Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh semua fakultas di Unversitas Gadjah Mada dalam rangka pemilihan ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan/Lembaga Kemahasiswaan (HMJ/LK) baru. Dengan mengacu kepada AD/ART UGM, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang sebelumnya melaksanakan kegiatan ini dengan nama Pemira atau Pemilihan Raya Mahasiswa pun ikut menggantinya mulai tahun ini menjadi Pemilwa. Selain mengganti nama Pemira menjadi Pemilwa, FEB UGM juga mengganti nama Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) menjadi Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM). KPUM disini bertugas mengkoordinasikan antar-HMJ/LK agar kegiatan yang dilakukan tidak bertabrakan satu dengan yang lain dan sesuai dengan AD/ART FEB UGM. Pada setiap tahunnya, tema Komisi Pemilihan Umum (KPU) diserahkan kepada masing-masing departemen. KPU Manajemen bernama Future Chairman Selection for IKAMMA’s Successor (FANTASTIC), KPU Ilmu Ekonomi bernama Pemilihan Raya Demi HIMIESPA (PARADISE), dan KPU Akuntansi bernama Accounting Next Grand Elected Leader (ANGEL). Tema KPU dibuat agar mahasiswa FEB UGM sadar bahwa rangkaian acara Pemilwa sudah dimulai.
Rangkaian acara Pemilwa sendiri dimulai dengan KM UU dan Ketentuan Pemilwa. Setelah itu, diadakan Launching KPU dan KPUM Pemilwa yang dilanjutkan ke masa registrasi dan verifikasi, masa kampanye, minggu tenang, dan akhirnya masa pemilihan. Masa pemilihan Pemilwa FEB UGM 2015 ini dilaksanakan pada tanggal 8, 10, dan 11 Desember 2015. Dengan menggunakan metode e-vote, FEB UGM dapat cepat mengolah data suara yang masuk. Metode e-vote sendiri telah dipakai sejak 2010, dan dari keseluruhan fakultas di UGM, hanya FEB yang baru menggunakan metode ini. mengumumkan pemenang setiap ketua HMJ/LK pada sore harinya tanggal 11 Desember 2015.
‘No Vote No Complain’, begitulah tagline dari Pemilwa. Dari tahun ke tahun, jumlah pemilih dari keseluruhan mahasiswa FEB UGM juga tidak pernah mencapai angka 50%. “Kalau jumlah pemilih udah sampai angka 1.000 aja sudah senang,” seru Sucahyo Dwi Husada, atau akrabnya Cahyo, ketua KPUM 2015. Angka golongan putih (golput) pada tahun ini diakui naik dari tahun sebelumnya sebanyak 0,2%. Pada tahun sebelumnya, jumlah mahasiswa aktif terhitung sebanyak 2277 dengan angka golput 50,6% sedangkan pada tahun ini, jumlah mahasiswa aktif terhitung sebanyak 2370 dengan angka golput 50,8%. Sebenarnya, telah banyak usaha yang dikerahkan untuk mengurangi angka golput. Seperti memberikan undangan, mengajak seacra personal melalui sosial media, dan bahkan dengan pemberian insentif tertentu. Akan tetapi tetap saja mahasiswa FEB UGM juga masih banyak yang tidak berpartisipasi dalam pemilihan ini. “Ya begitu, cuma tinggal datang dapat banyak fasilitas tapi ya tetap saja angka golputnya masih besar,” ujar Cahyo.
Tanggal 11 Desember 2015, tepat pukul 17.00 hasil Pemilwa FEB UGM 2015 diumumkan. Pemilihan ketua umum BEM FEB dimenangkan oleh Farhan Noer Widagdo dengan jumlah suara sebanyak 657 atau 56,35%. Untuk hasil dari masing-masing jurusan, pemilihan ketua Ikatan Mahasiswa Gadjah Mada (IMAGAMA) dimenangkan oleh Yorkie Thavianto Saptono dengan jumlah suara sebanyak 197 atau 45,71%, ketua Ikatan Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) oleh Faishal Sandy dengan jumlah suara sebanyak 275 atau 63,66%, dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) oleh Alexander Michael dan Tsuraiyya Fadhila dengan jumlah suara sebanyak 163 atau 53,80%. Di akhir acara, KPUM FEB UGM memberikan penghargaan kepada KPU departemen. Ada tiga penghargaan yaitu The Best KPU, The Most Creative KPU, dan The Honorable Mention. The Best KPU diraih oleh FANTASTIC, The Most Creative KPU diraih oleh PARADISE, dan The Honorable Mention diraih oleh ANGEL
Dari pelaksanaan Pemilwa tahun ke tahun, harapan KPUM selalu sama, yaitu agar mahasiswa FEB UGM lebih partisipatif dalam pemilihan sehingga angka golput dapat terminimalisir. Acara ini adalah milik bersama dan haruslah ada rasa saling menghargai terutama bagi mereka yang telah mengerahkan banyak waktu, tenaga, bahkan biaya untuk dapat terjalaninya rangkaian acara ini. “Ya harapannya sih semoga semangatnya teman-teman KPU tidak turun lagi,” seru Cahyo. Ketua KPUM ini juga mengaku bahwa sumber daya yang dikerahkan untuk Pemilwa tahun ini terbilang masih kurang, sehingga persiapan yang dilakukan kurang maksimal. “Semoga tahun depan bisa lebih kreatif lagi untuk mempersuasi teman-teman FEB yang memang agak susah buat ikut partisipasi. Ya pokoknya, harapan terbesarnya itu gimana supaya angka golput bisa jauh lebih kecil dari angka pemilih,” tambahnya.
(Clarisa, Evan Annas/EQ)
Discussion about this post