Sukses menyuguhkan kehangatan duet antara Peabo Bryson dan Raisa Andriana pada Desember silam, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali akan menggelar Economics Jazz Live (EJL) ke-23 pada bulan Oktober mendatang. Konser jazz akbar ini rencananya akan diselenggarakan tepat di hari Sumpah Pemuda, yaitu Sabtu, 28 Oktober 2017, di Gedung Grha Sabha Pramana, Bulaksumur, Yogyakarta.
Jumat lalu (12/8), panitia EJL XXIII mengadakan konferensi pers yang bertempat di Restoran R&B Grill, Jalan R.W Monginsidi, Yogyakarta. Pada pukul 14.30 WIB, acara dibuka oleh Natania Fajar selaku master of ceremony (MC) yang juga merupakan mahasiswi Ilmu Ekonomi FEB UGM. Tak lama kemudian, Tony Prasetiantono selaku promotor konser serta Mahesa Santoso, mahasiswa Akuntansi FEB UGM, sebagai Project Manager sekaligus guest star EJL XXIII hadir di hadapan wartawan untuk menyampaikan “bocoran” kejutan yang akan disuguhkan dalam EJL XXIII kepada publik. Selain itu, turut hadir pula musisi jazz kondang Indonesia, Idang Rasjidi, yang akan tampil di EJL mendatang.
Tony memastikan kepada media bahwa Patti Austin dan David Benoit akan hadir untuk memeriahkan EJL XXIII. “Saya mencoba mengontak dia (Patti) sejak setahun lalu, tetapi belum berhasil. Namun, tahun ini kami berhasil mendatangkan dia di sela-sela kesibukan tour-nya pada bulan Oktober antara konser di Pittsburgh, AS dan Helsinki, Finlandia. Akhirnya kami beruntung. Jadi dari Pittsburgh ke Jogja lalu ke Helsinki,” ucapnya dengan raut wajah sumringah.
Patti Austin merupakan penyanyi jazz legendaris yang kini berusia 66 tahun dan hingga kini masih ‘laris’ diundang oleh promotor dari berbagai negara. Buktinya, tahun ini ia tengah disibukkan oleh tur dunianya. Pada EJL XXIII nanti, Patti akan diiringi oleh David Benoit, pianis jazz ternama asal Amerika Serikat. Uniknya, selama berkarir di dunia bemusik, baru kali ini Patti Austin akan berkolaborasi dengan David Benoit. Tentunya kolaborasi keduanya akan terjadi di EJL XXIII dan hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar musik jazz.
Selain Benoit, Patti juga akan diiringi oleh band asal California yang dibawa oleh Benoit sendiri, yaitu Adam Hawley (gitar), Michael Paulo (saxophone), Land Richards (drum), David Inamine (bass), dan Andrew Weiner (keyboard). Adam Hawley dan Michael Paulo sendiri bukanlah orang baru karena sudah pernah tampil pada EJL tahun sebelumnya. “Komposisinya 70 persen jazz 30 persen pop,” imbuh Tony yang juga merupakan dosen FEB UGM. EJL XXIII akan memberikan sentuhan nuansa pop dengan mendatangkan Isyana Sarasvati, penyanyi muda berbakat asal Indonesia yang dikenal melalui single-nya “Tetap dalam Jiwa”.
Senada dengan tema yang diusung, EJL XXIII membawakan suasana “Beautiful Jazz” yang berarti jazz indah melalui kolaborasi sederet musisi tanah air dan luar negeri. Akan tampil dalam satu panggung, grup jazz yang digawangi oleh Idang Rasjidi (keyboard), Mus Mujiono (gitar dan vokal), Iwan Wiradz (perkusi), Yance Manusama (bass), Richard Hutapea (saxophone), dan Mahesa Santoso (drum).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Economics Jazz mampu secara konsisten menyandang predikat sebagai satu-satunya konser jazz kampus terbesar di Indonesia yang berhasil mempertunjukkan musisi jazz kelas dunia dengan harga tiket yang terjangkau. “Tidak banyak acara jazz yang dikelola daerah yang bisa bertahan selama 23 kali. Ladies and gentleman, this is the real jazz festival!” tutur Idang Rasjidi kala mempertegas kesannya terhadap EJL XXXIII.
Nantikan semarak alunan “Beautiful Jazz” dalam keindahan kolaborasi Economics Jazz Live XXIII Oktober mendatang!
(Cyrilla Wikan/EQ)