Rabu (26/6) telah berlangsung acara “Bagi-bagi 5000 Ekor Ayam Gratis” oleh Asosiasi Peternak Yogya (APAYO) pada 14.00- 17.00 WIB.
Titik awal acara pembagian ayam ini berada di Timur Balaikota. Banyaknya peminat ayam, sempat membuat massa ricuh meskipun telah dibagikan kupon antrian sebelumnya. Oleh karena itu, titik pembagian dipindahkan ke Taman Pintar Sriwedari, Alun-Alun Utara dan terakhir di Depan Gedung Pamungkas (Timur Stadion Kridosono). Tujuan utama acara ini adalah sebagai bentuk protes peternak ayam terhadap harga ayam di pasar yang menurun drastis sejak September 2018 di daerah Yogyakarta, Solo, Klaten, hingga Jawa Timur. Ayam yang biasanya dihargai sebesar Rp18.000,00 per kilogram oleh tengkulak, kini hanya dihargai sebesar Rp8.000,00 per kilogramnya. Penurunan harga ini disebabkan oleh oversupply penawaran ayam di pasar.
“Mau enggak mau kita mengikuti harga pasar bebas ini. Pemerintah sudah menerapkan batas bawah Rp18.000,00 dan batas atas Rp20.000,00. Namun kenyataannya, regulasi tersebut sulit dilakukan. Kami berharap betul pemerintah bisa benar-benar menerapkan regulasi ini.” kata Asip, salah satu peternak asal Sleman yang menyumbangkan 200 ekor ayamnya untuk dibagikan. Ia menambahkan bahwa per minggunya dapat menghasilkan 20 ton ayam, padahal kini per 1 kilogram ayam mereka bisa rugi Rp10.000,00.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) sebenarnya memang telah memiliki data mengenai permintaan ayam, tetapi belum dilengkapi dengan data mengenai supply ayam. Dengan demikian, harga ayam di pasar masih cenderung fluktuatif. Hal ini tentu saja membuat peternak ayam merasa khawatir.

Pemerintah selaku regulator diharapkan dapat mempertegas batas bawah dan batas atas harga ayam agar tidak terjadi kelebihan pasokan ayam. Selain itu, pendataan akan penawaran ayam diharapkan dapat dilakukan oleh pemerintah. Dengan kehadiran data penawaran sebagai pelengkap data permintaan yang sudah dimiliki, kebijakan pemerintah diharapkan dapat lebih matang kedepannya sehingga kestabilan harga ayam dapat tercapai.
(Yosephin Audriana/EQ)
Discussion about this post