Bertempat di Alembana Restaurant, Demangan, bedah buku bertajuk “Manyaifun, Jejak Kaki di Ujung Timur Negeri” berhasil digelar. Senin (29/6) lalu, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada yang kini telah terbentuk menjadi sebuah komunitas bernama #UntukPapua berhasil menambah satu lagi jejak mereka dalam mengampanyekan hasil program KKN mereka.
Selain awak BPPM Equilibrium, terlihat beberapa mahasiswa yang akan mengikuti KKN dalam waktu dekat menjadi peserta bedah buku ini. Bedah buku dimulai pukul 16.00 hingga pukul 17.30. Bedah buku dibagi menjadi dua sesi talkshow dan diakhiri oleh sesi tanya jawab.
Sesi talkshow pertama merupakan pembahasan mengenai persiapan tim KKN sebelum berangkat ke tujuan mereka yaitu Desa Manyaifun, Kabupaten Raja Ampat, Kepulauan Waegio Barat, Provinsi Papua Barat. Sesi talkshow diisi oleh tiga orang anggota tim KKN dan salah satunya yaitu Fajar Surya Budiman, yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM angkatan 2011. Fajar juga merupakan penggagas dari proyek KKN ini dan sekarang menjabat sebagai ketua Komunitas #UntukPapua.
Perjalanan ketigapuluh anggota tim KKN ke tanah Papua sejak awal pun dipaparkan oleh ketiga narasumber talkshow. Alasan mereka memilih Papua sebagai tujuan destinasi KKN yaitu adanya concern mereka terhadap bidang pendidikan. Kemudian, pada tahun 2013 para penggagas bertemu dengan wakil bupati Raja Ampat yang mereferensikan mereka untuk melakukan KKN di Desa Manyaifun. Maka kemudian dicetuskanlah “Rumah Belajar” sebagai program utama mereka.
Selanjutnya, bedah buku dilanjutkan dengan sesi talkshow kedua yang membicarakan program-program yang dilaksanakan oleh tim KKN. Pada sesi ini, Shianita Stanie dari jurusan Pendidikan Dokter UGM menceritakan program kesehatan seperti penyuluhan dan program pendidikan yang dipaparkan oleh Fitria Ananta, mahasiswa jurusan Komunikasi UGM. Di penghujung acara, para anggota tim KKN #UntukPapua membagikan buku Manyaifun kepada seluruh peserta bedah buku dan kemudian berbuka puasa bersama.
“Manyaifun, Jejak Kaki di Ujung Timur Negeri” sejatinya adalah bentuk semangat para kaum muda atas realisasi wujud perubahan yang lebih baik bagi negeri ini. Aksi nyata disertai doa dan niat baik akan pentingnya berbagi, meluluhkan segala keraguan dan ketakutan akan rasa pesimis yang menyelimuti di awal perjuangan. Rasa semangat dan ingatan akan niat awal pun menjadi suntikan motivasi pun berhasil menjadikan program KKN yang mampu merubah masa depan mereka yang masih jauh tertinggal dibelakang. Buku ini mampu merubah pandangan para pembacanya bahwa pentingnya peran pemuda dalam pembangunan dan pemerataan negeri ini yang diikuti dukugan pemerintah. Buku ini memberi contoh bahwa generasi muda adalah garda depan perubahan. Sebuah bacaan yang dapat menginspirasi dan memberikan sudut pandang yang lebih luas mengenai pentingnya aksi nyata diatas wacana belaka.
(Aini Alya, Meutia Azzura H.)
Discussion about this post