwa departemen. Biasanya, tema pemilwa setiap departemen berbeda setiap tahun. Tahun ini KPU Ilmu Ekonomi mengusung tema ‘Pendekar’, KPU Manajemen dengan tema ‘Chairman Go’ dan KPU Akuntansi dengan tema ‘Militer’. Masing-masing tema yang diusung mencerminkan tujuan anggota departemen. KPU Ilmu Ekonomi mengusung tema Pendekar dengan alasan ingin mencari pemimpin yang kuat sekuat pendekar. Chairman Go oleh KPU Manajemen berarti mencari sosok pemimpin dengan melemparkan bola (layaknya ‘Pokemon Go’). Di sisi lain, KPU Akuntansi mengangkat tema Militer dengan artian mengusung pemimpin yang mampu ditempa seperti militer.
Pemilwa merupakan ajang pembelajaran demokrasi bagi mahasiswa di lingkungan kampus. Meskipun demikian, masih banyak kendala yang dihadapi, di antaranya kesulitan koordinasi yang diadakan antara HMJ, serta kesulitan dalam mengajak seluruh mahasiswa aktif untuk berpartisipasi dalam rangkaian pemilwa ini. Tingkat partisipasi mahasiswa FEB UGM dalam pemilwa kali ini bahkan tidak mencapai setengahnya. Hanya 1.007 dari 2.168 atau sebesar 46,45% mahasiswa aktif angkatan 2012 sampai 2016 yang berpartisipasi.
Pada pemilwa tahun ini, pengumuman Ketua BEM dan HMJ terpilih dilakukan bersamaan dengan EB Awards. Hal ini merupakan sebuah inovasi yang direncanakan agar seluruh apresiasi dapat terkumpulkan. Pemilihan Ketua Umum BEM FEB dimenangkan oleh Ahmad Najmi Ramadhani dengan perolehan suara sebanyak 659 dari total 1007 suara atau sekitar 65,44%. Untuk Pemilwa HMJ, pemilihan Ketua Ikatan Mahasiswa Akuntansi Gadjah Mada (IMAGAMA) dimenangkan oleh Mufti Imaduddin dengan jumlah suara sebanyak 205 atau sekitar 53,81% dari seluruh suara yang terkumpul, Ketua Ikatan Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) dimenangkan oleh Satrio Bagus Panutun dengan jumlah suara sebanyak 190 dari total 338 suara masuk atau sekitar 56,21%, sedangkan Ketua serta Sekertaris Jendral Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (Himiespa) dimenangkan oleh Try Luthfi Nugroho dan Lutfiyah Sungkar dengan perolehan 197 dari total 286 suara atau sekitar 68,88%.
Secara keseluruhan, angka golongan putih (golput) pada pemilwa tahun ini meningkat sebanyak 2,75% dibandingkan tahun sebelumnya dari 50,8% menjadi 53,55%. Tingginya tingkat golput dari tahun ke tahun terjadi karena sulitnya menjangkau mahasiswa tingkat atas yang telah memiliki kesibukan lain. Ketua KPUM FEB UGM 2016, Herman Palani, mengatakan bahwa mahasiswa angkatan 2012, yang merupakan angkatan paling senior sebagai pemilih, sudah terlalu jauh dengan kegiatan mahasiswa seperti Pemilwa. Meskipun demikian, Pemilwa di kampus selalu memberikan pelajaran penting tentang bagaimana berdemokrasi secara sehat, menghargai pendapat, serta tidak mengedepankan ‘siapa yang menang’ dan ‘siapa yang kalah’.
(Made Lanang Ray, Clarisa Oktaviana/EQ)
Discussion about this post