26 °c
Yogyakarta
26 ° Wed
25 ° Thu
25 ° Fri
25 ° Sat
Tuesday, March 9, 2021
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • FEB Menulis
  • Pedoman Media Siber
  • Masthead
BPPM Equilibrium
  • Home
  • Warta
    Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

    Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

    Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

    Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

    Bekerja Saat Menjadi Mahasiswa, Buat Apa?

    Bekerja Saat Menjadi Mahasiswa, Buat Apa?

    Zoom Fatigue, Pernahkah Berada pada Fase Ini?

    Zoom Fatigue, Pernahkah Berada pada Fase Ini?

    Beramai-ramai Pindah ke Simaster

    Beramai-ramai Pindah ke Simaster

    Trending Tags

    • Pemilu
  • Berita
    • All
    • FEB
    • UGM
    • Jogja
    • Nasional
    Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

    Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

    FSDE 2020: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Melalui Fintech

    FSDE 2020: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Melalui Fintech

    Closing Ceremony Porsenigama 2020: Penutup Manis Keseruan Laga Pertandingan

    Closing Ceremony Porsenigama 2020: Penutup Manis Keseruan Laga Pertandingan

    Debat Capresma Jilid Dua: Siapakah yang Terbaik?

    Debat Capresma Jilid Dua: Siapakah yang Terbaik?

    Opening Ceremony Porsenigama 2020: Bersemangat Melampaui Segalanya

    Opening Ceremony Porsenigama 2020: Bersemangat Melampaui Segalanya

    Trending Tags

  • Ekspresi
    • All
    • FEB Menulis
    • Fokus
    • Sastra
    Bisa

    Bisa

    Patah Hati

    Patah Hati

    Puan

    Puan

    Pentingnya Perencanaan Keuangan akibat Uang Elektronik

    Pentingnya Perencanaan Keuangan akibat Uang Elektronik

    Pendidikan tanpa Filsafat

    Pendidikan tanpa Filsafat

    Trending Tags

  • Riset
    • All
    • Opini
    • Jelajah Pokok
    • Telusur Perkara
    Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

    Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

    Jalan Panjang Indonesia dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif

    Jalan Panjang Indonesia dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif

    Memilih Demokrasi

    Memilih Demokrasi

    Quo Vadis Wisata Storynomics Yogyakarta

    Quo Vadis Wisata Storynomics Yogyakarta

    Regulasi Kantong Plastik dalam Jerat Kompleksitas Perilaku

    Regulasi Kantong Plastik dalam Jerat Kompleksitas Perilaku

    Trending Tags

    • Produk Kami
      • EQ News
      • Majalah
      • Mini Research
    No Result
    View All Result
    BPPM Equilibrium
    • Home
    • Warta
      Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

      Mengulik Drama Start-Up: Realita atau Naskah Belaka?

      Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

      Awali dengan Proteksi sebelum Berinvestasi

      Bekerja Saat Menjadi Mahasiswa, Buat Apa?

      Bekerja Saat Menjadi Mahasiswa, Buat Apa?

      Zoom Fatigue, Pernahkah Berada pada Fase Ini?

      Zoom Fatigue, Pernahkah Berada pada Fase Ini?

      Beramai-ramai Pindah ke Simaster

      Beramai-ramai Pindah ke Simaster

      Trending Tags

      • Pemilu
    • Berita
      • All
      • FEB
      • UGM
      • Jogja
      • Nasional
      Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

      Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

      FSDE 2020: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Melalui Fintech

      FSDE 2020: Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Melalui Fintech

      Closing Ceremony Porsenigama 2020: Penutup Manis Keseruan Laga Pertandingan

      Closing Ceremony Porsenigama 2020: Penutup Manis Keseruan Laga Pertandingan

      Debat Capresma Jilid Dua: Siapakah yang Terbaik?

      Debat Capresma Jilid Dua: Siapakah yang Terbaik?

      Opening Ceremony Porsenigama 2020: Bersemangat Melampaui Segalanya

      Opening Ceremony Porsenigama 2020: Bersemangat Melampaui Segalanya

      Trending Tags

    • Ekspresi
      • All
      • FEB Menulis
      • Fokus
      • Sastra
      Bisa

      Bisa

      Patah Hati

      Patah Hati

      Puan

      Puan

      Pentingnya Perencanaan Keuangan akibat Uang Elektronik

      Pentingnya Perencanaan Keuangan akibat Uang Elektronik

      Pendidikan tanpa Filsafat

      Pendidikan tanpa Filsafat

      Trending Tags

    • Riset
      • All
      • Opini
      • Jelajah Pokok
      • Telusur Perkara
      Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

      Sandwich Generation: Antara Bakti dan Derita

      Jalan Panjang Indonesia dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif

      Jalan Panjang Indonesia dalam Mewujudkan Pendidikan Inklusif

      Memilih Demokrasi

      Memilih Demokrasi

      Quo Vadis Wisata Storynomics Yogyakarta

      Quo Vadis Wisata Storynomics Yogyakarta

      Regulasi Kantong Plastik dalam Jerat Kompleksitas Perilaku

      Regulasi Kantong Plastik dalam Jerat Kompleksitas Perilaku

      Trending Tags

      • Produk Kami
        • EQ News
        • Majalah
        • Mini Research
      No Result
      View All Result
      BPPM Equilibrium
      Home Berita UGM

      Diskusi Bersama Rektor UGM Terpilih: Sebuah Sinergi

      BPPM Equilibrium by BPPM Equilibrium
      May 2, 2017
      in UGM
      4 min read
      0
      34
      VIEWS
      Share on FacebookShare on Twitter

      Baca Juga

      Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

      Closing Ceremony Porsenigama 2020: Penutup Manis Keseruan Laga Pertandingan

      Debat Capresma Jilid Dua: Siapakah yang Terbaik?

