Lahirnya Peran Baru
Mengutip riset We Are Social, pengguna internet di Indonesia pada 2018 mencapai 132 juta orang atau setara dengan lima puluh persen dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa kita sudah menjadi masyarakat yang melek teknologi dan informasi. Dari banyaknya bentuk media dan internet yang kita lihat, salah satu yang sudah tidak asing adalah mim. Mim — atau meme dalam bahasa inggris — bisa didefinisikan sebagai suatu “unit” pengirim kebudayaan (Dawkins, 1976). Alhasil, ada implikasi bahwa mim biasanya digunakan sebagai media untuk mengirimkan sudut pandang maupun informasi yang beragam. Penggunaan mim untuk penyebaran informasi bisa menghasilkan masyarakat yang peka terhadap isu dunia.
Namun, mayoritas mim di internet Indonesia masih hanya sebatas guyonan. Oleh karena itu, potensi fungsi mim belum dimaksimalkan. Bahkan, terkadang mim justru digunakan sebagai media penyebar kebencian terhadap tokoh tertentu. Padahal sesungguhnya mim memiliki potensi yang besar dalam mengubah pola pikir. Hal ini dapat dicapai apabila mim turut dimanfaatkan sebagai sumber informasi alternatif.
Ada beberapa alasan mengapa sebuah mim bisa menjadi sumber informasi alternatif di media sosial. Terlepas dari jenisnya, mim memiliki sifat yang lebih melekat dalam pembaca. Sifat melekat tersebut memungkinkan masyarakat untuk memahami informasi dengan lebih mudah. Lalu, mim juga bisa digunakan sebagai insentif untuk meningkatkan kepekaan masyarakat. Mim digunakan sebagai potongan kecil menarik dari sebuah peristiwa penting yang diperlihatkan ke publik agar tidak terlihat rumit. Jika potongan ini dikombinasikan dengan isu aktual secara tepat, kombinasi tersebut akan menghasilkan gambaran yang singkat, padat, dan menarik untuk ditelusuri.
Sifat Melekat Mim
Di era keterbukaan informasi, biasanya warganet mencari suatu informasi dan perkembangan melalui tulisan. Namun, setelah membaca tulisan yang relevan, banyak informasi yang biasa terlupakan. Kemungkinan besar ini terjadi karena pembaca tersebut tidak bisa membayangkan informasi yang dibaca dalam hati. Padahal, memahami bahasa tidak hanya menggunakan pemahaman kata-kata individu tetapi juga keterlibatan aktif dengan konten untuk menciptakan representasi di dalam hati (Rashid, 2012). Ini merupakan masalah untuk penulis yang harus mengemas bacaan sedemikian rupa agar informasi lebih melekat. Pembaca pun juga harus lebih banyak membaca agar bisa terlatih untuk terbiasa dalam membayangkan informasi. Hal ini dianggap kurang efisien jika pembaca ingin memahami inti berita secara cepat dan akurat.
Di sisi lain, mim yang berupa gambar punya potensi lebih dalam memberikan informasi atau ide yang mudah diingat. Orang-orang mampu mengingat informasi lebih mudah jika mereka melihat gambar-gambar yang berhubungan dengan isu yang diberikan (Lynn et al, 1985). Alhasil, implikasi yang mungkin muncul adalah berita yang berbentuk mim. Namun, secara sepintas bentuk berita ini sudah sering dijumpai dalam majalah seperti Tempo dan The Economist. Akan tetapi, majalah tersebut masih terbatas dan lamban aksesnya dalam penyebaran kepada publik. Oleh karena itu, mim bisa dijadikan simpangan gambar untuk penyebaran yang bersifat lebih bebas.
Sifat mim yang bebas juga membuatnya kasual dan abstrak. Rasa keingintahuan audiens pun akan lebih mudah terpancing. Jika audiens terpancing, ia pun akan mulai menelisik konten berita tersebut. Di sini, mim berperan sebagai agen pemicu yang membuat orang melakukan sesuatu. Implikasi dari suatu usaha adalah adanya perhatian terhadap suatu hal yang menjadi sebab usahanya. Perhatian dan reaksi yang ada terhadap sebuah subjek inilah yang bisa disebut the stickiness factor atau faktor kelekatan (Gladwell, 2000). Esensi faktor kelekatan ini bisa diterapkan pada mim agar audiensnya agar mau mendalami isu yang tersirat.
