Seratus lima orang yang terbagi dalam 35 tim berkumpul pagi itu, Kamis (26/5) di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa jurusan Akuntansi dari berbagai penjuru Indonesia. Mengenakan jas almamater kebanggaan, mereka siap berkompetisi dalam National Accounting Olympiad (NAO) yang merupakan salah satu rangkaian acara Gadjah Mada Accounting Days (GMAD) 2016. GMAD sendiri ialah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Akuntansi Gadjah Mada (IMAGAMA).
Tiga puluh lima tim tersebut adalah peserta yang berhasil lolos dari babak Online Preliminary, April lalu. Pada Kamis itu, mereka bersaing di babak Preliminary yang diadakan di Auditorium BRI, Magister Sains (MSi) FEB UGM. Babak First Preliminary menjaring Top 20 dari Top 35 yang datang ke Yogyakarta. Dua puluh tim tersebut kemudian melanjutkan kompetisi di babak Second Preliminary. Selagi berjuang di Second Preliminary, 15 tim lain yang belum lolos ke babak tersebut mengikuti field trip ke Kebun Binatang Gembira Loka. Sore harinya, panitia mengumumkan 9 dari 20 tim yang berhak melanjutkan kompetisi ke babak Semifinal.
Babak Semifinal berlangsung seru dan menyenangkan keesokan harinya, Jumat (27/5). Sesuai dengan moto dari NAO sendiri yaitu Olympiad Can Be Fun, babak ini dikemas dalam konsep yang berbeda dari olimpiade pada umumnya. Peserta disuguhkan permainan-permainan yang kreatif dipadukan dengan soal-soal yang menantang. Tidak hanya kemampuan dan pengetahuan secara akademik saja yang diuji pada babak ini melainkan juga strategi. Para peserta tampak bersemangat mengikuti games pada babak ini.
Pada saat yang bersamaan, peserta yang tidak berhasil melanjutkan ke babak Semifinal mengikuti Mini Seminar di Djarum Hall, Pertamina Tower, FEB UGM. Mini Seminar yang bertema “Build Your Career Path & Sosialisasi Anti-Narkoba” ini menghadirkan Drs. Bogat Agus Riyono, M.Sc., Ak (Direktur Utama PT Saraswati Indoland Development) dan Dr. Antar M.T. Sianturi, Ak., M.B.A (Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasional).
Sekitar pukul 13.00 WIB, 3 besar diumumkan. Mereka adalah tim dari Universitas Surabaya, Universitas Indonesia, dan Trisakti School of Management yang berhak mengikuti babak Final NAO yang terdiri dari Final Quiz dan Final Presentation. Pengetahuan dan strategi mereka kembali diuji pada babak Final Quiz. Babak ini berlangsung seru dan menegangkan karena peserta dituntut untuk menjawab dengan cepat di hadapan dewan juri dan penonton. Di babak Final Presentation, ketiga finalis dihadapkan pada sebuah topik yang sama yaitu Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak yang sedang ramai menjadi perbincangan di Indonesia. Finalis memaparkan tanggapan, kritik, dan sarannya berdasar fakta-fakta yang telah mereka gali.
Sabtu (28/5), seluruh peserta NAO dan participants Youth Economic Conference (YEC) mengikuti Jogja Amazing Race (JAR) yang juga merupakan rangkaian acara GMAD 2016. Para peserta NAO dan YEC diajak berkenalan dengan kota Yogyakarta dengan mengunjungi tempat-tempat wisata yang terkenal seperti Benteng Vredeburg, Museum Sonobudoyo, dan Tamansari. Hal yang menarik adalah, acara ini dikemas dengan alur cerita yang unik dan permainan-permainan yang membutuhkan kerja tim. Para peserta tampak puas walaupun kelelahan.
Adalah Gathering Night, sebagai penutup rangkaian acara GMAD yang diselenggarakan pada malam harinya di Plaza FEB UGM. Pada acara ini diumumkan juga awards untuk YEC dan para pemenang NAO 2016. Universitas Indonesia berhasil meraih juara pertama pada NAO tahun ini. Sedangkan juara kedua diduduki oleh Universitas Surabaya yang juga mendapatkan Best Online Preliminary. Di posisi ketiga NAO tahun ini ditempati Trisakti School of Management.
“Tidak hanya otak (pengetahuan) saja, tetapi juga butuh strategi terutama di babak Semifinal. Soal-soalnya berkualitas, kombinasi antara soal teori dan hitungan juga lumayan,” ujar salah satu anggota tim Universitas Indonesia (UI), Quratu Aini, ketika ditanya tanggapannya tentang NAO tahun ini. Hal serupa juga diutarakan oleh Richie Wibisono yang juga anggota tim UI. “Mantap. Soal-soalnya berat. Dibandingkan tahun kemarin sudah meningkat. Nggak nyangka bisa jadi juara pertama,” pungkasnya.
(Adrian Putera/EQ)
Discussion about this post