      Alexander bertanya, “Apakah ada sesuatu yang kuat di dunia ini untuk memicu suatu perubahan masif yang mampu membentuk peradaban manusia?” Aristoteles menjawab, “sebuah diskusi.”

      Wacana diskusi antara rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) terpilih periode 2017-2022, Prof.Ir. Panut Mulyono M.Eng., D.Eng., dengan mahasiswa dari berbagai unsur organisasi yang ada di UGM terlihat mampu mengundang animo mahasiswa untuk datang ke Gedung Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT) ruang 2.1. Acara yang berlangsung pada hari Jumat (28/04) lalu diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik (BEM KM FT) UGM dan bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan mengevaluasi kebijakan pengelola universitas satu priode sebelumnya untuk pengambilan keputusan yang lebih baik di periode selanjutnya.
      Dengan menghadirkan rektor terpilih sebagai manifestasi suatu harapan baru, BEM KM FT UGM berharap, diskusi ini menjadi titik awal dari hubungan sinergis antara pihak rektorat dengan unsur mahasiswa. Acara yang diberi judul “Sarasehan & Doa Bersama Rektor UGM Terpilih” ini sekaligus ditujukan untuk meningkatkan tali silaturahmi antar organisasi kemahasiswaan yang ada di UGM demi terciptanya harmoni atas kepentingan bersama. “Kegiatan ini akan coba dilakukan secara berkesinambungan untuk menjalin komunikasi yang lebih baik antara Bapak Rektor dengan berbagai unsur mahasiswa demi tata kelola kampus yang lebih baik,” ujar Ketua Umum BEM KM FT UGM, Iqbal Habibi Kamal.
      Bagi audiens, acara ini juga menjadi ajang untuk mengenal lebih dekat sosok rektor terpilih, Prof. Panut dan bagaimana ia akan menjalani perannya sebagai seorang “ayah” bagi sivitas akademik UGM. Di awal diskusi, Panut menceritakan kecintaannya akan diskusi sejak menjadi mahasiswa dan keinginannya menerapkan hal tersebut sebagai budaya pengelola kampus setelah dilantik nanti. Ia juga menyampaikan beberapa poin penting terkait kebijakan yang akan diambilnya selama satu periode kedepan.
      Beberapa hal yang menjadi sebuah sorotan adalah policy break yang masih dalam koridor-koridor regulasi universitas, pengembangan proses pengajaran lewat peningkatan anggaran penelitian, pemberian proporsi pengembangan karakter dalam setiap aspek pembelajaran, serta peran sentral mahasiswa dalam sistem tata kelola kampus. Panut juga menegaskan bahwa mahasiswa berhak menyampaikan permintaan terkait kebijakan yang akan diterapkan universitas tetapi melalui cara yang baik dan benar. “Permintaan yang baik dan benar adalah permintaan yang berdasarkan fakta, rasional untuk diimplementasikan, disampaikan dengan cara yang sopan, dan tentunya berpengaruh untuk hajat hidup orang banyak,” tuturnya.
      Dalam sesi pertanyaan terbuka, beberapa pertanyaan dan evaluasi yang menarik perhatian partisipan diskusi. Salah satunya adalah kebijakan-kebijakan pengelola universitas terdahulu yang dianggap menghambat organisasi-organisasi pergerakan mahasiswa. Mahasiswa merasa berbagai peraturan baru terkait jam malam untuk berkumpul di kampus cukup menyulitkan kegiatan-kegiatan berbagai organisasi. Selain itu, implementasi yang masih belum menyeluruh di semua organisasi masih menjadi tanda tanya besar konsistensi kebijakan ini. Dalam sesi ini pula beberapa mahasiswa dari FISIPOL, FT, dan FEB menyampaikan keluh kesah rekan-rekannya terhadap tata kelola UGM selama ini terkait konsep educopolis yang masih belum matang penggarapannya. Hal ini semakin diperkeruh dengan pembangunan gedung-gedung baru tanpa karakter dan memperhatikan ketersediaan ruang terbuka hijau.
      Di ranah lain, mahasiswa juga menyampaikan pertanyaan dan pendapat mereka mengenai penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dinilai kurang rinci dalam kategorisasi serta apa saja yang sudah dicakup oleh UKT tersebut. Hal ini juga dianggap sangat memengaruhi komposisi pendanaan UGM dibandingkan universitas-universitas kelas dunia yang sudah menerapkan creative funding. Diskusi semakin menarik ketika muncul pendapat mengenai peran UGM dalam proses “cuci tangan” beberapa perusahaan yang mengambil keuntungan lewat perusakan lingkungan serta kualitas kesehatan masyarakat. Melalui program beasiswa dan internship yang disebarkan perusahaan-perusahaan tersebut di seantero UGM, mahasiswa menilai kampus ini sudah menjadi lahan cuci tangan bagi korporasi tersebut. Beberapa unsur mahasiswa juga meminta tanggapan Prof. Panut mengenai tulisan Dharmaningtyas di harian Kedaulatan Rakyat yang membahas mengenai pengkerdilan UGM sebagai universitas terbesar di negeri ini.  
      Menanggapi berbagai hal diatas, Prof. Panut tampak bersikap diplomatis serta memberikan beberapa solusi yang mungkin bisa diterapkan selama periode kepemimpinannya. Ia menyampaikan bahwa salah satu kunci dalam menyelesaikan berbagai permasalahan diatas adalah pemilihan sumber daya manusia yang tepat untuk mengisi posisi-posisi strategis dalam sistem pengelolaan universitas lewat kompetensi dan personality yang dimiliki. Mahasiswa terlihat menanggapi dengan positif jawaban-jawaban yang disampaikan. Namun menjelang akhir diskusi, situasi menjadi sedikit canggung ketika salah satu unsur mahasiswa menyodorkan apa yang mereka sebut sebagai “Piagam Balirung” untuk ditandatangani Prof. Panut sebagai bentuk komitmennya dengan unsur mahasiswa atas apa yang telah ia ucapkan sepanjang diskusi. Prof. Panut menolak untuk menandatangani piagam tersebut karena menganggap perannya sebagai seorang ayah dan mahasiswa sebagai anak dalam keluarga yang disebut UGM ini tidak memerlukan perjanjian tertulis untuk menunaikan tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga terhadap anak-anaknya.
      Dinamika diskusi yang terjadi menggambarkan masih banyaknya hal yang harus dibenahi dalam tata kelola UGM selama lima tahun kedepan. Dalam menuntaskan berbagai problematika yang telah disampaikan, seribu kepala tentunya lebih baik ketimbang satu kepala. Melalui diskusi semacam inilah pengelola universitas dapat menampung berbagai aspirasi dari berbagai unsur manusia yang terlibat dalam kehidupan kampus. Tentunya diskusi ini telah menunjukkan itikad baik dari sang fajar di ufuk timur untuk melibatkan mahasiswa dalam pelaksanaan tata kelola kampus. Disisi lain, mahasiswa juga menangkap sinyal bahwa antar organisasi yang ada di UGM menunjukkan keinginannya untuk berjalan bersama-sama bukan sebagai rival, melainkan kawan seperjuangan yang mampu membentuk suatu harmoni, sebuah sinergi.
      (Brian Ilham Makarim/EQ)

