Oleh: Dhian Karyantono, Elsa Sabrina, Nadia Fitriani
Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) telah dilakukan oleh seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 27 Agustus 2012 hingga 29 Agustus 2012. Namun, pengisisan KRS mengalami beberapa kendala yang notabene telah terjadi pada periode pengisian KRS sebelumnya. Kendala utama yang dialami mahasiswa saat pengisian KRS adalah akses login menuju laman Sistem Informasi Terpadu Ekonomika dan Bisnis (SIntesis) yang susah dan lambat, sehingga mahasiswa harus melakukan akses login berulang kali dan menunggu waktu lama. Saat pengisian KRS lalu, mahasiswa mencoba mengakses laman Sintesis tapi muncul laman lain yang tidak berhubungan dengan Sintesis Kendala ini jelas merugikan mahasiswa.
Seperti biasa, masih banyak keluhan datang dari pihak mahasiswa. Salah satunya adalah Utari Nur Pratiwi, mahasiswi Jurusan Akuntansi angkatan 2011 mengungkapkan, proses pengisian KRS pada semester ini justru lebih buruk daripada sebelumnya. Hal yang sama juga diamini oleh Anisa Rahayu, mahasiswi jurusan Ilmu Ekonomi angkatan 2011, “Servernya lebih lelet. Susah banget masuk ke laman Sintesis-nya.”
Tak hanya itu, pergantian kurikulum yang belum disosialisasikan kepada mahasiswa juga menimbulkan masalah tersendiri. Kepala Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Rohmad, tidak menampik adanya permasalahan komunikasi kepada sistem perihal pergantian kurikulum yang dilakukan oleh jurusan.“Pihak jurusan sudah mengkomunikasikan, tetapi kadang kurang lengkap atau ada yang terlewat. Pergantian kurikulum memerlukan waktu, tidak dapat langsung diterapkan,” jelas Rohmad.
Masalah komunikasi dengan fakultas lain yang menyediakan kelas untuk mata kuliah tertentu juga muncul karena waktu permohonan dosen yang tidak nyaman, yakni setelah hari raya. Akibatnya, belum ada nama dosen beserta jadwalnya sampai masa perkuliahan dimulai. Selain itu, penambahan kelas yang terjadi ternyata menimbulkan kesulitan pula, “Kami sudah mencoba merespon keinginan mahasiswa, tapi kami kesulitan mencari SDM, mencari kelas, mencari jadwal.”
Dari perspektif Kepala Sistem Informasi FEB, Sigit Hardiyanto, menjelaskan bahwa pada permasalahan input KRS semester genap lalu, firewall yang digunakan mati, sehingga menyebabkan akses ke SINTESIS membutuhkan waktu yang lebih lama dari sebelumnya. Pada semester gasal sebelumnya, kendala yang sama juga pernah terjadi, namun kala itu dikarenakan kapasitas memori yang kurang mencukupi (overload). Sebenarnya, setiap waktu input KRS tiba, beliau selalu khawatir karena pada dasarnya, sistem itu tidak bisa diantisipasi dari perangkatnya. FEB UGM saat ini memiliki sistem akademik yang mandiri, yaitu Sintesis. Sistem ini terpisah dengan sistem yang dibuat Academica yang disediakan Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK) UGM. Dulu, sistem tersebut pernah diterapkan. Namun, karena masalah teknis yang lebih rumit, FEB UGM membuat kebijakan untuk membuat sistem sendiri, yaitu Sintesis.
Solusi yang paling memungkinkan adalah dengan mengadakan kegiatan trial atau uji coba untuk melihat seberapa kuat perangkat dan sistem yang telah dipersiapkan. “Di beberapa universitas yang pernah dikunjungi saat studi banding, dengan sistem yang sama, mereka selalu mengadakan uji coba,” ungkap Sigit. Beliau juga berharap jika untuk ke depan mahasiswa mau diajak ‘bersahabat’ untuk melakukan proses uji coba KRS, sehingga permasalahan yang timbul bisa dideteksi dan dicarikan solusi.
Harus diakui, saat ini sistem KRS FEB UGM memiliki banyak kendala. Namun, seharusnya pihak Fakultas dapat memberikan solusi atau mungkin memperbaiki sistem yang ada. Sudah berapa kali mahasiswa dirugikan?
Discussion about this post