Jumat (23/9) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) mengadakan Bedah Buku dengan judul Ekonomi Indonesia: Dalam Lintas Sejarah. Acara ini berlangsung di Ruang Kertanegara FEB UGM. Bedah buku ini dihadiri oleh Prof. Dr. Boediono, M.Ec. (Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2009-2014) selaku penulis dari buku tersebut. Selain Prof. Dr. Boediono, M.Ec., hadir pula tiga pembicara lain sebagai pendiskusi yaitu Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc., Dr. Denny Purbasari Puspa, M.Sc., dan Dr. Elan Satriawa, M.Sc. Sebelumnya, acara bedah buku serupa telah dilakukan sebanyak dua kali yang bertempat di luar UGM.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan singkat mengenai buku oleh Prof. Dr. Boediono, M.Ec. Ia mengatakan bahwa sebelum penerbitan Ekonomi Indonesia: Dalam Lintas Sejarah, ia pernah mendesain kurikulum perkuliahan ekonomi di Indonesia yang berjenis sektoral. Namun setelah dievaluasi, menurutnya perekonomian tidaklah “kotak-kotak” sehingga perlu adanya sejarah untuk dapat memahami dan mendalami permasalahan perekonomian karena sejarah itu berulang. Jadi, apabila seorang ekonom ingin menerapkan ilmunya maka perlu adanya wawasan mengenai sejarah. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi penulisan buku ini.
Menurut Prof. Dr. Boediono, M.Ec., politik dan ekonomi bagaikan dua belah sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Hal itu karena politik merupakan rambu-rambu dari ekonomi. Ekonom hadir untuk memasukkan rasionalitas dalam pembuatan suatu kebijakan. Terdapat beberapa ekonom hebat dalam sejarah yang dapat dipelajari sikapnya dalam melihat kebijakan.
Setelah pemaparan singkat yang dilakukan oleh Prof. Dr. Boediono, M.Ec., acara dilanjutkan dengan diskusi buku. Pendiskusi pertama Dr. Anggito Abimanyu, menyebutkan bahwa buku yang di tulis oleh Prof. Dr. Boediono, M.Ec., berbeda dari buku jenis serupa karena memiliki beberapa kelebihan, seperti lebih lengkap, komperehensif, runtut, dan analitis. Anggito juga merangkum beberapa kejadian yang terdapat pada buku berdasarkan waktu kejadian. Menurutnya, buku ini merupakan sebuah potret objektif atas perekonomian Indonesia yang memberikan pendapat, olah pikir serta perbedaan.
Pendiskusi kedua adalah Dr. Elan Satriawa, M.Sc. Ia mengutarakan bahwa buku ini hadir tepat waktu karena banyak dari ekonom yang lupa akan sejarah padahal masalah yang terjadi pada saat ini merupakan pengulangan dari masalah masa lalu. Selain itu, ia menjelaskan bahwa dengan membaca buku ini menimbulkan curiosity sehingga ia berharap nantinya akan ada jilid ke-2 karena tidak mungkin pengalaman dari penulis yang lebih dari 30 tahun hanya dituangkan dalam sebuah buku berhalaman 300-an.
Pendiskusi terakhir adalah Dr. Denny Purbasari Puspa. Ia berpendapat generasi muda haruslah menjadi generasi pembaca. Selain itu, sebagai seorang intelektual haruslah menelaah informasi secara kritis terlebih dahulu sebelum menerimanya. Dr. Denny Purbasari Puspa membahas beberapa bab yang ada di buku tersebut. Menurut Denny ada beberapa kejadian yang masih relevan dengan saat ini hanya saja berbeda “baju”-nya. Ia menyetujui pendapat dari buku tersebut mengenai tidak selamanya pertumbuhan itu menyejahterakan. Selain itu, melihat urutan kejadian merupakan hal yang penting. Denny juga mengatakan bahwa dalam menemukan kebijakan yang baik hanya 30% dari pekerjaan ekonom yang ada di pemerintahan sementara sisanya digunakan untuk mengawal kebijakan tersebut.
(Graini Annisa/EQ)
Discussion about this post