Bungkus Cinema merupakan suatu komunitas di Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang fokus pada bidang videografi. Komunitas ini memiliki 13 anggota, di antaranya Wana (Ketua), Rofiq (Wakil Ketua), Jeremy, Feisal, Abrar, Faishal, Surya, Nino, Frenggo, Zack, Irfan, Aufa, dan Hilmi. Ketiga belas anggota tersebut merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada angkatan 2014. Mereka merupakan teman akrab satu sama lain sejak semester satu kuliah di Universitas Gadjah Mada. Uniknya, passion yang mereka miliki semua sama, yaitu di bidang videografi. Berawal dari wacana membuat film ketika semester satu, kini passion yang mereka geluti bersama itu telah mulai membuka peluang yang membawa keuntungan dari berbagai aspek.
Sebuah nama, sebuah cerita, seperti itulah komunitas ini bermula. Nama Bungkus Cinema sendiri mereka akui berasal dari slogan yang sering mereka sebut-sebut ketika hendak bermain bersama, seperti “main yuk, bungkus!” sehingga terciptalah komunitas ini. Terbentuknya Bungkus Cinema ini diakui hanya sebatas iseng dan main-main untuk menyalurkan hobi yang mereka miliki. Dengan berbagai keahlian spesifik dan kreativitas di bidang videografi, mereka mampu memanfaatkan dan mengembangkan hobi untuk menghasilkan karya-karya yang menarik. “Kita belajar otodidak, sendiri-sendiri. Kalau ada workshop soal video gitu kita juga sering ikut,” tutur Wana.
Untuk mengembangkan kemampuan, Bungkus Cinema biasa menghabiskan waktu luang dengan berwisata sembari mencari tempat dan waktu yang tepat untuk mengambil video dan gambar. Setelah itu, video dan gambar yang telah diambil nantinya akan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan video yang menarik. Karya-karya tersebut lalu diunggah ke akun Youtube. Karena kualitas karya menghasilkan reputasi, saat ini mereka pun mulai bekerja sama dengan berbagai pihak.
Dalam menjalankan proyek, Bungkus Cinema menggunakan berbagai alat untuk pengambilan video. Alat-alat tersebut merupakan milik pribadi dan ada juga alat yang didapatkan dari hasil kerja keras mereka. Pendapatan yang diperoleh dari proyek kembali dijadikan aset dalam bentuk alat-alat dokumentasi untuk mengembangkan hasil karya yang dihasilkan. Proyek besar pertama yang pernah mereka jalani ialah proyek yang bekerja sama dengan Tim Mobil Formula Bimasakti FSAE Universitas Gadjah Mada. Bungkus Cinema sempat menerima pesanan dari Bimasakti untuk membuat suatu video profil dan dokumentasi mengenai tim tersebut. Setelah proyek ini berhasil dijalani dengan baik, barulah terpikir untuk fokus dan serius menjalankan komunitas ini menjadi sebuah peluang bisnis.
Saat ini, Bungkus Cinema sedang disibukkan dengan kerja sama yang dijalin dengan DEK (Dashboard Ekonomi Kerakyatan). Kerja sama tersebut berupa dokumentasi rangkaian kegiatannya yang diadakan mulai dari bulan Oktober hingga Desember 2016. Dalam menjalin kerja sama, proses diawali dengan penjelasan konsep yang diinginkan lalu berlanjut dengan persetujuan memorandum of understanding (MoU). Tarif yang ditetapkan biasanya berdasar dari kompleksitas konsep, durasi, jangka waktu, dan intensitas kegiatan. Setelah ada kesepakatan antara kedua belah pihak, barulah Bungkus Cinema mulai melakukan kewajibannya untuk mendokumentasikan kegiatan yang ada.
Selama ini, hambatan terbesar yang dihadapi Bungkus Cinema ialah kesibukan jadwal masing-masing anggota. Namun, dengan segala kesibukan yang dimiliki, mereka mengatakan bahwa urusan akademis tetap lancar dan tidak pernah terganggu. Dalam mengerjakan proyek pun, mereka melakukan sistem bagi tugas dan tetap memprioritaskan kuliah. Kadang ada saatnya mereka mendapat tawaran proyek tetapi tidak ada anggota yang sanggup untuk mengerjakannya karena urusan akademis dan akhirnya menolak proyek tersebut. Kedepannya, Bungkus Cinema berencana untuk membuat website resmi dan melakukan open recruitment untuk regenerasi, serta membuka kesempatan mahasiswa lainnya untuk ikut menelisik dunia videografi. Mereka juga berharap agar mampu memperkuat pondasi yang dimiliki hingga dapat terus bertahan dan berkembang ke arah yang lebih baik.
“Dirgahayu Yogyakarta” – Salah satu video karya Bungkus Cinema
(Clarisa Oktaviana, Brian Ilham/EQ)
Discussion about this post