Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada tampaknya sedang menggelar beragam acara perayaan ulang tahunnya, salah satunya seminar pariwisata yang bertema Harnessing Supply and Value Chain for Tourism Industries in Indonesia. Acara seminar yang dihelat Sabtu (21/9) pagi di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo ini merupakan secuil dari rangkaian acara Dies Natalis FEB UGM ke-64. Dies Natalis sendiri merupakan acara yang dalam sebagian besar budaya diselenggarakan untuk merayakan hari lahir dan menandai sebuah awal perjalanan. Seminar pariwisata ini memang sengaja dikaitkan dengan supply chain dan logistik. Hal itu karena dalam dunia pariwisata, Indonesia adalah tuan rumah dari jutaan objek wisata yang memiliki keterhubungan dengan industri lain, seperti industri kreatif, seni pertunjukan, kerajinan, perhotelan, kuliner, dan lain-lain. Beragam aspek tersebut ternyata terikat dalam jaring yang sama.
Seminar ini dibuka oleh sambutan dari Eko Suwardi, M. Sc., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Ia menyambut para audiens yang hadir dengan menyampaikan bahwa saat ini, FEB UGM sudah sangat terbuka dengan adanya perkembangan dan ingin mewujudkan adanya sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif. Sambutan dekan ditutup dengan gemuruh tepuk tangan dari para audiens yang antusias dalam menghadiri seminar pariwisata ini.
Tak hanya itu, seminar pariwisata ini juga dihadiri sejumlah tokoh penting di Indonesia, yaitu Ganjar Pranowo, S. H., M. Hum., LL. M. (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) dan Ir. Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan RI) sebagai pembicara utama dalam seminar ini. Dalam pidatonya, Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa masih ada problematika yang melekat pada sektor pariwisata dalam negeri, yaitu miskinnya storytelling dalam teknik dan strategi pemasaran objek pariwisata yang ada. Walaupun ada banyak acara di area Joglosemar, seperti Borobudur Marathon, Dieng Culture Festival, dan Festival Cheng Ho, tetapi acara-acara tersebut juga harus mengandung valuasi yang kuat, agar industri pariwisata dapat lebih meroket. Selain harus memperhatikan kondisi dan situasi geologis di sekitar objek wisata, transportasi dan infrastruktur yang masih dalam masa pengembangan juga menjadi perhatian. Pengembangan informasi akan beberapa promo dan paket hemat juga masih harus dikembangkan pada seluruh titik destinasi. Hal-hal tersebut memang telah menjadi tantangan bagi kita dalam mempromosikan sektor pariwisata dalam negeri. Meriahnya tepuk tangan menutup pidato dan mengiringi langkah Pak Ganjar dalam menuruni panggung.
Pidato dilanjutkan dengan pembicara kedua, yaitu Ir. Budi Karya Sumadi yang membagikan pandangannya tentang publikasi suatu objek wisata dalam memasarkan destinasi tersebut. Pasalnya, ia menyampaikan bahwa kedalaman dalam suatu konten ketika kita memasarkan suatu objek wisata memang harus diperhatikan. Karena dengan kedalaman suatu konten, segala aspek dari sebuah destinasi wisata dapat dibahas dengan rinci dan terstruktur.
Seminar ini kemudian dilanjutkan dengan peresmian Pusat Kajian Manajemen Logistik dan Rantai Pasokan oleh Dekan, serta disaksikan oleh seluruh jajaran Rektorat UGM, Menteri Perhubungan RI, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, dan ratusan audiens yang menghadiri seminar ini. Tak lupa, penelitian dan pengembangan bidang ini pun bersifat multidisipliner dan tak tertutup oleh program studi dari FEB UGM saja, melainkan terbuka dan bersedia menggandeng berbagai fakultas dan ilmu.
Untuk menandai akhir dari rangkaian acara Dies Natalis FEB UGM, Keluarga Alumni FEB Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) mengajak seluruh warga Yogyakarta untuk berlari bersama melintasi beragam destinasi legendaris di kota budaya dalam acara UGM FEBulous Run 2019 yang akan diselenggarakan pada tanggal 22 September 2019.
Sekali lagi, selamat ulang tahun ke-64, FEB UGM!
(Stephanus Arintaka C. Pratama/EQ)
Sumber foto : Tim Humas FEB UGM
Discussion about this post