Sore tadi (Senin, 20/6) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani memberikan kuliah umum sekaligus melepas ribuan mahasiswa yang akan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) 2016 di gedung Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada. Program pengabdian masyarakat tersebut akan diikuti sekitar 6000 mahasiswa yang tersebar di 34 provinsi, 108 kabupaten, 179 kecamatan, dan 276 desa di seluruh Indonesia. Tahun ini pelaksanaan KKN-PPM dimulai pada tanggal 20 Juni 2016 hingga 8 Agustus 2016 yang akan datang.
Puan berpesan kepada mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri serta melengkapi bekal untuk mengemban amanah dan memimpin bangsa kedepan. Menurutnya, mencerdaskan bangsa bukanlah sekadar kecerdasan dalam hal kepintaran dalam ilmu pengetahuan, melainkan juga kecerdasan dalam pengembangan kebudayaan.
“Sehingga mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan juga pembangunan karakter bangsa atau nation and character building seperti yang dikatakan oleh Bung Karno,” pungkasnya.
Putri dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu juga menegaskan pentingnya pembangunan karakter bangsa atau nation and character building. “Tentu saja keahlian adalah perlu, tetapi keahlian saja tanpa dilandaskan pada jiwa yang besar tidak akan dapat mungkin mencapai tujuannya. Inilah perlunya, sekali lagi, mutlak perlunya nation and character building,” jelasnya.
Puan mengungkapkan melalui program KKN ini mahasiswa selain dibekali dengan kepintaran di ruang kuliah, juga dapat merasakan dan memahami cita, rasa, karsa dan karya yang tumbuh di dalam kehidupan masyarakat Indonesia dengan berbagai permasalahan yang ada. Selain itu dengan memiliki pengalaman tinggal bersama masyarakat selama hampir tiga bulan mahasiswa diharapkan dapat memahami bahwa membangun Indonesia membutuhkan semangat gotong royong. Ia pun sempat bercerita mengenai pengalamannya saat mengikuti KKN di Klaten. Saat itu ia menemukan toilet di daerah tersebut menjadi satu dengan kolam ikan lele.
Ia juga menyampaikan pemerintah tahun ini mengalokasikan tidak kurang dari 46 triliun rupiah untuk program pembangunan desa. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan agar dapat melakukan monitoring dan evaluasi di daerah masing-masing mengenai pemanfaatan dana tersebut.
Mengenai inovasi dan penelitian yang dikembangkan mahasiswa, Puan berharap bahwa hasil dari riset tersebut agar dapat segera dipatenkan. “Saya selaku Kemenko PMK yang membawahi bidang pendidikan tentu saja akan mendorong Kementerian Riset dan Teknologi untuk memberikan back-up dan dukungan sebesar-besarnya dan sepenuhnya kepada Universitas Gadjah Mada ini,” jelasnya.
(Revina Putri U, Caecilia Westi S.W/EQ)