Kamis sore (23/6) rangkaian Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital resmi dimulai. Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) kala itu dipenuhi orang yang hendak mengikuti seminar dari gerakan tersebut. Gerakan ini sendiri merupakan hasil kerja sama dari PT KIBAR dan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia yang bertujuan menggerakkan semua kalangan masyarakat untuk berkolaborasi bersama dalam membangun usaha startup di Indonesia.
Gerakan ini memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai tempat kegiatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Hal tersebut dilanjutkan dengan dua pokok misi utama, yaitu membangun 1.000 usaha startup digital di tahun 2020 dan menghasilkan sepuluh miliar dolar Amerika total valuasi. Sepuluh kota di Indonesia yang terpilih menjadi titik konsentrasi gerakan ini antara lain Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Malang, Medan, Pontianak, Denpasar, dan Makassar. Yogyakarta menjadi kota tujuan pertama dari gerakan jangka panjang ini.
Guntur Sarwohadi, perwakilan PT KIBAR menjelaskan bahwa untuk menjalankan visi dan misi tersebut, pembinaan dan penyaringan calon startup founders dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama-tama peserta berkumpul pada tahap ignition yaitu seminar untuk membentuk pola pikir yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah perusahaan startup. Setelah itu, dilakukan beberapa pembimbingan dalam bentuk workshop yang bertujuan memetakan permasalahan yang akan diusung, dan hackathon yang membantu peserta untuk membangun purwarupa dari usaha yang diusung. Berikutnya, peserta mengikuti bootcamp dan demo day, yaitu kegiatan berkonsultasi dengan para ahli dan mempersiapkan usaha startup masing-masing untuk diluncurkan. Tahap terakhir adalah masa inkubasi. Pada saat itu, peserta akan memperoleh pembinaan selama tiga bulan dan dihadapkan secara langsung dengan ekosistem startup. Hal tersebut dilakukan agar peserta dapat tumbuh menjadi usaha yang maksimal. “Harapannya kita bisa menginkubasi 200 usaha startup per tahun,” ujar Guntur.
Generasi muda adalah target utama dari Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital. Dengan diadakannya acara ini, generasi muda diharapkan mampu berpikir kritis dan solutif, hingga pada akhirnya dapat menjadi transformator bagi kemajuan Indonesia. Visioner disertai dengan niat tulus mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat merupakan hal yang harus dimiliki oleh peserta. Sang Kompiang Wirawan selaku Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Inkubasi Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM berharap bahwa ego-sentrik kampus maupun jurusan dapat dihilangkan, sehingga keberhasilan pun akan mudah diperoleh. Untuk mencapai keberhasilan, gerakan ini tidak hanya melibatkan generasi muda tetapi juga telah melibatkan pemerintah, akademisi, media, komunitas, dan juga masyarakat.
Pada pertengahan acara, dua chief executive officer (CEO) aplikasi asli Indonesia, Pasienia dan Kerjabilitas, hadir untuk memberikan kiat-kiat dalam membangun startup bagi peseta. Kedua CEO menekankan bahwa menyelesaikan masalah pengguna merupakan hal utama dari suatu aplikasi. Selain itu, desain yang simple dan mudah diaplikasikan juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Acara pun dilanjutkan dengan panel diskusi. Pada akhir acara terdapat sesi penyampaian ide dari sepuluh penggagas terbaik, kemudian terpilihlah tiga orang penggagas terbaik yang akan diberi kemudahan untuk melanjutkan ke sesi berikutnya, yaitu workshop.
(Sofia Kirana Devi dan Salila A. Rinjani/EQ)
Discussion about this post