      BPPM Equilibrium

      BPPM Equilibrium

      Related Posts

      Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya
      UGM

      Charity Concert GMCO 2020: Berbagi Kasih Melalui Karya

      November 29, 2020
      70
      Closing Ceremony Porsenigama 2020: Penutup Manis Keseruan Laga Pertandingan
      UGM

      Closing Ceremony Porsenigama 2020: Penutup Manis Keseruan Laga Pertandingan

      November 22, 2020
      99
      Debat Capresma Jilid Dua: Siapakah yang Terbaik?
      UGM

      Debat Capresma Jilid Dua: Siapakah yang Terbaik?

      November 9, 2020
      184

      Leave a Reply Cancel reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      ADVERTISEMENT

      POPULAR NEWS

      • Unpaid Internship, Magang Dibayar Pakai Pengalaman

        Unpaid Internship, Magang Dibayar Pakai Pengalaman

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Teori Black Swan: Bercermin dari Angkuhnya Ketidakmungkinan

        4 shares
        Share 4 Tweet 0
      • Bedah Buku Ekonomi Indonesia: Dalam Lintas Sejarah “Sejarah itu Berulang”

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Pengumuman Awak Magang Batch 2 2020/2021

        0 shares
        Share 0 Tweet 0
      • Saya Memilih untuk Tidak Memiliki Circle

        1 shares
        Share 1 Tweet 0
      ADVERTISEMENT
      Facebook Twitter Instagram
      BPPM Equilibrium

      BPPM Equilibrium adalah lembaga mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) yang berdiri pada tahun 1968.

      Yogyakarta, Indonesia
      Tuesday, March 9, 2021
      Thunderstorms
      26 ° c
      80%
      3.11mh
      -%
      28 c 23 c
      Wed
      28 c 22 c
      Thu
      28 c 22 c
      Fri
      28 c 22 c
      Sat

      © 2021 Redaksi Digital

      No Result
      View All Result
      • Home
      • Warta
      • Berita
      • Ekspresi
      • Riset
      • Produk Kami
        • EQ News
        • Majalah
        • Mini Research

      © 2021 Redaksi Digital

      Login to your account below

      Forgotten Password? Sign Up

      Fill the forms bellow to register

      All fields are required. Log In

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In