Tidakkah kau bosan dengan kesendirian
Mengasingkan diri dari jutaan manusia
Tidakkah kau takut dengan kegelapan
Tiada tangan yang memelukmu didekapan
Mari ku beritahu
Kau tahu jarak dan waktu, bukan?
Jarak adalah sanksi dari rindu
Dan waktu adalah balasan dari pengharapan
Suatu keterbatasan nyali untuk melawan
Lihatlah, lihatlah!
Dengan tatapan bengis
Keadaan ingin membawamu lari dan pergi,
Lagi.
Kuat dan bersabarlah
Maafkan aku yang tak bisa menyambutmu dengan pelukan
Ini konsekuensi atas egoisme
Tentang ambisi untuk saling menemui
Sayangnya aku tak sepandai dirimu menahan diri
Walau diammu adalah pemberontakan
Dan heningku adalah pengorbanan
Mencoba menerka masa depan
Tuannya sang pengharapan
Mari kembali dan pulang
Aku adalah rumah tempatmu singgah
Ku beri kau nyaman dan tenang
Agar kau lupa untuk pergi
Mari kita rayakan apa yang belum sempat kita rayakan
Kembalilah sebentar
Maka akan kusuguhkan kau tawa
Ah betapa manisnya tawamu
Sesederhana itu kita bahagia
Meninggalkan lara atas ketidakberdayaan
Berada diatas kuasa renjana
Melupakan dunia durjana
Lihatlah,
Aku berevolusi dalam rotasimu
Agar kau tak sendiri dalam diammu
Lucuti emosimu, sayang
Dan kembali pulang
Kau tak akan tahan dengan rindu
Sama halnya denganku
Deva Riana Hartono
Divisi Pemasaran
BPPM Equilibrium