Kemenangan delegasi tim mobil formula bentukan mahasiswa Universitas Gadjah Mada yakni Bimasakti Racing Team dalam kompetisi Student Formula Society of Automotive Engineers (SAE) di Jepang 4-8 September lalu menjadi rekor baru dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya meraih 3rd Place Business Presentation Category, 1st Place Endurance Event from Southeast Asia, dan 26th Overall Rank of 2018 Student Formula Japan, tim Bimasakti juga berhasil memboyong JAMA Chairman Award dan Top 10 in Skidpad Event dalam kompetisi bergengsi tersebut. JAMA Chairman Award sendiri merupakan penghargaan atas tim yang berhasil melalui seluruh rangkaian kompetisi tanpa dikenai penalti. Kesuksesan dalam ajang tersebut tentunya tidak lepas dari kerja keras seluruh anggota tim Bimasakti dan dukungan dari stakeholder terkait.
Student Formula SAE merupakan kompetisi rancang bangun mobil balap formula tingkat mahasiswa yang diselenggarakan oleh Society of Automotive Engineers di berbagai negara, seperti di Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Australia, dan lainnya. Pada tahun ini, kompetisi di Jepang notabene diikuti oleh berbagai universitas di Asia seperti Universitas Osaka (Jepang), Universitas Tongji (Cina), Universitas Kasetsart (Thailand), dan lainnya. Kompetisi yang berfokus pada segi manufaktur dan bisnis tersebut terdiri dari dua kategori, yaitu Static Events (cost, presentation, design) dan Dynamic Events (Acceleration, Skidpad, autocross, Endurance, dan Fuel Efficiency). Bukan kali pertama mengikuti ajang bergengsi tersebut, Bimasakti menjadi partisipan dan terus melakukan improvisasi sejak awal terbentuknya tahun 2011.
Proses persiapan lomba Student Formula SAE terhitung selama dua belas bulan karena berbagai aspek teknis dan administratif harus dipersiapkan dengan baik untuk memaksimalkan penilaian dan lulus persyaratan. Salah satunya dari kategori business presentation, aspek seperti visual, konten, termasuk rincian finansial yang representatif, struktur organisasi, dan penyampaian menopang penilaian juri, yang salah satunya adalah Chief Executive Officer (CEO) dari Toyota Motor Corporation. Menariknya, program leasing selama tiga tahun yang diangkat dalam presentasi tim Bimasakti menjadi sesuatu yang baru di dunia racing dan menarik perhatian juri.
Setiap hari dari pukul 19.30-22.30 WIB tim Bimasakti menyempurnakan aspek penilaian Student Formula SAE di bengkel mereka yang bertempat di Fakultas Teknik. Mereka mengatur teknis mobil, mengurus dokumen, dan bersama-sama memikirkan cara untuk mengatur pengeluaran dengan efektif. Tiap hari pun business presenter Bimasakti berlatih untuk memenangkan hati para juri, “Sampai terbawa mimpi,” ujar Bilan. Terbukti semua usaha dan kerja keras mereka telah membangunkan semangat baru dan ketahanan terhadap tekanan saat mereka pergi ke Jepang.
Tentu saja terdapat beberapa pemeran yang turut andil dalam jejak prestasi Bimasakti. Salah satunya adalah Made Bilan Asasia Binov (Manajemen 2016) sebagai business presenter dan racing driver. Bilan adalah satu-satunya anggota yang berasal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). Alasan utama ia bergabung dengan Bimasakti yaitu ketertarikan terhadap industri otomotif. Tidak heran jika organisasi ini memiliki mayoritas anggota yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik, tetapi itu justru memberikan tantangan dan pengalaman berharga bagi Bilan.
Berawal dari passion di dunia otomotif dan rasa bosan terhadap atmosfer di FEB UGM, ia kemudian mendaftar tim Bimasakti generasi ke-7 tahun 2017 lalu. Walaupun melalui serangkaian panjang proses seleksi dan magang selama kurang lebih satu bulan, berdinamika bersama tim Bimasakti meninggalkan kesan pesan tersendiri. Menurutnya, bekerja bersama mahasiswa teknik memberikan pengalaman belajar dengan pemikiran lebih rasional dan logis. Ia juga menuturkan keuntungan lain yaitu menambah koneksi, salah satunya dengan ex CEO Schlumberger Company Indonesia.
Tambahnya, stigma mengenai mahasiswa FEB UGM yang eksklusif masih banyak terdengar di masyarakat. Walaupun FEB memiliki segudang acara yang menarik, tetapi itu membuat mahasiswa di dalamnya berada dalam zona nyaman yang kadang terkesan repetitif. Potensi yang dapat digali kadang ditemukan di luar lingkungan sehari-hari. “Kita nyaman dengan sesuatu itu tidak selalu baik. Apalagi kita punya opportunity yang besar. Kita sudah kuliah di UGM, saatnya kita eksplore apa yang harus kita punya, khususnya yang kita passion disana,” ujar Bilan.
Selain Bilan, ketua divisi non-teknis Bimasakti Racing Team, Akbar Arya (Teknik Mesin 2015) juga memiliki pesan untuk generasi penerus Bimasakti. “Fokus pada yang sudah dikembangkan sekarang, jangan terlalu banyak membawa ego pribadi. Maksimalkan yang sudah dimiliki. Semangat harus selalu dijaga, jangan pernah malas. Saat kita bermalas-malasan, ada 97 tim lain yang mencoba berjuang untuk lebih baik lagi,” tutur Akbar.
(Desti Amelia/Dira Zahrofati)
Discussion about this post