Judul Buku: The Lean Startup: Ketika Inovasi Tanpa Henti Menciptakan Kesuksesan Bisnis Secara Radikal
Penulis: Eric Ries
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan: 2, Juni 2016
Total: 292 halaman
ISBN: 978-602-291-134-0
Eric Ries mendefiniskan startup atau perusahaan rintisan sebagai sebuah perusahaan yang berupaya membuat suatu hal baru dari kondisi ekstrem yang penuh ketidakpastian. Dari tahun ke tahun, startup digital kerap kali bermunculan seiring dengan bertambahnya jumlah wirausahawan (entrepreneur). Kegagalan juga bukan hal yang asing bagi sebuah startup. Sebagian besar dari kegagalan-kegagalan tersebut memang tidak dapat dihindari, namun tidak mustahil untuk dihindari. Lantas, metode atau strategi apakah yang harus diterapkan untuk menghindari kegagalan? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan memahami metode yang dikembangkan oleh Eric Ries ketika mendirikan startup digitalnya, IMVU.
Konsep pendekatan ilmiah Lean Startup gagasan Eric terinspirasi dari revolusi produksi ramping dari Toyota. Metode kewirausahaan baru ini menawarkan para pengusaha untuk menguji visinya secara tepat, mengarahkan perusahaan untuk bertahan atau banting setir sebelum terlambat, ataupun untuk mengakselerasi atau mempercepat siklus umpan balik ‘Buat-Ukur-Pelajari’
Pertama-tama, visi perusahaan berlandaskan proses produktif harus dijabarkan. Proses ini dilanjutkan dengan memberikan definisi yang tepat terhadap inovasi, kultur, dan sistem yang seharusnya dimiliki sebuah usaha. Seorang pengusaha juga harus mempelajari bagaimana sebuah produk divalidasi dan memprediksi asumsi nilai dan pertumbuhan produk dalam melakukan eksperimen. Kemudian, usaha rintisan diarahkan dengan melakukan lompatan dari asumsi yang ada, ditambah proses pengujian, pengukuran, dan pengambilan keputusan banting setir (atau bertahan).
Secara konkret, Ries pun memperkenalkan istilah “innovation accounting” yang berbeda dengan akuntansi konvensional. Innovation accounting ditujukan untuk startup-startup agar asumsi-asumsi yang ada dapat dikembangkan menjadi model finansial yang dapat terhitung. Sebagai contoh adalah dengan membangun “minimal viable product (MVP)” sebagai langkah pertama yang merupakan langkah yang penting. Pendekatan sistematik ini dapat mendeteksi kemajuan dan memastikan validasi pencapaian. Setelah MVP dijadikan sebagai data riil, startup dapat mengarahkan produk dasar menjadi produk yang diinginkan. Dengan perubahan yang terbentuk, startup dapat memutuskan apakah produk perlu ‘berporos’ (dimodifikasi) atau dilanjutkan (pivot or persevere). Adanya innovation accounting pun dapat menjadi panduan untuk para investor dan startup yang bersangkutan sebagai pengukur perkembangan dan penentu prioritas.
Pada bagian ketiga buku ini, Ries menjabarkan pembentukan lean startup yang dapat berkembang dengan waktu dan fase yang efisien agar kerangka ‘buat-ukur-pelajari’ (build-measure-learn) dapat berjalan dengan kecepatan yang optimal. Lean startup dapat memanfaatkan kelompok produk yang diproduksi jumlah yang relatif (batch) sedikit dalam mengembangkan suatu produk agar eksperimen produk yang dilakukan tidak memakan investasi yang berlebihan pada tahap perencanaan dan perancangan. Selain itu, diperlukan juga metrik yang mengukur perkembangan agar dapat terus berlanjut. Metrik yang ditentukan diharapkan dapat mengevaluasi keberhasilan suatu produk dan mewujudkan eksperimen-eksperimen baru.
Membangun organisasi yang adaptif juga penting karena hal ini dapat menjadi landasan ketika startup dapat berkembang menjadi perusahaan yang mapan. Ketika perusahaan sudah lebih mapan, diperlukan inovasi yang terus berlanjut agar perkembangan dapat terus signifikan. Dengan begitu, perusahaan yang sudah terbentuk dapat memiliki pondasi yang kuat dengan kebiasaan untuk mengelola inovasi.
Secara keseluruhan, buku ini menarik karena adanya penggambaran realistis mengenai pembangunan dan perkembangan suatu startup. Dengan pengalaman yang dimiliki Ries dalam mengelola IMVU, buku ini juga menyajikan berbagai studi kasus seperti Facebook dan Zappos. Ries juga memberikan data riil dari berbagai perusahan-perusahaan dengan analisis yang komprehensif. Namun, strategi yang diberikan di buku ini lebih membahas aplikasi pada usaha rintisan berbasis digital sehingga lebih cocok diaplikasikan pada bidang usaha tersebut. Tetapi, dengan adanya berbagai pemaparan yang menarik, buku ini cocok untuk dibaca oleh para wirausahawan, calon wirausahawan, maupun orang-orang yang tertarik di bidang startup dan bisnis.
(Phelia Myrna, Veronika Xaveria/EQ)
Discussion about this post