“Dalam dunia kerja, diskriminasi terhadap wanita sering kali terjadi terutama ketika mereka ingin meraih posisi atas dalam perusahaan. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, stigma tersebut mulai berkurang. Hal tersebut terlihat dari mulai munculnya sosok wanita yang telah mencapai pimpinan teratas perusahaan.”
Kalimat diatas merupakan satu dari beberapa hal yang dibahas pada Kamis siang (20/4) lalu dalam CEOtalk yang diselenggarakan oleh Center for Digital Society (CfDS). Acara yang bertempat di Convention Hall Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM), merupakan CEOTalk kedua dengan mengangkat tema Women’s Empowerment in Digital Innovation. Tema ini dipilih karena perkembangan zaman kedepannya diprediksi akan mengarah pada inovasi-inovasi digital dan dibutuhkannya peran wanita didalamnya.
Disamping itu, “wanita” juga dipilih untuk memperingati hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April. “Fisipol memiliki cara yang berbeda untuk memperingati Hari Kartini. Kalau yang lain mungkin menghadiri pemutaran film. Di sini, kami menghadirkan CEO untuk menceritakan pengalamannya sebagai CEO wanita yang kita tahu jumlahnya masih sangat sedikit di Indonesia,” ujar Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto dalam sambutannya. Acara ini diisi oleh Phillia Wibowo yang merupakan CEO Mckinsey Indonesia. Selain talkshow, terdapat pula peluncuran buku dan monograf hasil karya dari CfDS.
CEOtalk terbagi menjadi dua sesi yang berbeda yaitu pembahasan mengenai inovasi digital dan pemberdayaan wanita. Pada sesi pertama, Ia membahas mengenai fenomena inovasi digital yang telah mengubah gaya hidup manusia. “Digital is everywhere. Kami mendefinisikan inovasi digital ke dalam tiga kategori, yaitu mengubah fondasi mengenai cara orang mengumpulkan data, mengubah operasional bisnis yang sudah berjalan, dan membuka produk baru,” terang Phillia.
Lalu, pembicaraan dilanjutkan dengan pembahasan tentang inovasi digital yang telah mengubah strategi bisnis serta dampaknya bagi perusahaan yang telat merespons. Phillia memberikan beberapa saran mengenai cara menghadapi inovasi digital di indonesia. “Persiapan terhadap disrupsi digital, explore kesempatan digital, evolve hubungan antara bisnis dan IT, selalu ber-experiment dan berinovasi, berinventasi di pendidikan, dan berinvestasi untuk mengatur risiko,” jelasnya.
Pada sesi kedua, Phillia membahas tentang pemberdayaan wanita. Ia mengatakan bahwa proporsi jumlah wanita di dunia mencapai lebih dari 50%, tetapi hanya sekitar 30% yang berkontribusi didalam dunia kerja. Oleh karena itu, masih terjadi ketimpangan tenaga kerja wanita. Hal tersebut juga dijelaskan dalam teori glass ceiling. Di Indonesia, fenomena ini terjadi karena adanya stigma bahwa tugas utama dari seorang wanita yaitu mengurus rumah. Phillia menyetujui hal tersebut. Akan tetapi, ia menambahkan bahwa mengurus rumah tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak produktif. Bercermin pada dirinya yang telah bekeluarga dan memiliki seorang anak, Phillia menghabiskan sekitar 80% waktunya untuk bekerja di McKinsey Indonesia dan tetap dapat berperan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Hal tersebut dikarenakan ia memilih “jalur karir” yang tidak mengharuskannya untuk ber-travelling.
Sepanjang rangkaian CEOTalk, mahasiswa antusias mengikuti jalannya acara. Hal tersebut terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Phillia Wibowo mengenai inovasi digital, masalah dalam pemberdayaan perempuan, serta pengalam hidupnya. Usaha panitia untuk membuat CEOTalk sebagai acara yang berkesan dan bermanfaat nampaknya berhasil dari puasnya mahasiswa yang mengikuti acara tersebut. Hal ini diakui oleh salah satu peserta yang berasal mahasiswa Fakultas Teknik UGM, Naufal. “Aku cukup puas. Meskipun aku datangnya telat tetapi masih banyak insight yang didapatkan,” ungkapnya. Disamping itu, Phillia mengakui bahwa acara ini cukup bagus karena mahasiswa pada saat ini telah diajak berpikir mengenai cara memimpin di masa depan. “Semoga acara ini dapat diadakan secara berkelanjutan,” tutupnya saat ditemui seusai acara.
(Rangga P, Graini A/ EQ)
Discussion about this post