Manipulasi Sebagai Motivasi
Kelekatan sifat mim membuatnya cocok untuk menjadi suatu pemicu minat literasi masyarakat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengambil “cuilan” dari suatu peristiwa aktual dan menggunakan foto lain sebagai representasi. Sekali lagi, mungkin ini terdengar mirip dengan gambar ilustrasi majalah. Akan tetapi, mim lebih unggul dalam hal akses karena mayoritas ilustrasi tersebut hanya ada di satu sumber saja. Mim lebih mudah dirancang dan disebar, serta biasanya lebih terjangkau aksesnya.
Selain akses, mim sebagai sumber informasi juga memiliki sifat unggul yang memantik niat membaca. Dari sini, sifat utama yang membuat mim memenuhi kriteria sebagai “pemantik” adalah sindiran yang terkandung. Sifat ini menjadi kunci utama dalam menggerakan perilaku seseorang — secara mikro — karena manusia umumnya tidak suka disindir. Sindiran tersebut bisa memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu. Berarti sindiran ini merupakan suatu pemancing atau intensif yang berskala mikro. Insentif kecil yang memudahkan suatu target untuk melakukan sesuatu bisa juga disebut sebagai pendorong atau nudge (Thaler et al, 2018). Mim yang berfungsi sebagai nudge untuk masyarakat bisa menjadi sumber informasi representatif dan pendorong tingkat literasi. Sindiran atau ungkapan nyeleneh terhadap pembaca dan berita bisa membuat audiens ingin mendalami isu tersebut. Hasilnya, diharapkan para audiens suatu mim mengenai berita bisa meningkatkan pengetahuannya mengenai isu yang dibahas lewat literasi.
Tentu saja mim tidak akan berfungsi sebagai sumber informasi yang baik jika hanya bersifat menyindir dan mudah diakses. Selain itu, terkadang warganet masih cenderung tertutup dan mudah terpicu dengan beberapa isu yang sensitif. Insentif mim harus dipajang dan didekorasi sedemikian rupa agar memudahkan warganet untuk membaca. Untuk itu, mim juga harus memiliki elemen-elemen suportif yang bisa memudahkan akses dan situasi untuk membaca berita di balik mim. Elemen tersebut harus mendukung urgensi dan suasana mim, serta memberi tahu sumbernya. Selain itu, mim juga harus dibuat dengan memperhatikan pola dan selera humor publik. Adapun humor yang dibuat harus memperhatikan hal-hal yang dianggap batas atau tabu oleh warganet. Hal ini dilakukan agar mim masih bisa menyesuaikan dengan aturan pers yang ada serta mengakomodasi selera masyarakat.
Melihat ke Depan
Pada akhirnya, meskipun dengan beberapa limitasi, mim masih berpotensi untuk menjadi sumber informasi. Dengan sifatnya yang bisa melekat di pikiran , mim bisa menghantarkan suatu berita ke pikiran masyarakat dengan cepat. Selain itu, mim juga bisa mendorong tingkat literasi warganet melalui manipulasi isi hati. Akan tetapi, hal ini tidak akan mengubah apapun apabila tidak ada pergerakan dari warganet untuk mengapresiasi konten-konten ini. Masyarakat juga harus mau menerima kemunculan mim dengan peran yang baru. Hal ini cukup sulit karena keberadaan sebuah mim sebagai media jenaka sudah menjadi status quo yang harus dijaga.
Namun, integrasi untuk masa depan mim masih bisa dibuat dengan implementasi bertahap di peran mim. Masyarakat juga bisa diberi sosialisasi mengenai fungsi lain mim agar mau menerima dan mulai memahami esensinya. Dengan integrasi antar subjek dan objek inilah optimisasi mim sebagai sumber informasi alternatif dapat dicapai. Dan mim pun bisa mulai menjalankan tugasnya sebagai sumber informasi baik secara getok tular maupun melalui internet.
Aditya Satria/EQ
References:
https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018
Dawkins, Richard. The Selfish Gene. New York : Oxford University Press, 1978, ©1976. Print.
Gladwell, Malcolm. The Tipping Point: How Little Things Can Make a Big Difference. Boston: Little, Brown, and Company, 2000. Print.
Lynn, M., Shavitt, S., & Ostrom, T. (1985). Effects of pictures on the organization and recall of social information [Electronic version]. Retrieved in August 26th, 2018, from Cornell University, School of Hospitality Administration site: http://scholarship.sha.cornell.edu/ articles/326
Rashid, R.A. (2012). Vocabulary learning among less proficient young adults using children’s stories. Mextesol Journal, 35(1), 15-28.
Richard H., Thaler, and Cass R. Sustein, Nudge: Improving Decision about Health, Wealth, and Happiness. New Haven, CT: Yale University Press, 2008
Discussion about this post