Setelah tiga kali melaksanakan acara tahunan dengan sukses, Clapeyron Media (Pers Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada) menggelar kembali acara tahunannya, Claproyex (Clapeyron Proyek dan Expo) yang keempat sekaligus memperingati ulang tahunnya yang ke-50. Acara yang digelar dua hari lalu (21-22 September 2019) dibagi ke dalam tiga kategori yaitu pameran fotografi dan infografik, workshop, dan talkshow dengan mengusung tajuk yang beragam.
Pada Sabtu (21/9), Workshop bertajuk “Optimalisasi Media Sosial: Content Creator itu, Apa sih?” digelar dengan menghadirkan Nikko Ilham, seorang Digital Content Creator sebagai pembicara. Malam harinya, dilanjutkan dengan acara pameran fotografi dan infografik yang mengusung tema “Mega Proyek Penyemai Rupiah”. Pengunjung tentunya akan langsung dimanjakan oleh beragam karya dari peserta lomba fotografi dan infografis ketika memasuki gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gadjah Mada (PKKH UGM).
Esoknya, acara talkshow digelar pada Minggu (22/9) dengan tajuk “Efektivitas Pembangunan Konektivitas di Wilayah Selatan Jawa terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional”. Bertempat di ruang Bulaksumur University Club Universitas Gadjah Mada. Acara dibuka dengan pemutaran video teaser yang disaksikan secara bersama-sama oleh para audiens. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan oleh M. Fadholi Afinanto (Pemimpin Umum Clapeyron) dan Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D. (Sekretaris Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM).
Acara inti dimulai ketika moderator, Retas Aqabah Amjad, S. PWK (Alumni Perencanaan Wilayah dan Kota UGM) naik ke panggung dan menyampaikan beberapa kata terkait tema yang akan dibicarakan. Ketiga pembicara, Hengki Purwoto, S.E., M.A. (Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis), Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. (Dosen Teknik Sipil dan Perencanaan UII), serta Ir. Abdulhamid Dipopramono, M.Si. (Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional) juga dipersilakan naik ke panggung. Talkshow dimulai dengan penyampaian presentasi oleh Hengki Purwoto, S.E, M.A. tentang arah kebijakan sistem logistik nasional. Ia menyampaikan skema pembiayaan infrastruktur yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan kekurangan dana untuk pembangunan infrastruktur. Ia juga memaparkan bahwasanya ada keterkaitan antara ekonomi politik dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. yang menjelaskan mengenai efektivitas pembangunan infrastruktur di selatan Jawa. Ia mengatakan bahwa laut Selatan tidak menarik untuk pembangunan pelabuhan dan tidak strategis untuk jalur lintas pelayaran internasional. Kelayakan dan biaya yang cukup besar juga menjadi hambatan dalam membangun infrastruktur di wilayah Selatan Jawa. Ia menawarkan konsep Transit Oriented Development (TOD) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di wilayah Selatan.
Ir. Abdulhamid Dipopramono, M.Si. sebagai perwakilan dari pemerintah menjelaskan proyeksi Indonesia 2045. Ia menunjukkan data bahwasannya Indonesia akan menempati nomor lima perekonomian dunia. Di samping itu, berbagai tantangan global juga disampaikan oleh Ali tentang perekonomian Indonesia nantinya, seperti Middle Income Trap, ketidakpastian, sumber daya alam yang terbatas, dan lain sebagainya.
Sesi tanya jawab dibuka dengan pertanyaan oleh mahasiswa fakultas Geografi UGM, Galang. Ia menanyakan perihal strategi compact settlement di samping morfologi di bagian Selatan Jawa hingga pertanyaan dari Umy, mahasiswa di fakultas yang sama, tentang peningkatan kegiatan ekonomi di desa wilayah Selatan Jawa. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh para pembicara dengan berbagai perspektif masing-masing. Arif menyampaikan yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di desa adalah dengan melakukan upaya peningkatan integritas antar kota dan desa seperti “sister city” yang telah dilakukan beberapa kota di Indonesia. Sesi talkshow kemudian ditutup dengan pembacaan catatan moderator di depan seluruh audiens.
…
Infrastruktur dihadirkan untuk mempercepat,
Laut, udara, maupun darat,
Apakah itu semua menyejahterakan masyarakat,
Atau perlu kita telaah kritis setiap kebijakan yang dibuat.
Claproyex hadirkan talkshow ini,
Untuk kita semua perkaya diri,
Menjadi mitra kritis untuk kebijakan negeri,
Sekaligus menjadi bekal untuk hari nanti,
Agar semua solusi,
Memberikan manfaat kritis untuk bangsa ini.Aqabah, Retas
Terima kasih pak Arif, pak Hamid, dan pak Hengki,
Terima kasih clap dan peserta talkshow ini,
Sampai jumpa kembali,
Terus membangun negeri.
Setelah seluruh rangkaian talkshow berakhir, acara dilanjutkan dengan peluncuran majalah volume ke-64 yang bertema “Skema Logistik Indonesia Demi Pertumbuhan Ekonomi”. Peluncuran majalah dilakukan dengan aksi teatrikal dari awak Clapeyron yang membuat audiens takjub. Peluncuran majalah ini juga merupakan output tahunan sekaligus perayaan ulang tahun Clapeyron Media yang ke-50.
Malamnya, acara penutupan yang dimeriahkan oleh penampilan spektakuler dari Kelompok Tak Berdimensi, Civil Art Community (CAC), The Kandang, dan The Sailors menjadi akhir dari acara Claproyex #4 tahun ini.
(Ibnu Safari, Sony/EQ)
Discussion about this post