Kuliah pakar dengan nama “Expert Lecture on Auditing” yang diselenggarakan oleh departemen Akuntansi telah berlangsung pada Selasa, 15 Desember 2015. Sesuai dengan namanya, pembicara dalam acara ini adalah pakar-pakar dari The Big Four Accounting Firm yang juga merupakan alumni Akuntansi UGM. Mereka adalah Djohan Pinnarwan (Audit Partner – PwC Indonesia), Agung Purwanto (Audit Partner – EY Indonesia), Indra Wijaya (Audit Manager – KPMG Indonesia), dan Nindito Reksohadiprojo (Director, Deloitte Indonesia). Sebagai moderator ialah Dewi Fatmawati, S.E., M.Ec. dan Arizona Mustikarini S.E., M.Bus. Antusiasme mahasiswa untuk mengikuti acara ini cukup besar. Auditorium Djarum, lt. 6 Pertamina Tower Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, lokasi kuliah pakar tersebut, penuh sesak oleh peserta.
Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Jurusan Akuntansi FEB UGM, Mahfud Sholihin. “Nama acara ini sebenarnya Alumni Pulang Kampung atau Alumni Coming Home”, guraunya. Ia menambahkan bahwa acara ini merupakan wadah bagi alumni untuk berbagi ilmu kepada adik-adiknya. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi dan inspirasi untuk para peserta.
Selanjutnya, masing-masing pembicara diberi kesempatan untuk memaparkan materi. Sebagai pemapar pertama ialah Djohan Pinnarwan yang selain menjadi Audit Partner Pwc juga menjadi ketua Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Keyword dari materi yang ia sampaikan adalah perubahan. Misalnya saja technological breakthrough yang terjadi belakangan ini. Mahasiswa seharusnya bersiap untuk menghadapi perubahan-perubahan sejak dini. Memiliki agility, softskill penting yang tidak diajarkan pada kuliah tetapi penting dan berguna pada dunia kerja. Selain itu menurut Djohan, sebagai mahasiswa penting untuk memiliki passion for learning dan mencari tempat yang tepat agar potensi dapat berkembang dengan baik.
Agung Purwanto sebagai pemapar selanjutnya membahas mengenai dampak standar akuntansi yang baru terhadap pertimbangan atau judgment auditor. Dunia auditor akan senantiasa berubah. Ia mengatakan bahwa standar akuntansi pada zaman dahulu sudah sangat berbeda dengan sekarang yang semakin kompleks. Hal ini membuat kualifikasi yang dituntut dari seorang auditor juga semakin banyak. Salah satu dampak dari perubahan ini adalah auditor harus terus belajar. Keahlian dan pengalaman yang dimiliki haruslah mumpuni agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang semakin kompleks.
‘Bagaimana Mengembangkan Potensi dan Karir di The Big Four’ adalah topik yang dibawakan Indra Wijaya dalam pemaparannya. “Sekarang ini memang makin banyak challenge-nya. Akan tetapi, lulusan sekarang malah makin malas.” ujarnya. Ia menjelaskan, memang sudah ada career path yang baik di Kantor Akuntan Publik (KAP), tetapi kerja keras tetap diperlukan. Indra juga menyarankan agar nantinya kita sebagai mahasiswa harus kompeten, membangun karakter dan attitude, dan mengembangkan softskills. “Ringkasnya, be a professional,” kata Indra. Kemudian, Nindito Reksohadiprojo dari Deloitte yang akrab disapa Adit, lebih banyak membahas mengenai mergers and acquisitions.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab yang berlangsung menarik karena banyaknya peserta yang antusias untuk mengajukan pertanyaan. Agung dan Djohan menjelaskan bahwa untuk bekerja di KAP, sertifikasi termasuk hal yang penting. Lain halnya dengan Adit yang menjawab salah satu pertanyaan dengan bercerita pengalamannya terlibat dalam berbagai proyek. “Try to understand your client’s business. Anggap diri kalian sebagai calon investor,” ujarnya. Sekitar pukul 13.15 WIB, acara ditutup dengan meriahnya tepuk tangan puas dari para peserta. Sampai jumpa di expert lecture lain waktu!
(Adrian Putera, Made Lanang Ray/EQ)