“Menjadi seorang penulis hebat harus berani untuk memulai, berani untuk gagal, dan yang terakhir adalah berani untuk berhasil,” Dewi Lestari
Know Your Passion, Make Your Creations. Tema besar ini mendasari Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia mengadakan Workshop and Talkshow Jurnalistik 2016 pada Selasa (19/4) lalu. Acara dibagi dalam tiga sesi utama dengan menghadirkan tiga pembicara muda yang memiliki passion yang berbeda-beda dalam jurnalistik, diantaranya yaitu Gita Zailani, Komunitas Jogja Vidgram, dan Dewi Lestari.
Suasana Auditorium Kahar Muzakir Kampus terpadu UII semakin ramai ketika Gita Zailani memberi salam pembuka. Ia adalah salah satu fotografer muda yang tergabung dalam komunitas Fotografi Jogja dan sampai sekarang masih aktif memberikan berbagai pelatihan fotografi bagi anak-anak. Gita, memberi seminar tentang “Kreativitas Tanpa Batas dengan Media Terbatas”. Selaras dengan tema, ia mengajarkan kiat-kiat hanya dengan menggunakan smartphone sebagai media terbatas untuk menghasilkan suatu kreativitas yang tidak terbatas. Ia menuturkan menjadi seorang fotografer berarti melakukan brainstorming, mindmapping, dan menentukan big idea. Terkait big idea, Gita memberi contoh tentang ketinggian dan air.
Uniknya, Gita membuat satu challenge bagi seluruh peserta untuk mengambil spot-spot menarik di Auditorium Kahar Muzakir. Walhasil, peserta yang dibagi dalam berbagai grup berlomba-lomba mengambil foto. Gita Zailani juga menggandeng Yenny selaku founder Instagram @kulinerhore. Yenny menuturkan bahwa dulu, ia tidak menyangka hasil jepretan makanannya yang hanya mengandalkan smartphone, bisa ‘dijual’ dan akhirnya menjadi profesinya sekarang. Menariknya ada satu pernyataan mengenai ramalan Gita terkait kompetitor Instagram. “Steller (steller.co) walaupun masih dalam pengembangan, akan menyaingi Instagram,” ungkapnya.
Acara berlanjut dengan menghadirkan Jogja Vidgram. Komunitas ini mewadahi anak kecil maupun anak muda untuk membuat video singkat lucu dengan berbagai aplikasi yang nantinya diupload di Instagram. Via, Bram, Roni, dan Jordan secara bergantian menerangkan bahwa Jogja Vidgram merupakan regional dari Indo Vidgram. Di samping itu, mereka juga menerangkan berbagai kegiatan intern dan event-event yang diperuntukkan bagi umum.
Kedatangan Dewi Lestari pada acara puncak semakin membuat peserta antusias. Dee (sapaan akrab Dewi Lestari) adalah novelis Indonesia yang terkenal dengan karyanya: ‘Supernova’, ‘Perahu Kertas’,dan ‘Filosofi Kopi’. Sesi terakhir ini menerangkan strategi-strategi untuk menjadi penulis yang baik. Menurut Dee, ketika menulis harus diawali dengan mengetahui apa yang disuka, lalu melakukan suatu pemetaan cerita dengan membuat suatu mindmap, kemudian rajin untuk mengecek ulang jalan cerita, dan yang utama adalah harus memiliki komitmen untuk mau menyelesaikan hingga tamat atau selesai. Belajar dari ahlinya memang tidak pernah membosankan. Banyak peserta yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada pembicara mengenai novel-novel yang telah ditulisnya. Sebelum acara ditutup, Dee berpesan, “Menjadi seorang penulis hebat harus berani untuk memulai, berani untuk gagal, dan yang terakhir adalah berani untuk berhasil,” ujarnya.
(Dhany Putri Ekasari, Utami Dwi S/EQ)