Pada Jumat (15/3), tercatat ribuan pengunjung telah memadati Atrium Plaza Ambarrukmo untuk menyambangi tenants dari berbagai brand lokal yang ikut serta dalam pasar kurasi pertama di Yogyakarta, Exposure 2019. Exposure adalah salah satu acara dari rangkaian “The 13th Management’s Events (ME)” yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (IKAMMA FEB UGM). Acara Exposure ini memiliki objektif dalam meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap produk lokal yang berfokus pada brand apparel, lifestyle, dan culinary. Exposure 2019 berlangsung pada 15 hingga 17 Maret 2019 di Atrium Plaza Ambarrukmo (indoor) untuk tenant brand lifestyle. Adapun di parkir timur Ambarrukmo Plaza (outdoor) terdapat tenant culinary dan panggung hiburan yang disediakan untuk para musisi lokal pengisi penampilan musik seperti Feast, Jason Ranti, Sal Priadi, GRRRL GANG, Putra Timur, Skandal, Velvet Dream, Astera, Makna, Good Gestalt, dan Illumine.

Usungan tema Exposure selalu spektakuler setiap tahunnya. Hal ini menjadikan daya tarik khusus bagi pengunjung karena mereka dapat menikmati instalasi seni yang luar biasa berdasarkan tema yang diusung. Tahun ini, Exposure mengangkat kearifan lokal sebagai tema dengan tagline “Hamemayu Hayuning Bawana” yang berarti memperlihatkan kecantikan dunia sebagai pengingat manusia untuk mencerminkan dan memikirkan kembali tujuannya. Tema tersebut diperoleh dari hasil tukar pikiran tim Event Creative (EC) Exposure 2019 dengan ide tagline dari Refly Yudha (EC). Kearifan lokal sebagai tema utama tercermin dari dekorasi dan instalasi seni yang merupakan kolaborasi desain kontemporer Bali dan Jawa.
Exposure 2019 menawarkan lebih banyak tenant dari tahun-tahun sebelumnya, banyak hal baru dari segi kualitas dan variasi barang. Ada total 56 tenant apparel dan non-apparel lifestyle dan 17 tenant kuliner dengan segmentasi lebih lengkap yang ditawarkan pada acara ini, antara lain Akara yang menjual pakaian berbahan lurik dan traditional home decoration oleh Sendean Design yang berbasis di Klaten. Adapun Soedja yang merupakan platform untuk UMKM lokal dan beberapa online shop untuk menjual dagangannya.
Selain itu, seperti tahun-tahun sebelumnya, Exposure menawarkan suatu wadah untuk meningkatkan kreativitas dalam bentuk workshop. Ada 3 workshop yang ditawarkan selama tiga hari berlangsungnya Exposure 2019. Workshop yang ditawarkan antara lain: Kokedama Making pada hari Jumat (15/3), Patchwork on Totebag pada hari sabtu (16/3), dan Ethnic Balinese Jewelry pada hari Minggu (17/3). Adapun custom workshop kolaborasi dari Ryan Adi Putra dan Taka Craft yang menyajikan pembuatan custom apparel.
Acara ini dibuka dan diresmikan pada Jumat (15/3) oleh Alya Adjani selaku Chief Excecutive Officer (CEO) Management’s Event dan Bapak Dr. Budi Santoso yang merupakan Ketua Departemen Manajemen FEB UGM secara seremonial. Setelah diresmikan pada hari pertama, pengunjung mulai berdatangan untuk memeriahkan acara baik indoor maupun outdoor. Untuk penampilan band di panggung hiburan pada hari pertama dimulai pada pukul 18.40. Sayangnya, hujan yang mengguyur deras pada hari pertama menyebabkan tiga penampilan musik batal tampil. Tiga musisi lokal yang batal tampil pada hari pertama antara lain: Skandal, Define Soul, dan Jason Ranti. Meskipun batal tampil di hari pertama, tim panitia tanggap dengan langsung bernegosiasi dengan ketiga musisi tersebut terkait reschedule penampilan musik. Ketiga pengisi penampilan musik tersebut dijadwalkan ulang tampil pada Minggu (17/3) dimulai pada jam 15.45 WIB untuk Define Soul, 18.30 untuk Skandal, dan 20.20 untuk Jason Ranti.
Pada Sabtu (16/3) semakin membeludak pengunjung yang datang untuk berbelanja pada tenant yang tersedia dan mencari kuliner unik kekinian. Malamnya, para penggemar musik mengerumuni panggung hiburan untuk menonton penampilan dari Astera, Putra Timur, dan Sal Priadi. Makin malam makin pecah antusiasme dari para pengunjung yang berdatangan.

Berbagai respon telah didapat dari banyak tenant yang ikut serta sampai hari ketiga acara ini. Rata-rata tenant yang membuka stand di Exposure tertarik karena melihat antusiasme pengunjung Exposure di tahun-tahun sebelumnya yang menjanjikan. Bahkan, beberapa tenant sudah tiga kali ikut serta pada Exposure ini karena respon baik pengunjung Exposure pada brand mereka. Selain itu, sebagian besar tenant yang membuka stand di Exposure merupakan brand lokal yang baru saja berdiri, sehingga dapat digunakan sebagai ajang pengenalan dan promosi produk mereka. “Exposure segmentasinya lengkap, tidak hanya kalangan muda saja yang datang tetapi juga banyak orang dewasa yang datang sehingga cocok untuk mempromosikan lurik yang notabene digemari kalangan orang tua.” ujar Popit, penjaga tenant Akara.
Selain respon dari tenant, pun pengunjung mengutarakan kesan dan pesan mereka setelah mengunjungi Exposure 2019 ini. Seperti yang diungkapkan oleh Eva (21), “Keseluruhan bagus, sih menurut saya pemilihan artisnya sesuai sama temanya, nggak lari”. Pendapat lain diutarakan oleh Teti (51), “Kreativitasnya bagus kok, packaging-nya bagus, anak muda banget. Salut dengan kreativitas anak muda”. Hal senada juga diungkapkan oleh Agus(52) menyinggung jalannya acara, “Bagus, menarik, dan kreatif, cuma tempatnya kurang luas,” ucapnya. “Kalo menurut saya pribadi sebenernya tampilan acara seperti ini udah keren, tapi untuk tahun depan kalo bisa harganya jangan mahal-mahal, yang penting okelah juga untuk kalangan mahasiswa” tambah Agus ketika ditanya mengenai harapan untuk Exposure yang akan datang.
Masih ada kesempatan untuk merasakan atmosfer dan keseruan pada Exposure 2019 di hari ketiga, Minggu (17/3). Tunggu apa lagi, langsung datang ke Ambarrukmo Plaza karena masih ada banyak tenant lokal yang siap melayani dan jamuan berbagai penampilan musik yang akan tampil mulai sore ini!
(Al Viima, Sony Budiarso /EQ)
Discussion about this post