Legenda adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan. Hal ini diturunkan lewat kisah dari zaman nenek moyang kita hingga zaman modern lewat dongeng-dongeng pengantar tidur maupun cerita yang dibagikan di jenjang pendidikan pertama. Mulai dari kisah Bawang Putih yang sabar dan baik hati hingga Malin Kundang yang durhaka. Akan tetapi, lambat laun dongeng dan legenda semakin jarang terdengar di masyarakat. Itulah sebabnya Rizky Amiruddin (22) bersama Ali Isa (22) muncul dengan sebuah ide untuk kembali mengangkat dongeng dan legenda yang ada di sekitar kita. Kedua mahasiswa jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia ini mendirikan sebuah perusahaan Game Developer yang bernama Motiontale.
Ide mengenai pembuatan Motiontale ini muncul ketika Rizky membantu Isa dalam mengerjakan tugas akhir, yaitu membuat game edukatif bagi siswa sekolah menengah atas di Yogyakarta. Dekatnya gadget dengan anak muda menjadi salah satu alasan mengapa Motiontale mendekatkan legenda, yaitu agar budaya ini tidak menghilang begitu saja. “Jadi kenapa tidak kita adaptasi saja permainan sejarah dan urban legend. Kita kemas agar sesuai dengan gadget yang dimainkan anak-anak.” kata Rizky.
Game yang dipilih menjadi sarana adalah Visual Novel, sebuah game yang dikembangkan di Jepang. Di dalam permainan ini, pemain dapat menentukan arah cerita dan akhir cerita sesuai dengan keinginan pemain melalui pilihan yang diambil selama memainkan game ini. Cara ini diharapkan dapat mempermudah anak muda untuk kembali mengenal budaya lewat hal yang lebih menyenangkan. Sementara ini, Motiontale sedang mengembangkan sebuah beta product yang disebut dengan “Bandawasa Project”. Menurut Isa, manager progamming dari Motiontale, kisah ini diangkat dari kisah legenda pembangunan Candi Prambanan oleh Bandung Bandawasa untuk memenuhi permintaan Roro Jonggrang yang dikasihiny. Nantinya akan ada beberapa akhir cerita yang dapat dijalani oleh para pemainnya. Game ini dapat dimainkan dengan komputer pengguna masing masing. Tertarik untuk mencoba game buatan anak negeri?
(Sulaiman Gumilan/EQ)
Discussion about this post